webnovel

ISH

Terlahir dengan keistimewaan yang Tuhan berikan, adalah suatu Anugerah terindah tapi siapa disangka keistimewaan itupun memberikan kisah perjalanan hidup seorang wanita sebut saja "ISH" tidaklah mudah dan mulus-mulus saja.Banyak ketegangan, kesedihan, kebahagiaan bahkan kematian.

Mengikuti di setiap langkahnya ,lahir dengan kemampuan penglihatan yang menggambar masa depan bagi setiap Manusia yang bercerita kepada nya . Seolah - olah saat ada yang bercerita Ia pun masuk dalam pusaran portal dari cerita itu.

Gambaran sangat jelas dan nyata akan perjalanan spiritual manusia itu .

Terkadang menjadi sebuah peringatan,pesan bagi si pemilik cerita.

Terlihat jelas pandangan masa depan ,bahwa dikehidupan nanti melukiskan tujuan dan kewaspadaan diri dalam menjalankan roda kehidupan.

Ku lahir dari rahim seorang wanita yang penuh kasih sayang dan sabar dalam membesarkan ku sendiri tanpa sosok seorang laki-laki yang mendampingi nya.

Dengan kehidupan yang sederhana,Mama mengajar kan ku selalu bersabar,mengalah dan mendengarkan.

Pada usia 6 tahun ku diperlihat kan dalam mimpi bahwa akan terjadi sesuatu kepada mama ku . Tepatnya pagi hari rutinitas setiap hari yang dijalani oleh mamaku,beliau seorang perawat disalah satu Rumah Sakit Negeri di Jakarta.

Ketika itu mama sedang memasak untuk sarapan dan setelah itu berangkat kerja .

Aku dan mama makan bersama sambil bercerita tentang pekerjaan mama sebagai perawat.

Saat cerita itu berjalan hampir 15 menit

ku diperlihatkan bahwa mamaku akan mengalami suatu insiden yang tidak di duga saat ia pergi bekerja.

Setiap hari mamaku bekerja menggunakan angkutan umum Bis yang mengantarkan mama ke tempat kerjanya.

Tidak pernah kosong Bis menuju daerah Cikini Jakarta.

Selalu penuh terkadang karena mengejar waktu ,mamaku berlari mengejar lajunya Bis untuk bisa berangkat cepat dan tidak terlambat .

Bisa dibayangkan bagaimana sumpek dan penuh nya Bis yang ditumpangi mama saat bekerja.

Saat itu ku berbicara kepada mama

" Ma,jangan kerja dilumah aja" mamapun tersenyum saja tanpa bicara.

Aku yang sudah merasa kan hal tidak baik itu akan terjadi pada mama berusaha untuk membertahu.

Sayang mama tidak percaya ,mengangapku anak yang manja tidak mau jauh darinya.

Dengan Berat hati ku membiarkan mamaku pergi bekerja , aku terus berusaha tarik baju mama tetap saja berangkat.

Waktu itu aku dititipkan oleh tetangga yang memang masih family dari kel.ayah ku.

...........