1 Chapter 1 : Di culik

Cast :

BAE IRENE (17 tahun)

Status : PELAJAR

Sifat : Penurut, baik hati, ramah, hemat, tekun belajar, lembut dan patuh terhadap Tuan nya yaitu Diego.

*****

DIEGO ALVARO (27 tahun)

Profesi : President Director (CEO) Gold Mining Group.

Sifat : Keras, dingin, arogan, tegas serta disiplin, dan selalu memaksa Irene untuk menuruti kemauan nya.

****

-Di Halte bus-

"Mah, aku pulang agak sore.. gapapa kan mah..?"

Seorang gadis yang masih memakai seragam putih abu-abu nya tengah menelpon sang ibu lewat telefon genggam nya yang berukuran kecil.

Irene Shieny, gadis cantik berusia 17 tahun sedang menunggu bus di halte untuk menuju ketempat belajar kelompok nya.

"Iya sayang, Mamah tungguin kamu. Uang yang Mamah kasih.. cukup sampe sore?" Tanya sang ibu dengan nada yang terdengar khawatir.

Dengan cepat, Irene mengambil uang yang berada disaku seragam putih nya. Gadis itu tersenyum tipis saat melihat uang tersebut tinggal selembar lima ribuan.

"Cukup mah.."

Kehidupan Irene memang sangat sederhana. Ia diberi uang oleh ibunya hanya sekedar lima belas ribu untuk keperluan disekolah nya, termasuk biaya ongkos pulang dan pergi.

Irene terbiasa hidup berhemat dan ia tidak suka menyia-nyiakan waktu dan uang nya untuk membeli barang atau jajan dikantin. Ia lebih memilih membawa bekal dan juga menyisihkan uang nya untuk ditabung. Dengan begitu, ia tidak terlalu membebani orang tua nya. Ia sangat mencintai keluarganya, Sang Ibu dan adik lelakinya.

Ayah?

Ayah Irene sudah lama meninggal saat ia baru menginjak balita. Sang Ayah meninggal dunia karena kecelakaan saat sedang bertugas disebuah lokasi kebakaran sebuah hotel. Ayahnya adalah seorang petugas pemadam kebakaran. Namun, kematian sang Ayah masih belum diketahui dengan pasti.

Selepas meninggalnya sang suami, membuat ibunya harus menghidupi kedua anaknya dengan berjualan kue yang ia jual diberbagai toko kecil atau swalayan. Irene yang baru menginjak remaja, seringkali membantu ibu nya dengan cara mengambil pekerjaan. Seperti, pelayan cafe atau penjual kue keliling.

"Aku tutup ya mah.." Irene berkata dengan lembut ketika ia melihat sebuah bus memelankan jalan nya ketika sampai di halte bus yang sudah ia tunggu sejak tadi.

Sambungan telepon pun terputus. Lalu Irene segera mendekati bus itu tetapi sayangnya, ia harus mengantri masuk karena tiba-tiba saja ia berada di posisi paling belakang.

Namun tanpa Irene sadari.. ada beberapa orang lelaki yang sudah lama mengamati gerak-gerik nya dari kejauhan. Para lelaki itu mengamati seorang gadis yang sangat cantik dari dalam mobil hitam. Sangat cantik untuk seumuran gadis yang tinggal disebuah kota kecil.

"Dia benar-benar luar biasa."

Tiga orang pria memakai pakaian serba hitam yang tampak sama itu menatap takjub ke arah Irene.

"Bos akan senang jika kita membawa gadis itu. Ayo!" Seorang lelaki yang duduk di kursi kemudi memerintah kepada temannya.

Kemudian mereka pun turun dan tak lupa, mereka menggunakan masker dan juga kacamata hitam. Dengan langkah lebar, mereka berjalan mendekati Irene.

Salah satu dari mereka yang berbadan besar meraih tangan Irene dan menariknya. Hanya sekali hentakan, Irene langsung terhuyung ke belakang.

"Siapa kalian?!" Irene menjerit ketika tangannya tiba-tiba dicengkram kuat dari belakang tubuhnya.

Ia melihat dua orang lelaki yang berjarak sangat dekat dengannya. Menyeramkan.. dan berbadan tinggi.

"Le.. lepaskan aku!" Irene meronta ketika tangan nya ditarik paksa untuk menjauhi halte bus.

Air matanya mengalir deras ketika cengkraman ditangannya semakin kuat.

"Ikut kami!" Pria yang menariknya tiba-tiba saja bersuara. Suara yang menyerupai perintah dan terdengar sangat kasar.

Teriakan Irene terendam seketika oleh bentakan kasar dari mereka. Yang turut membuat nya dilanda rasa takut.

Irene memukul, meronta dan menendang mereka dengan membabi-buta ketika ia semakin dekat dengan mobil hitam yang berada didepan matanya.

Srek!

Pria lain yang menahan nya dari belakang tiba-tiba mendorong tubuhnya hingga ia berhasil masuk kedalam mobil.

"Lepaskan aku.. hiks.." Irene menangis tersedu-sedu ketika harapan nya semakin tipis, tubuhnya dihimpit oleh dua orang lelaki yang berada disisi kiri dan kanannya. Menutupi salah satunya cara agar ia kabur dari mobil ini.

"Kenapa kalian melakukan ini padaku? Apa yang kalian inginkan?!"

Irene menjerit dengan keras diantara air matanya yang berlinang. Matanya memancarkan ketakutan yang terdalam.

"Diam atau kubunuh kau sekarang juga."

Irene terkesiap. Tidak sengaja, matanya bertemu dengan mata sorang pria yang duduk di kursi kemudi melalui kaca spion.

Pria itu menatapnya dengan tatapan menusuk, seolah mengancam nya untuk menutup mulutnya rapat-rapat.

Pemberontakan Irene pun terhenti. Ia terdiam dengan mata yang berkaca-kaca. Pipinya yang tirus pun sudah dipenuhi dengan air mata. Ia menggigit bibir nya kuat-kuat ketika mendengar nyala mesin mobil.

Menandakan bahwa ia benar-benar diculik. Terbukti dengan mobil yang telah melaju dengan cepat menembus kepadatan kota.

Irene berharap ini tidaklah nyata.

Mamah tolong aku.. Irene takut...

Irene ingin sekali mengeluarkan kata hatinya yang saat ini bergetar ketakutan. Sangat takut hingga akhirnya ia kehilangan kesadaran nya.

Seseorang telah membekap mulutnya. Ia merasakan kantuk yang luar biasa saat menghirup aroma yang berasal dari kain yang menempel dihidung nya.

"Dengan gadis ini, kita bakal dibayar dengan besar. Hahaha.."

Samar-samar Irene mendengar kalimat terakhir yang masih bisa ia tangkap. Hingga akhirnya.. ia benar-benar pingsan dan semuanya menjadi gelap.

To be continue.

avataravatar
Next chapter