5 Kesedihan Diana

FLASHBACK ON

Kemudian Fahri berlari menyusul Andin dan Diana yang ada di dalam kelas. Sesampainya di kelas, Fahri menyesal dengan perbuatannya. Walaupun Diana, Andin dan Fahri masih kelas 3,mereka memiliki kecerdasan yang tinggi.

"Andin, Diana" Diana dan Andin menoleh pada Fahri. Diana menundukkan kepalanya, Sementara Andin menghampiri Fahri.

"Jangan ganggu dia, lebih baik ka--" Andin tak melanjutkan kata katanya karena Fahri tidak menanggapinya. Fahri malah menghampiri Diana yang menunduk ketakutan.

"Diana, Maafin aku udah nyinggung kamu. Pasti gak enak ya di singgung" ucap Fahri.

'Ya iya lah gak enak di singgung itu kodok'ejek Andin dalam hati.

"Gakpapa kok kak" ucap Diana yang sudah menampilkan senyumnya. Fahri bagaikan tersihir melihat Diana.

"Jangan melamun aja" ucap Andin menepuk bahu Fahri. Fahri yang mengetahui Andin menepuk bahunya terloncat kaget.

"Aku gak ngelamun" ucap Fahri merasa kesal karena Andin mengagetkan nya. Sejak saat itu Fahri, Andin, dan Diana menjadi sahabat dekat. Diana bersyukur dan bahagia masih ada yang peduli dengannya walaupun dia miskin. Bahkan Andin dan Fahri selalu membeli kebutuhan Diana seperti Makan, minum, dan kebutuhan Diana yang tidak terpenuhi lainnya.

"Kak Fahri, Kak Andin. Makasih ya udah ganti Diana selama ini" ucap Diana saat makan siang bersama di kantin. Fahri dan Andin tersenyum.

"Jangan Lupa di pakai Uang itu baik baik Diana, Suatu saat jika aku pergi, Belajar lah Mandiri. Itu adalah kunci menjadi wanita sukses dan kuat" ucapan Terakhir Fahri saat SMP Sebelum pindah Ke Australia. Sejak itu Diana semakin Giat belajar, Bahkan Diana selalu berjualan semenjak Fahri pergi, Biasanya Diana malas untuk Berjualan. Andin merasa kasihan dengan Diana yang harus ditinggalkan Fahri. Kadang kadang Andin mengintip Diana yang sedang menatap Foto Fahri.

FLASHBACK OFF

"Jadi gitu lah ceritanya, Sekarang aku mau bantu Diana jualan oke bang? udah ya" Andin langsung beranjak pergi. Andin merasa bersalah Karena Andin sudah berjanji membantu Diana membuat orderan pagi ini.

"Boleh bantu? " tanya Dilan.

"Ih dasar abang nih, Kalo di minta tolong gak nurut. Kalo gak di minta tolong nurut" gerutu Andin. Dilan hanya terkekeh mendengar ucapan Andin.

"Ayo bang... "

"Iya..."

Di Toko....

"Haduh, Mana Andin ya?" tanya Diana. Diana kembali mengepak semua kue ke dalam wadah.

"Permisi"

Diana Langsung keluar dari ruangan untuk membuat kue. Diana terkejut dengan kedatangan Alia.

"Non Alia"

Diana menjadi kikuk untuk bergerak. Alia heran dengan sikap Diana.

"Diana, tolong panggil mbak Alia aja tidak apa apa" ujar Alia pada Diana.

"Oh, Iya mbak Alia"ucap Diana.

" Diana, Apa toko kamu mulai ramai? "

"Mulai ramai kok mbak. saya bersyukur Tuhan masih memberi saya kesempatan" ucap Diana. Alia tersenyum pada Diana.

"Diana, Mana teman kamu? " tanya Alia heran karena tidak ada teman Diana yang biasanya membantu Diana.

"um,Saya tidak tau mbak. Padahal hari ini harusnya dia bantu tapi kayaknya dia sibuk, saya gak mau maksa Dia" ucap Diana. Diana sendiri bingung memanggil Alia dengan nona atau mbak?.

"Oh iya ini" Alia memberi Diana uang sebesar 3 juta. Awalnya Diana ragu ragu untuk membuka amplop coklat tebal. Sebenarnya Alia ingin menge test Diana apakah Diana itu tulus atau sebaliknya.

"Ya ampun Mbak, Ini banyak banget. Bukannya mbak kesini hanya beli 2 roti?" tanya Diana bingung.

"Ini untuk kamu Diana" ucap Alia.

"Tapi mbak, Saya gak mau kalau harus di beri"

"Kenapa? " tanya Alia bingung atas penolakan Diana. padahal Kalau Alia memberi salah satu penggemar nya uang, Pasti penggemar nya berteriak senang, berbeda halnya dengan Diana.

"Mbak Alia, Saya hanya ingin uang dengan usaha dan keringat saya sendiri" ucap Diana dengan tegas, Sekarang ia tidak gugup lagi untuk mengatakan perasannya. Alia kagum dengan pendirian Diana.

"Kalau begitu saya cuma bisa bantu promosi saja ya,Diana" ucap Alia.

"Iya mbak Alia... "

"Saya mau pulang dulu, Permisi"

"Hati hati di jalan mbak" ujar Diana yang menatap mobil Alia yang mulai menjauh.

"Diana...! "

Diana terkejut ketika melihat laki laki yang menyusul Andin keluar dari mobil, Dilan.

"Andin...! "

"Maaf ya Na, Itu sih Bang Dilan lama kalo nyetir" gerutu Andin.

"Diana, Apa kabar!? " tanya Dilan.

"Baik kak"

"Waduh, tatap mata gini nih?hati hati bang, nanti khilaf"ucap Andin yang ingin kabur masuk ke toko.

TAK!!!!

" Aduh sakit tau bang, Main jitak aja"gerutu Andin mengusap keningnya. Diana hanya tersenyum melihat kedekatan Dilan dan Andin. Diana hanya mempunyai ayahnya, Sejak dulu Diana ingin sekali mempunyai saudara. Tak terasa air mata Diana mengalir membasahi wajahnya. Sementara Dilan dan Andin yang tadi nya adu mata langsung menghampiri Diana yang menangis.

"Kamu kenapa na? " tanya Andin dengan cemas.

"Ana, Kamu kenapa kok nangis? " tanya Dilan tak kalah cemas dengan Andin.

"Hiks, Gakpapa"

"Ya ampun Na,Nangisnya udah gini jawabnya Gapapa" ucap Andin dengan sebal. Kemudian Andin mengambil Air di ruangan belakang, sementara Dilan menghampiri Diana.

"Diana, Kamu berhak untuk sedih karena tidak punya saudara atau adik. tapi bukan berarti kamu sendiri ana, Oke?"

"Tapi, Gimana kakak tau kalo aku nangis karena tidak memiliki saudara? " Diana bingung, bagaimana Kak Dilan tau kalo aku sedih karena gak punya saudara? batin Diana.

"Hati hati loh bang, Lama lama jatuh cinta loh" goda Andin.

TAK!!!

"Bang!! yang bener aja!!!Lama lama gw bisa jadi ikan Lou han tau gak" gerutu Andin. Diana tertawa kecil mendengar ucapan Andin. Dilan dan Andin tersenyum mendengar Diana tertawa.

"Na, Ayo buat kue" ajak Andin.

"Ayok" kata Diana dengan semangat.

"Diana... "

"Iya kak? "

"soal saudara, Kamu sudah punya"

"Siapa? "

"Andin, Aku, dan Fahri" ucap Dilan. Andin dan Diana terkejut dengan ucapan Dilan.

' Gw gak salah denger kan? bang Dilan nerima Fahri? gw gak mimpi kan?' Batin Andin dengan wajah kebingungan. sementara Diana langsung memeluk Dilan dan Andin.

"Makasih ya buat Andin, Kak Dilan dan... "

"Kak Fahri... " ucap Diana.

"Diana, Tubuh kamu itu kecil tapi kalo meluk udah kayak rantai aja" ucap Andin kemudian di susul tawa oleh mereka bertiga.

'Kalian yang terbaik, Terutama Kak Fahri. Walaupun Kak Fahri tidak ada di sini. aku yakin Kak Fahri akan mendengarku' batin Diana.

"Boleh kakak bantu? " Tanya Dilan pada Diana yang sedang mencampur adonan kue.

"Boleh kak"ucap Diana lalu tersenyum manis pada Dilan. Mereka bertiga tidak menyadari ada sepasang mata yang mengawasi mereka.

" Jangan pernah lupakan aku Diana.... "

#########

Visual :

1.DIANA NABILA

2.ANDIN NUR EVINA

3.DIRGA FAHRI FEBRIAN

4.DILAN BAYU PUTRA

Note:Visualnya bisa di lihat di Paragraph comment

############

BERSAMBUNG.....

avataravatar
Next chapter