1 Dia 1

aku ingin sekali menutup mata untuk waktu yang lama entahlah rasanya lelah sekali,bukan fisik ku tapi hati ku. terkadang aku duduk sendirian menatap kosong suasana di depan ku berusaha membentuk imajinasi ku sendiri,semuanya ku gambarkan manis. aku tersenyum sendiri ketika berimajinasi merasa bahwa hiduplah yang paling sempurna,tapi ketika aku tersadar semuanya buyar mata ku tiba" perih membendung air mata merasakan dada ku yang begitu sesak hingga terkdang membuat ku sulit bernafas. hidup memang lucu kau di takdirkan menjadi bukan siap" tapi anehnya dirim mu sendiri tak bisa menerimanya,kadang saaat aku melihat orang" di tv atau di media sosial bisa hidup dengan baik dan sukse aku merasa frustasi aku selalu bertanya mengapa mereka bisa sedangkan aku tak bisa?usia mereka ada yang sama dengan ku tapi mereka jauh lebih sukses, seseorang pernah menasehati ku bahwa itu takdir aku tak bisa melawan lalu kenapa aku selalu berontak ketika aku tau aku ini buakan siapa"?? usaha?aku sudah melakukannya berusaha hingga rasanya aku mati.....

Nama ku lotus wanita yang gila dengan imajinasinya sendiri,aku dilahirkan daribkeluarga yang bahkan aku sendiri tidak bisa menjelaskan masa kecilku normal bedanya aku lebih sering merasa iri dari pada berusaha sejajar dengan orang di atas ku,masa remaja ku juga normal tapi kala itu rasa iri ku makin besar bahkan mengerikan,dan sekarang saat usia ku 19 tahun aku mulia merasa makin gila setelah lulus sekolah aku tidak berkerja hanya diam dan sibuk dengan imajinasi ku,menyumpahi takdir dan konyolnya lagi aku malah merasa sebagai korban hingga aku tak bisa berbuat apapun padahal itu salah ku sendiri karena tidak mau berkerja...

pagi ini aku memutuskan untuk pergi mencoba rasanya kenyataan yang aku tahu itu pahit ya, aku memutuskan utuk berkerja bukan pekerjaan yang bagus aku menjadi seorang wanita jalang yang kotor. sulit dipercaya akhirnya aku terjun ke dunia menjijikan ini tapi ini satu"nya jalan yang bisa menyakiti orang tua ku.jujur aku memang mengutuk mereka menyalahkan mereka atas kondisi mental ku saat ini,aku tidak akan menceritakan soal itu saat ini mungkin nanti di bab lain. aku berada di bus perjalanan menuju tempat ku berkerja 3jam waktu yang perlu ketempuh,dalam perjalanan aku lagi" sibuk berimajinasi hidup ku baik" saja menatap kosong pemandangan luar jendela hingga tiba" aku dikejutkan dengan seseorang "ini" katanya menyerahkan sebuah sapu tangan,aku bingung mentapa aneh ke orang itu " kau menangis,lap air mata mu dengan ini" aku terkejut meraba pipi ku dan benar saja basah ku lihat wajah ku di layar hp dan ya aku memang menangis dan aku tak sadar aku menoleh ke orang tersebut sedikit tersenyum dan menerima saputangannya " mau kemana?" tanyanya "ah ke kota provinsi" jawabku " sama aku juga mau kesana" di menimpal aku hanya tersenyum sibuk mengelap muka ku.

"apa kau tak sadar kau tengah menangis?"

dia bertanya aku hanya menggeleng karena jujur aku memang tidak tau.

" aneh ya baru kali ini aku melihat orang yang tidak sadar saat menangis" kali ini aku menoleh menatapnya,dia seorang pria dengan wajah sederhana dan kelihatnya jauh lebih tua dari ku. " sekarang kau sudah melihat jadi jangan heran kalo suatu hari kau melihat lagi" jawab ku masih menatapnya ia menoleh kali ini kami sling menatap,2 detik kira" sampai dia bertanya "tatapan matamu,apa yang sebenarnya kau rasakan?" aku mengrenyitkan dahi bingung dengan pertanyaanya "kau pernah mendengarkan,mata adalah jendela hati.tapi mata mu tak menujukan ekspresi apapun bahkan saat kita saling bertatapan" aku mengedipkan mata berpaling dari tatpan ku padanya "entahlah,tak ada apapun yang ku rasakan" dia nampak bingung membetulkan posisi kemudian bertnya lagi "kalo boleh tau kenapa kau menangis"

"entahlah" jawab ku

"kau bahkan tak tau kenapa menagis?"

aku mengangguk,dia hanya diam menyeringai...

avataravatar
Next chapter