13 Aku Bersedia Menunggu Qingqing Dewasa

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Nada bicara He Wanqing berubah menjadi lebih lembut saat berbicara dengan putrinya, "Sayang, kalau menurut Ibu, anak ini dilihat dari penampilan dan wajahnya, semuanya jauh lebih baik daripada Jiang Yi, kenapa kamu tidak mau mempertimbangkannya? Orang lain mengatakan bahwa, cara terbaik untuk move on adalah dengan memulai hubungan percintaan yang baru!"

Membahas hal ini lagi.

Qiao Qing terlihat mengerutkan keningnnya, "Ibu, aku baru 17 tahun."

He Wanqing mengedipkan mata, dia tampak tidak terlalu mengerti, "Aku tahu."

Chen Ming lalu kembali memasuki ruangan, dia langsung tersenyum mendengar percakapan ini.

"Nyonya, maksud Nona adalah dia masih kecil, jadi Nyonya tidak perlu terlalu khawatir tentang masalah pernikahan."

Qiao Qing terlalu dingin, dan juga tidak suka banyak bicara, apalagi otak dan cara berpikir He Wanqing yang terkadang kurang cepat.

Jadi terlalu memakan banyak waktu, sehingga Chen Ming seolah menjadi seorang penerjemah maksud untuk mereka berdua.

He Wanqing baru sadar tetapi masih tetap tersenyum, "Lalu kenapa? Aku juga bukan orang yang kuno, aku memiliki pemikiran yang terbuka! Apalagi anak ini memiliki penampilan yang begitu bagus, dan bersedia menjadi menantuku, itu sangat susah untuk didapatkan!"

Qiao Qing diam tidak bersuara, "...."

Apakah ibunya sangat takut dirinya tidak bisa menikah?

Jun Yexuan melihat Qiao Qing yang diam dan tak berdaya.

Apa? 17 tahun? Masih kecil sekali.

Jun Yexuan berjalan ke bawah, dan berdiri di samping Qiao Qing, lalu berkata kepada He Wanqing. "Terima kasih atas pujiannya Bibi, tetapi tidak perlu terlalu tergesa-gesa memikirkan masalah ini, aku bersedia menunggu Qingqing lebih dewasa."

Qiao Qing memberikan tatapan yang dingin kepada Jun Yexuan, "Kalau bisa turun dari ranjang, pergi dari rumahku."

Jun Yexuan yang mendengarnya langsung menekan bagian dadanya, lalu berkata dengan wajah yang tampak kesakitan, "Qingqing, dadaku masih sakit, aku tidak bisa berada di kendaraan terlalu lama. Apalagi perban di lukaku juga perlu diganti secara rutin. Kamu sudah menyelamatkanku dan mengobatiku lukaku, apa kamu tidak berencana untuk bertanggung jawab untuk melakukan semuanya sampai sembuh?"

Chen Ming yang ada di samping pun tidak dapat menahan diri untuk memutar bola matanya, dalam hati dia berkata, 'Apakah orang ini lulusan jurusan akting?'

Apalagi sampai mengatakan "bertanggung jawab" dengan nada terlalu menggoda.

Qiao Qing masih belum menjawab, tapi He Wanqing sudah menjawab, "Iya benar! Luka di tulang saja butuh waktu 100 hari untuk sembuh, apalagi lukanya dekat dengan daerah jantung, itu lebih parah. Memangnya kenapa kalau dia harus tinggal di sini dan merawat lukanya? Rumah kita juga tidak kurang nasi untuk makanannya."

Setelah He Wanqing berkata demikian, langsung ada suara lembut yang datang dari luar pintu, "Bibi, kalau begitu apakah BIbi juga bisa memberikan sesuap nasi kepadaku?"

Mendengar suara ini membuat Jun Yexuan mengerutkan kening.

Semua orang langsung menatap ke arah luar pintu, dan melihat satu kepala yang muncul dari dinding seperti sedang bermain.

Ada seorang pria muncul, dia memiliki wajah yang sangat hitam, seolah baru saja berguling-guling di arang api.

Kemeja mahal yang dipakainya tampak robek dan rusak, sudah tidak bisa terlihat jelas bagaimana model awalnya.

Kakinya hanya mengenakan satu sepatu, dan sepatunya sepertinya pernah digigit oleh sesuatu karena terlihat berlubang.

Jun Yexuan sudah terbiasa melihat banyak hal terjadi dalam hidupnya, tapi dia terdiam sejenak dan butuh waktu 3 detik sebelum akhirnya mengenali kalau orang itu adalah Mu Jinghang.

Kemudian, dia melihat senyuman munafik di wajah orang itu, dan sekilas melihat sudut mulutnya yang terangkat.

Dia mengingat perkataan Mu Jinghang ketika meninggalkannya, kalau dia akan memikirkan cara untuk mencarinya, dengan ini lah bukti dari berkata orang bodoh ini.

He Wanqing terbengong melihat si bodoh Mu Jinghang, dia tidak mengerti dan bertanya kepada penjaga pintu, "Ada masalah apa ini?"

Paman penjaga pintu tertawa dan menjelaskan, "Nyonya kedua, di pintu ada pengemis datang, aku kasihan melihatnya, lalu ingat kalau Nyonya sering beramal, jadi aku membawanya ke sini."

Mendengar kata 'pengemis' membuat hati Mu Jinghang dan Jun Yexuan kacau.

Mu Jinghang dengan cepat menjelaskan statusnya, "Bibi, aku bukan seorang pengemis, aku hanya datang untuk berbisnis di Kota Liang, tetapi siapa sangka ada orang yang merampok uang modalku. Aku juga tidak berani kembali ke rumah dan bertemu dengan orang tuaku. Aku sudah tidak ada cara lain selain berharap dan memohon padamu, agar Bibi bisa menampungku untuk sementara waktu."

***

avataravatar
Next chapter