webnovel

Dibawah Pedang Pora

"Apa yang salah dari ku..! mengapa kau tak mau menatap mataku ..! Aku tak sejelek itu, setidaknya tatap mataku saat bicara padaku ..!" Gia berteriak karena kesalnya , laki-laki dengan seragam itu tetap dingin & tak mau menatap. Hal tersebut membuat Gia semakin penasaran alasan dibalik hal yang dia lakukan itu .Gia memutuskan mencoba mencari tau dengan cara uniknya . Pada akhirnya takdir justru menyatukan mereka dibawah piramida pedang pora

Eggya_Vaniesa · Urban
Not enough ratings
304 Chs

Bab 14 Aku Mau Nikah !

*2 tahun 8 bulan kemudian , Salah satu cafe di Surabaya

"Gia masih aja minum summer punch , itu kan minuman favorit Dito hehe.." Ita tertawa . Aku hanya membalasnya dengan sebuah tatapan. Gadis yang duduk berhadapan denganku itu langsung terdiam dia menutup mulutnya dengan tangan kirinya . keheningan terjadi diantara kami berdua . "Maaf .." Ita berbicara pelan .

Aku mengalihkan pandanganku . Ku mainkan sedotan yang ada di gelas dihadapanku . Pikiranku melayang tak menentu hingga pada akhirnya ku putuskan untuk bicara pada Ita . "Ta aku mau nikah !" . kataku sambil menatap Ita .

"uhuk uhuk ... Apaa??" . Dia kaget mendengar pernyataan dariku hingga tersedak makanan

"Aku mau nikah ta !" . ku ulangi ucapanku

"Sama siapa terus kok tiba-tiba ?"

"Sebenernya gak tiba-tiba ta ini udah rencana dari lama "

"Terus siapa calonnya ? Kapan nikahnya ?... Gila km ! Gia cepet banget kamu ngelupain Dito"

"Ta mau sampai kapan aku harus berkabung terus dan nunda hal baik ini "

"Aku enggak nyangka secepat itu kamu ngelupain sepupu aku Gia "

"Ayo lah ta , udah mau 3 tahun setelah kematian Dito ini sampai kapan lagi ?"

"Tapi Gia ??.... Oke-oke ceritain dulu gimana kok bisa tiba-tiba mau nikah gini"

"Jadi ceritanya gini , hampir 3 tahun yang lalu aku..." Gia mulai bercerita tentang kisahnya . Gia bercerita dengan perlahan sedangkan Ita mendengarkan dengan seksama setiap kalimatnya.

_______Cerita Gia Vanessa_______

Rama duduk disebelahku . Matanya menatap lurus kearahku . Dia tersenyum sambil menyilangkan kedua tangannya didada . Pria itu menatapku tak henti-hentinya. Dia menatapku bagai sebuah karya seni yang berharga. Bahkan dia memperhatikan setiap detilnya. Hingga tahi lalat dipelipis mataku , Rama perhatikan . "Cantiknya..." . Ucapnya.

"Hahaha... Gombal" . Tangkisku

"Eitss kepedean kamu , yang aku maksud tahi lalatnya tau ..haha" . Tawa kami berdua pecah memenuhi seisi ruang tamu di rumahku tersebut .Sebelum kembali ke Surabaya aku memang menyempatkan diri untuk mampir ke rumahku yang berada di Semarang . Selain ingin bertemu dengan keluargaku . Aku juga mengantarkan Rama untuk mengenal keluargaku lebih jauh. Terlebih Rama juga ingin mendiskusikan berbagai hal tentang pernikahan kami berdua.

Setelah Paspra aku dan Rama belum mendiskusikan berbagai hal tentang pernikahan . Kali ini Rama sedang libur sehingga ada waktu senggang untuk membicarakan pernikahan ini. Ditengah-tengah pembicaran kami berdua . Sesekali kami bercanda. "Kenapa kamu dulu anti banget sama aku". Tanyaku .

"Emang siapa yang anti sama kamu ?" . Jawabnya serius .

"Ya kan sikapmu sempat dingin gitu ke aku , gak mau natap aku lagi pas ngomong kan bikin aku sebel " .

Pria dihadapanku itu terkekeh. Dia mengacak lembut rambutku. "kamu kan udah denger alasanya apa , terus kamu sendiri kenapa mau sama tentara item kayak gini "

Sambil memasang muka kesal aku menjawab. "Iya sih abis kamu kayak gitu jadi bikin aku penasaran deh"

"Hehe maaf maaf gak ada maksud tapi kamu cantik banget takut khilaf kalo lihat lama-lama"

"Haha mana ada yang kayak gitu, kamu tau gak "

"Apa ?" . Rama mulai merasa penasaran .

"kamu tuh satu-satunya cowok yang bikin aku penasaran banget , serius deh"

"Hahaha ... kamu nih lucu banget sih " . Rama memelukku . Dia tak berhenti tertawa setelah mendengar ucapanku. Bahkan setelah selesai memelukku. "Dari sisi mananya kamu bisa penasaran sama tentara kayak aku ini" . lanjutnya

"Kamu nihh ... ya penasaran aja gitu abis sikap kamu dingin banget sama aku" . Jawabku . Kami berdua pun tertawa bersama lagi.

Wajah Rama berubah menjadi serius sekarang . Dia memegang kedua lenganku . Menatap mataku dalam . "Gia kamu enggak takut punya suami yang setiap detiknya bertarung dengan maut ?"

Mendengar perkataan Rama , Aku hanya terdiam . Tak mampu aku menjawab perkataannya tersebut. Bagiku itu hal yang tak ingin aku bahas . Mengingat aku sudah tau konsekuensi dari pendamping abdi negara seperti Rama.

Tanpa pikir panjang Rama langsung memelukku . Sepertinya dia tau aku tak mampu menjawab pernyataannya itu.

***

Aku dan Rama tau bahwa pengajuan pernikahan secara militer tidaklah mudah . Bahkan ada beberapa syarat yang harus kami berdua penuhi. Terkadang aku merasa sedih karena banyaknya tahapan dan persyaratan yang harus kami tempuh . Tetapi Rama selalu meyakinkanku bahwa kami bisa melewati hal ini . Walaupun pada saat ini kami berdua belum mengajukan persyaratan tersebut.

Aku serta Rama masih menunggu keputusan penugasaan Rama . Entah Rama akan ditugaskan dimana tetapi aku berharap dia tetap berada di Surabaya. Aku enggan memikirkan dia mendapat penugasaan diluar jawa . Karena aku tau hal tersebut akan mempersulit kami untuk bertemu .

· Surabaya, setelah penugasan Rama diberitahukan

"Gia aku bawa kabar baik dan kabar kurang baik buat kita ". Kata Rama

"Apa ... Apa ada apa ?". Sahutku

"Emm ... ini soal penugasaanku "

"Iya kenapa Ram ?"

"Aku harus ke papua "

"Apa... Jauh banget , ya Allah masak harus ke papua"

"Iya aku harus tugas ke Jayapura "

"Ahhh...Ya Allah ". Aku merenggek . Merasa bahwa hubungan kami berdua akan lebih sulit dari sebelumnya . "Terus kapan berangkatnya ?" .

"Besok pagi "

"Ya Allah harus banget ya besok ? , Aku belum siap ram "

"Gia .. siap enggak siap harus siap , kamu ini calon istri abdi negara sayang !" . Rama memelukku . Menggusap rambutku perlahan . "Iya sayang" . jawabku singkat .

· Keesokan Paginya

Aku tengah bersiap untuk mengantar Rama pergi . Hari ini merupakan kebrangkatannya ke Jayapura . Aku berhias secantik mungkin untuk menghantar kepergiannya itu .

Waktu menunjukkan pukul 8 pagi . Aku bergegas menuju bandara . Tetapi saat aku membuka pintu rumah , terdapat sebuah kontak berwarna biru . Kotak itu tergeletak didepan pintu tanpa ada keterangan apapun di atasnya . Aku menoleh ke kanan dan kiri . Mencari orang yang mengirim kotak tersebut. Tapi tak ada satu orang pun yang terlihat disekitar rumah . Rasa penasaranku semakin memuncak kubuka perlahan kotak tersebut. Terlihat sebuah tas cantik berwarna coklat muda dan terdapat surat disana .

*ISI SURAT REY HARDIAN*

Assalammualaikum dek , kalau kamu baca ini berarti aku udah sampai ke Lampung dan kamu mau nganter Rama berangkat ke Jayapura . Sebelumnya aku mau minta maaf kalau aku pergi tanpa pamit , karena aku takut enggak bisa melepas kamu untuk Rama .

Jujur dari hati yang terdalam , sebenernya aku sayang sama kamu melebihi seorang kakak , tapi aku terlambat menyadarinya ,dek . Namun aku tetap bersyukur karena Rama yang akan menjadi suamimu . Dia orang baik , aku yakin dia bisa menjaga kamu .

Jaga kesehatan anak cantik ! ,tak usah khawatir selamanya aku bakal jadi kakakmu , Gia ! hmm itu ada hadiah juga buat kamu ...

Kakakmu

Rey Hardian

____ Cerita Gia Vanessa Selesai____

"Dasar perempuan kurang ajar , kemana aja woy kok baru cerita " . Ucap Ita sambil memukul pundakku .

"Ya Maaf belum sempat hehe" . Jawabku .

"Wah gila perempuan satu nih , mana udah kayak cerita di drama-drama korea lagi banyak meweknya "

"Hahaha ... Kalo gini dah pantes belum aku jadi artis nih ?" .

"Ahhh bodo ahh , aku marah pokoknya ... masak selama bertahun-tahun nih kamu enggak pernah cerita , aku ini sahabatmu ndul !" .

"Ciee ngambek cieee, Aku sebenernya udah mau cerita setelah pulang dari paspra tapi momennya enggak pas karena Dito meninggal dunia saat itu "

"Terus setelah itu berbulan-bulan kemana anda kok tidak cerita nona cantik !" . Ita mendesakku .

"Aku sibuk fokus ke kuliah karena aku mau lulus cepet Ta , aku mau nikah "

"Tapi tetep aja aku masih marah !"

"Dihh parah ... udah ahh jangan ngambek mulu nanti aku beliin es krim mc donals deh yuk "

"Baik lah kalo kamu memaksa , ehh tapi waktu itu kamu tetep berangkat nganterin Rama ke Jayapura ?"

"Yahh... kepo ternyata dia, Iya dong tetep berangkat aku anterin dia ke bandara" .

"Terus Rey gimana ?" . Ita terus bertanya .

"Ya enggak apa-apa , aku tetep komunikasi sama dia kayak kakak adek biasa kyaknya Kak Rey udah bisa ngerelain aku kok " . Jawabku.

"Hmm gila nih ceritanya bisa ribet gini ya ... terus kapan kamu nikah ?"

" Sekitar 6 bulan lagi dari sekarang , 2 bulan lagi Rama balik ke Surabaya terus bakalan langsung ke Semarang buat persiapan , berhubung dia sibuk jadi beberapa aku yang ngatur dan minta tolong kamu nih Ta ya .." . Aku memohon pada Ita.

"Okey tapi dengan satu syarat beliin es krim mc donals-nya 2 ya , sama paket panas 2 , deal ?"

"Wahh perampokan nih .. oke lah deal "

"Nah gitu dong "