webnovel

Dimples (BTS - Bahasa Indonesia)

[complete] “Sora ... ayo kita pergi ke fansign bersama?!”, ajak Sunmi sambil tersenyum “Haruskah aku pergi? Aku bukan seorang ARMY sejati sepertimu, Sunmi. Aku hanya menikmati lagu-lagu mereka, aku bahkan tidak hapal nama anggota Bangtan Sonyeondan ini”, jawabku Tapi, setelah bertatap muka langsung dengan Bangtan Boys, Kim Sora tidak bisa melepaskan pesona dari pria tinggi berlesung pipi itu. Dan hal itulah yang membuat Sora semakin ingin mengenal dan bahkan dekat dengannya. Namun, merangkul orang yang kau cintai bukan berarti akan selalu membawa kebahagiaan. Ketika semuanya terasa sempurna, insiden dua tahun lalu kembali terulang pada Sora. Dan hubungannya dengan Kim Namjoon menjadi taruhannya... 13 Feb - 03 Jun 2021

Ditabell · Music & Bands
Not enough ratings
55 Chs

Ternyata Dia!!

Kim Sora POV,

12 mei 2020,

Aku menatap ruang baca di Minerva dan menghela nafas berat. Ini memang harus dilakukan demi kebaikan bersama. Aku mengelap meja terakhir dengan disinfektan dan berjalan menuju Coffee shop.

"Apa semua sudah di sterilkan, Minhyuk ssi?", tanya ku pada Minhyuk yang sedang memasukkan peralatan pembuat kopi ke dalam lemari

"Ye, sudah semuanya. Semua bahan makanan juga sudah di simpan di kulkas. Setelah ini aku akan membantu Hansol hyung mensterilkan toilet dan tangga", jawabnya

"Arasso..", jawabku menganggukkan kepalaku

Kemudian aku berjalan menuju meja resepsionis. Ku lihat Aeri sedang berdiri termenung menatap buku-buku yang ada di atas meja.

"Aeri~aah, ada apa?", tanyaku menghampirinya

"Huh?", jawabnya kebingungan

"Apa ada sesuatu?", tanyaku ketika sudah berada di sampingnya

"Ani, apa ini buku-buku yang akan kau dan Hansol oppa pinjam?", tanyanya menunjuk dua tumpuk buku

"Ye..kupikir aku akan membaca selama masa isolasi ini", jawabku menggerakkan bahuku

"Ne..", jawabnya pelan

"Kapan jadwal tes Covid mu?", tanyaku pada Aeri

"Nanti malam..aku baru dapat antrian untuk pemeriksaan pukul 8", jawabnya

"Kalau begitu kau bisa pulang lebih dulu .... biar aku, Hansol oppa dan Minhyuk yang menyelesaikan sisanya", kataku tersenyum padanya

"Ye, oenni. Aku merasa kasian sekali pada Sossa dan Yunsu", kata Aeri menundukkan wajahnya

"Tenanglah..mereka akan baik-baik saja. Mereka masih muda, mereka pasti akan bertahan", jawabku sambil membawa tumpukan buku yang akan aku pinjam

"Ye..ku harap begitu.." jawab Aeri tertegun menatap mejanya

"Aku akan ke ruanganku, tetap kabari aku ya selama kau dirumah", kataku tersenyum pada Aeri

"Ye, oenni ..", jawabnya tersenyum menatapku

Aku mendekap tumpukan buku di dadaku dan berjalan menuju ruang kerjaku. Hari ini adalah hari terakhir Minerva beroperasi di bulan ini. Kami akan tutup selama dua minggu kedepan karena dua orang pegawai ku telah terinfeksi Covid 19, sehingga pihak KCDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea) meminta kami Menutup sementara Minerva selama beberapa minggu ke depan. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya klaster kasus baru seperti yang telah terjadi beberapa minggu lalu di sebuah klub malam di itaewon.

Empat hari yang lalu, Kim Sossa mengabarkan bahwa ayahnya yang seorang dokter gigi telah terinfeksi Covid. Ia dan ibunya kemudian memeriksakan diri dan dinyatakan positif juga. Dua hari kemudian Yunsu mengalami demam dan sore harinya ia pun memeriksakan diri dan dinyatakan positif Covid.

Ketika mendapat kabar tersebut, aku sangat shock dan meminta seluruh karyawanku untuk memeriksakan diri juga. Kemaren, Aku, Hansol dan Minhyuk telah mengikuti tes dan dinyatakan negatif.

Choi Ara dan Eunso saat ini sedang melakukan pemeriksaan, sedangkan Aeri baru akan memeriksakan diri malam ini.

Tadi pagi pihak KCDC kota Seoul meminta kami untuk mensterilkan Minerva sebelum kami tutup, mereka juga telah menghubungi pelanggan yang pernah datang ke Minerva selama satu minggu terakhir ini. Aku sangat berharap bahwa tidak ada lagi kasus yang bertambah karena hal ini.

Saat ini kami sedang membersihkan dan mensterilkan Minerva. Kami memastikan bahwa seluruh area, benda dan peralatan telah dirapikan dan dibersihkan.

Setibanya di ruanganku, aku menaruh tumpukan buku-buku di atas meja. Aku memeriksanya satu persatu, memastikan buku yang kubawa sudah benar. Aku akan menghabiskan dua minggu melakukan isolasi di apartemenku, sehingga aku memutuskan akan menghabiskan waktu ku dengan membaca. Ada novel bestseller yang belum pernah kubaca, lalu beberapa buku tentang musik dan seni modern dan juga buku-buku mengenai kehamilan.

Aku meng-update situs Minerva, memberikan pengumuman mengenai penutupan ini dan kapan kami akan kembali beroperasi. Kemudian aku mengirimkan email pemberitahuan kepada para supplier juga.

"Noona, semua sudah selesai, kami akan pulang sekarang", kata Minhyuk dari depan pintu

"Baiklah, terima kasih ya ... tolong jaga kesehatan kalian ya selama dirumah", kataku memandang dan tersenyum ke arahnya

"Ye, noona. Kami akan mengunci lantai satu. Apa kau belum selesai? Ada yang bisa ku bantu?", tanyanya sambil membuka maskernya

"Aniyo, aku hanya tinggal memasukkan dokumen-dokumen penting ke dalam kotak saja", jawabku menggeleng

"Arasso", kata Minhyuk tersenyum dan melambaikan tangan

Aku mulai merapikan ruanganku, menyemprot meja kerja ku dengan cairan disinfektan.

*pipipipip

"Yeobosseyo ...", jawabku

"Yeobosseyo jagiya~ ... kau sudah selesai? Aku sedang dalam perjalanan menuju apartemenmu", suara Namjoon terdengar ceria dari sebrang telpon

"Kalian sudah selesai syuting?aku akan pulang 10 menit lagi, aku masih membereskan ruanganku", jawabku

"Arasso ... aku tak sabar untuk bertemu denganmu, ada yg ingin kusampaikan. Baiklah, sampai nanti ya..", kata Namjoon terkekeh

"Uh? Baiklah.. sampai nanti", jawabku

Aku melanjutkan kegiatanku kembali, memasukkan dokumen-dokumen penting ke dalam kotak, mensterilkan benda2 yang ada di ruanganku dan membuang sampah.

Aku melihat jam tanganku, sudah pukul 7.30, sudah 15 menit sejak tadi Namjoon menelpon. Aigooo! Pasti ia telah menungguku di apartemen. Aku segera menuju toilet, melepaskan masker dan sarung tanganku, untuk kemudian dibuang ke tempat sampah.

"Omo! Aaahh...", gumamku

Karena terburu-buru, sabun cuci tangan yang ada di wastafel terjatuh dan memercikkan sabunnya ke kedua lenganku. Aku melepaskan gelang hitam dari kepolisian, jam tangan serta beberapa cincin dari jari-jari ku dan kemudian ku letakkan di samping wastafel.

*tring

Pasti Namjoon, pikirku. Aku segera mencuci dan mengeringkan kedua tanganku dan keluar dari toilet sambil membaca pesan yang masuk.

"Aku sudah tiba", isi pesan dari Namjoon

"Maafkan aku, aku baru selesai. Aku akan pulang sekarang", balasku cepat

Aku mengambil tas dan membawa kotak berisi dokumen-dokumen dan berjalan menuju pintu keluar. Aku mengunci pintu lantai dasar dan berjalan menuju mobilku yang terparkir sendirian di tempat parkir.

Ketika berhenti di lampu lalu lintas, aku baru menyadari bahwa gelang, jam tangan dan aksesoris ku yang lain telah tertinggal. Aku menolehkan wajahku ke kursi samping dan menyadari bahwa buku-buku yang akan ku baca pun telah tertinggal.

Aku mengumpat pelan, marah pada kecerobohanku. Aku menekan nomor ponsel Namjoon, dan memutar mobilku kembali ke Minerva.

"Yeobosseyo jagiya, maafkan aku .. ada beberapa barang yang tertinggal. Aku sedang memutar balik untuk mengambilnya. Ye ... kau yakin kau tak apa-apa? Ye..baiklah.. aku akan kembali secepatnya..mianhae", kataku lalu menutup telpon

Aku memarkir mobilku kembali di tempat parkir Minerva. Ketika akan keluar dari mobil, ponselku berdering.

"Dari kepolisian?", gumamku mengernyitkan dahi

"Yeobosseyo", kataku sambil beranjak keluar dari mobil

"Yeobosseyo, Kim Sora ssi kami ingin menginformasikan bahwa kami telah mengetahui di stasiun mana pelaku turun dari kereta bawah tanah. Kami mengawasi rekaman cctv dan melihatnya melepaskan penyamarannya di toilet umum stasiun", kata polisi

"Jinjja?? Kalian menemukannya? Siapa dia?", tanyaku penasaran

"Kami belum mengetahui identitasnya karena wajahnya masih tertutup masker. Tapi ada sesuatu yang menarik, aku akan mengirimkan rekaman gambarnya kepadamu untuk kau identifikasi", kata polisi lagi dengan serius

"Arasso.. ", jawabku gugup sambil memainkan liontin bulan sabit di leherku

"Aku rasa kau dapat mengenali sesuatu ... segera hubungi kami bila kau mengenalinya", kata polisi

"Ye..arasso", jawbaku dan mengakhiri pembicaraan kami

Aku memasukkan kunci dan membuka pintu lantai dasar. Bau bensin tercium samar dari suatu tempat. Aku mengerutkan dahiku sibuk berpikir darimana bau ini berasal. Kubuka pintu kantorku dan berjalan menuju meja kerjaku untuk mengambil buku-buku yang tertinggal.

*tring

Aku membuka video rekaman CCTV yang dikirimkan oleh kepolisian. Pada rekaman itu terlihat pelaku yang berpakaian serba hitam dari kepala hingga kaki turun dari kereta bawah tanah dan berjalan menuju sebuah toilet umum. Kemudian  tiga menit kemudian terlihat seorang wanita memakai masker hitam dan menenteng hoodie hitam dan sebuah tas keluar dari toilet tersebut.

Perawakannya ramping, rambutnya yang cukup panjang ia kuncir kuda. Ia memakai kemeja hitam tangan pendek dengan kerah dan lis berwarna abu-abu. Ia memakai celana jins hitam dan ada tali strap berwarna merah yang menggantung keluar dari salah satu kantong celananya. Kemudian kamera merekam profil bagian belakangnya ketika ia berjalan meninggalkan stasiun.

"Ya tuhan!", pekikku terkejut hingga buku-buku yang kupegang terjatuh ke lantai

Pada bagian belakang kemeja yang ia pakai terdapat tulisan "Minerva, bookcafe and coffee shop".

Tidak mungkin! Jadi selama ini pelakunya adalah salah satu dari pegawaiku?? Tidak mungkin!!. Kemeja itu adalah seragam yang setiap hari dipakai oleh para pegawaiku. Aku merasakan lututku lemas sehingga aku harus berpegangan pada meja kerjaku.

*klontang

Aku terkejut dan menolehkan kepalaku ke pintu kantorku. Suara apa itu?, tanyaku dalam hati. Apa ada seseorang disini?, aku menguatkan diriku dan berjalan perlahan menuju pintu untuk mencari tau darimana asal suara tadi berasal.

Sebelum aku sampai pintu, seseorang dengan hoodie hitam muncul di depan ruanganku. Aku membelalakkan mataku terkejut melihat wanita yang berdiri di ambang pintu ruanganku.

"Kau! Tidak mungkin!!", bisikku dengan mulut tenganga

"Hai oenni...kau kembali?", tanyanya dengan senyum menyeringai yang membuat bulu kudukku berdiri

———————————————————

Hai, bagaimana menurut kalian ceritanya sejauh ini? Tuliskan komentar kalian ya...

Don't forget to stream abyss by Jin..it's so underrated ☹️

Stay save and stay gold, Dear ARMY,

Borahae💜💜