webnovel

Sang Penyelamat

Malam itu terjadi kejadian yang tak bisa diduga mereka berdua dibunuh oleh pembuluh berantai, sebelum mereka dibunuh sang ibunda menyampaikan pesan kepada anak perempuan nya yang masih berusia 15 tahun, agar pergi menjauh dari para pembunuh berantai itu. Dan ia tak tega meninggalkan orang tuanya disaat sedang dalam bahaya namun apa boleh buat demi keselamatan anak satu satunya sang ayah memberikan beberapa emas kawin orang tuanya, agar bisa dijual dan mencari tempat tinggal untuk sang anak.

Mama: Nak. Mamah minta sama kamu, hari ini juga kamu harus cari tempat yang aman.

Vanya: Tapi kenapa mah?

Mama: Mama ga mau sampai kamu terlibat, mama sama papa sayang sama kamu, kamu harus janji sama mama cari tempat sejauh mungkin dan jangan pernah melibatkan diri kamu sendiri.

Papa: Ini kamu bawa emas ini, kamu jual dan cari tempat yang aman kami berdua sanget sayang sama kamu, inget kata kata papa kalau kamu sudah besar nanti. Kamu harus jadi anak yang mandiri dan berkerja keras.

Vanya: Mah Pah Anya ga mau ninggalin mama sama papa, pokoknya Anya ga mau pergi kemana mana. Anya bakalan tetep disini!

Mama: Vanya! Dengerin apa kata papa kamu, sekarang... Kamu tinggalkan kami disini mama ga mau sampai kamu terlibat, mama sama papa ga peduli kalau harus mati demi kamu, yang penting. Kamu selamat.

Vanya: (Menangis)

Burhan: Cari mereka sampai dapat! Jangan biarkan mereka hidup!

Mama: Pergi Vanya! Disini bahaya!

Vanya: (Menangis) Mamah... Papah.

"Kami menemukan mereka bos" ucap anak buah Burhan.

Burhan: Bunuh mereka!

Vanya: Jangan! Tolong jangan bunuh orang tua saya.. mereka ga bersalah!

Papa: Lari Vanya...

Burhan: Kamu anak kecil tau apa! Tangkap dia!

Mama: Lari Vanya!

Burhan: (menembak ke arah ibunda Vanya)

Vanya: Mamah!

Mama: Lari Vanya... Jangan hiraukan kami..

Vanya pun lari dan mencari tempat berlindung kemudian seseorang menyelamatkan vanya, Orang suruhan Burhan pun terus mencari jejak Vanya namun tidak dapat ditemukan.

"Hei! Jangan lari" teriakan orang suruhan Burhan

Vanya: Hah?

Bintang: (Memandang)

"Dimana anak itu?" Ujarnya

"Gua udah cari kemana mana tapi ga ketemu jejak anak kecil itu" kesal karena gagal menemukan Vanya.

Vanya: Kamu... Siapa?

Bintang: (Hanya senyum)

3 tahun kemudian.

Vanya: (Membuka mata) Astaga, kenapa sampe sepagi ini gue ga bisa tidur! Merepotkan. Hmm Ya, halo?

Sarah: Hei Lo kok lemes gitu kenapa sih? Insomnia lagi?

Vanya: Kayanya Iyah deh, hari ini gue berangkat agak telat oke?

Sarah: Yaampun Vanya! Sebentar lagi kelas bakalan dimulai Lo ga boleh sampe kena hukuman dosen lagi, oke? 5 menit lagi Lo harus sampe kampus!

Vanya: 5 menit? Astaga... (Mengambil foto) mama, papa. Dimana kalian? Anya kangen sama mama papa. (Menangis) andai aja kalian tau kalo Anya disini rindu sosok kasih sayang ibu dan ayah.

8 tahun yang lalu.

Mama: Anya nanti kalo udah gede mau jadi apa?

Vanya: eemm jadi Dokter, karna Anya mau bantuin orang yang sakit.

Mama: Semoga tercapai ya sayang cita citanya. Mama sayang banget sama Anya (mencium kening)

Vanya: Anya juga sayang sama mama dan papa.

....

Vanya: (Menangis) Anya janji mah, Anya bakalan jadi anak yang baik dan mandiri.

...

Sarah: Aduh Vanya Lo tuh dari mana aja sih, untung Lo ga telat... Eh btw muka Lo..?

Vanya: Apa! Pucet? Lo mau bilang gue kaya apa lagi? Vampir?

Sarah: Yeee! Bukan gitu gue kan belum bilang Lo kaya vampir.

Vanya: Sebentar. Lo bilang kelas nya bakalan dimulai? Tapi kok..

Sarah: Hehe dosennya emang belum Dateng (dengan suara kecil)

Vanya: Kalo gitu ngapain gue buru buru kesini cuma karna takut telat.

Sarah: Udah ya ga usah banya omong mendingan sekarang kita ke kantin.

Gilang: Hai Vanya! (Sambil melambaikan tangan)

Vanya: (Senyum) Dia kok bisa tau gue?

Sarah: Ya dia emang udah tau Lo dari lama banget cuma ya.. baru sempet kenalan aja kali.

Vanya: Apaan sih?

Kevin: Bro gue Lo tau ga sih? Cuaca hari ini lagi ga bagus?

Gilang: Gua rasa begitu, apa karna faktor cuaca?

Kevin: Gua rasa ni kayanya.. hari ini bakal ada bencana?

Gilang: Lo jangan asal ngomong, belum tentu kan bisa kejadian.

Sarah: ?? Mendingan Lo... Istirahat di UKS deh, gue ngeliat Lo jadi takut.

Vanya: Kalo ada apa apa? Kabarin gue.

Sarah: Oke.

...

Vanya: Aduuhh! Biarkan gue istirahat. (Mengheningkan ponsel)

Saat Vanya sedang tidur di ruang UKS cuaca mulai memburuk dan tak lama kemudian berjatuhan meteor yang menyebabkan gempa semua mahasiswa dan siswi panik, Sarah teman Vanya terus menghubungi Vanya agar keluar dari gedung, Vanya pun terjebak namun ada seseorang pria yang menyelamatkan vanya.

Sarah: Eh gempa! Yaampun.. Vanya?

Gilang: Vin Lo nyalain alarm darurat oke?

Kevin: Oke.

Sarah: Vanya.. angkat dong yaampun.. 'lo keluar dari ruang UKS cepetan oke? Waktu nya ga banyak, ini darurat!'

Vanya: Apa ini? Gempa? Gue harus buru buru cabut dari sini, Aarghh! Hah? Sarah kenapa baru ngehubungin gue sih? (Terus berlari)

Gilang: Yang masih berada di gedung kampus mohon untuk keluar!

Kevin: Semuanya udah keluar dari kampus?

Sarah: Vanya masih ada di UKS?

Gilang: Serius Lo? Oke Lo tunggu sini.

Vanya: Lo siapa?

Bintang: (Melihat ke atas) Awas!.

Vanya: (Pingsan)

Gilang: Vanya ga ada dimana mana, udah gua cek ke UKS tetep ga ketemu.

Dosen: Gimana Vanya udah ketemu?

Sarah: Belom pak, syukurlah dia udah ada dirumah.

Dosen: Dia ada dirumah?

Gilang: Kapan keluar nya?

...

Vanya: (Membuka mata) Lo siapa?

Bintang: Saya yang menyelamatkan kamu dari bahaya meteor? Apa kamu ingat?

Vanya: Oh. Yaampun Sarah gimana?

Bintang: Dia baik baik aja tenang aja.

Vanya: Syukurlah. Btw Lo kenapa bisa...

Bintang: Perkenalkan nama saya bintang dan saya berasal dari planet lain.

Vanya: Astaga. Alien? Atau... Hantu?

Bintang: Saya bukan alien atau hantu seperti yang kamu bilang, (mendekat) saya mempunyai kekuatan seperti bintang.

Vanya: ??? Jadi... Nama Lo bintang? Eh Lo kira gue langsung percaya gitu? Coba tunjukkin kekuatan Lo?

Bintang: (Mengerakkan buku)

Vanya: Astaga! Wow.. oke gue percaya sekarang, gue mau tanya sama Lo, tujuan Lo apa kesini?

Bintang: Saya ingin melindungi kamu dari para pembunuh itu.

Vanya: Tau dari mana Lo?

Bintang: "Belum saatnya saya kasih tau dia kalau saya yang menyelamatkan dia 3 tahun yang lalu" Itu ga penting, yang penting saya ingin melindungi kamu dari bahaya apapun.

Vanya: Dari bahaya apapun?

Bintang: Ya, oh dan satu lagi saya tinggal di samping rumah kamu jadi kalau butuh apa apa tinggal hubungi saya aja.

Vanya: ?? Ya ampun masih jaman pake benda Kuno kaya gitu? Kenapa ga beli hp aja sekalian?

Bintang: Hati hati ya kalau bicara sembarangan bilang benda ini "Kuno"

Vanya: Lo yakin mau lindungi gue dari bahaya apapun?

Bintang: Ya.

Vanya: Kekuatan Lo ga bakal ilang kan?

Bintang: Tergantung kalau saya sedang sakit kekuatan saya akan hilang.

Vanya: Kalo gitu Lo ga bisa balik ke planet Lo?

Bintang: Ya semacam itu. Kamu ga ada niatan buat balas Budi sama saya?

Vanya: Apa? Balas Budi?

Bintang: Ya karena saya sudah menyelamatkan kamu, ya kamu harus balas Budi sama saya.

Vanya: Ya ampun kirain gue dia ikhlas nolongin gue (bisiknya)

Bintang: Saya dengar lho apa yang kamu bilang barusan tadi.

Vanya: Cih.

...

Sarah: Van, Lo beneran ga apa apa kan?

Vanya: Gue ga apa apa kok Lo tenang aja.

Sarah: Gue kira Lo kenapa, yaudah gue tutup ya?

Vanya: Oke. Siapa nama Lo tadi?

Bintang: Bintang.

Vanya: Tujuan Lo Dateng ke bumi buat apa?

Bintang: Kalo itu aku ga bisa kasih tau.

Vanya: Cih.

...

Siti: Iyah bentar lagi aku sampe kok, dah. (Berbalik)

Pembunuh: (Mengikuti)

Siti: Hah? Siapa kalian?

Pembunuh 2: (Menusuk)

Siti: Tolong....

Pembunuh: (Menancapkan pisau)

...

Vanya: Ya ampun gue tidur cuma 2 jam doang? Astaga! Apa mahluk planet tidurnya kaya gini?

Bintang: Sedang apa kamu?

Vanya: Lo bener bener tidur?

Bintang: Menurut kamu? Saya sedang apa? Bertapa?

Vanya: Hehe ga juga sih, Halo?

Sarah: Vanya! Lo masih hidup kan?

Vanya: Lo kira gue udah mati? Hah?

Sarah: Ya jangan ngomong gitu gue kan nanya, btw kok gue agak aneh ya sama kejadian kemarin?

Vanya: Aneh gimana?

Sarah: Kita semua panik nyariin Lo dan Gilang udah cari ke seluruh ruangan tapi Lo tetep ga bisa di temuin dan... Lo ngirim pesan kalo, Lo udah sampe rumah?

Vanya: Iyah, gue udah lari duluan hehe.

Sarah: Ah yaudah nanti kita ketemu di kampus oke?

Vanya: Oke.

Bintang: Kamu begitu akrab sama teman-teman kamu.

Vanya: Itu sih harus, namanya kan sahabat.

Polisi menemukan jasad korban dari TKP kondisi korban yang tewas karena dibunuh oleh 2 orang pria yang sedang mencoba melewati jalan tersebut namun naas korban tewas saat dalam perjalanan saat ini polisi masih mencari tersangka kasus pembunuhan terhadap wanita tersebut.

Vanya: Pembunuhan lagi? Ya ampun makin banyak aja orang yang senekat itu.

Bintang: Itulah cara mereka mendapatkan uang, gajinya lebih besar dari yang kita kira, mereka pasti terpaksa melakukan pembunuhan tersebut demi mendapatkan uang.

Vanya: Hmm.. tapi bener juga sih, gue udah telat.

Bintang: Telat? Mau kemana?

Vanya: Kampus?

Bintang: (Tersenyum) Kamu ga lupa kan harus balas Budi sama saya?

Vanya: Hehe ga lupa kok, dah!

...

Gilang: Lo beneran ga apa apa kan Van?

Vanya: Gue ga apa apa kok, oh iya dimana Sarah?

Sarah: Vanya! Lo tau ga hari ini, dosen kita diganti huhu!

Vanya: Dosen baru?

Gilang: Ya, dulu kalau ada dosen baru ga pernah seheboh ini, tapi sekarang heboh banget cuma satu dosen aja semuanya pada heboh.

Sarah: Ya, iya lah kan dosennya ganteng mana masih muda lagi, kira kira jomblo ga ya.

Kevin: Kalo mau yang jomblo yang pasti aja, contoh nya. Nih disebelah Lo ni?

Sarah: Idih.. ogah!

Vanya: Sabar ya Vin haha.

...

Burhan: Jangan sampai polisi curiga dengan kejadian semalam, kalian tidak meninggalkan jejak kan?

"Ngga bos" ucap anak buah.

Burhan: Kalau sampai saya tau ada yang membocorkan hal ini? Saya akan bunuh saksi matanya.

"Siap bos"

...

Bintang: Selamat pagi siswa siswi!

Pagi!!

"Ya ampun liat deh dosennya ganteng banget"

Vanya: (Kaget)

Sarah: Ya ampun ganteng banget.

Bintang: Mulai hari ini dan seterusnya saya yang akan mengajarkan kalian.

Sarah: Saya siap dihukum sama bapak!!

???

Vanya: Hadeehh Sarah Lo apa apaan sih?

Bintang: Kalau kalian kesulitan untuk mengerjakan sesuatu, bisa tanya saya.

Sarah: Aduh bapak jangan bikin saya jantungan deh.

Kevin: Besok kedapur ye dadar diri.

Hahaha!!

...

Vanya: Gue perlu bicara sama Lo?

Bintang: Soal apa?

Vanya: Lo jadi dosen disini?

Bintang: Ya, bisa dibilang asisten dosen. Kenapa? Ada masalah?

Vanya: Engga, engga gue cuma nanya.. Hmm di kampus Lo pura pura seolah olah kita ga kenal aja oke?

Bintang: Ngga, tujuan saya kesini untuk melindungi kamu.

...

Sarah: Vanya mana ya?

Kevin: Sarah!

Sarah: Iihh! Apaan sih tiba tiba pake nongol segala?

Kevin: Pasti Lo nyariin gue ya? Gue mah udah tau pasti Lo kalo kemana mana yang di cariin gue iya kan?

Sarah: Engga! Ga sama sekali.

Kevin: Yah, gue ditolak apa gue kurang ganteng?

Gilang: Korban pembunuhan? Kayanya ini pernah terjadi deh? Tapi kapan ya?

Sarah: Lang Lo liat Vanya?

Gilang: Engga, ada apa?

Sarah: Ga apa apa, perasaan semenjak gue muji muji tuh dosen dia ngilang, apa karena dia cemburu?

Gilang: Lah mana gua tau tanya aja sendiri sama orangnya.

...

Burhan: Kalian harus temukan anak dari orang tuanya yang kita bunuh 3 tahun yang lalu karena, dia satu satunya saksi yang harus disingkirkan.

"Kami akan segera menemukan gadisitu bos"

Burhan: Dengan begini tidak ada halangan lagi untuk menghindari para polisi karena tidak ada bukti atau saksi.

...

Bintang: Kalian pelajari buku ini dan... Vanya?

Sarah: Van? Vanya!

Bintang: (menghampiri) Vanya?

Vanya: Hah? Siap pak!

???

Bintang: Kamu mengigau?

Vanya: Aduh... Anu pak saya..

Bintang: Sebaiknya kamu cuci muka, bapak akan beri waktu kamu 2 menit?

Vanya: "Nyebelin banget si ni alien satu" Iyah pak.

Sarah: Si Vanya kenapa?

Vanya: Ada apa sih sama gue? Ya ampun Lo harus tenang Vanya tenang... Oke? Aduh..

Gilang: gue rasa Vanya agak aneh deh Lo ngerasa ga sih?

Kevin: Mungkin. Tapi gue heran sama pak bintang dia tuh lembut banget sama Vanya, Aduh.. jangan Ampe tuh anak kepincut sama tuh dosen.

Gilang: Ya, gue juga berharap gitu.

Bintang: (Mendengarkan)

...

Vanya: Ini yang namanya balas Budi?

Bintang: Ya, apa kamu keberatan?

Vanya: Ga juga, oke kita mulai dari mana dulu.. eh Lo ga bisa pake kekuatan Lo buat beresin ini semua?

Bintang: Saya tidak boleh menggunakan kekuatan saya untuk hal hal yang tidak penting, contohnya seperti malas Kalasan saat mengerjakan pekerjaan rumah.

Vanya: Alien rajin juga ya?

Bintang: Kamu bilang apa barusan?

Vanya: Woow.. bukan apa apa? Yaudah jadi gue bantuin ga ni?

Bintang: Harus dong kamu kan masih punya utang sama saya.

Vanya: Sorry ya soal tadi?

Bintang: Oh soal tadi ya? Ga apa apa sih tapi lain kali jangan diulangi lagi?

Vanya: Oke.

Jordan: Hah? Ini beneran? Gue harus kasih tau Vanya.

Vanya: Halo?

Jordan: Lo udah liat berita?

Vanya: Udah? Emangnya ada apa?

Jordan: Pembunuh yang kemarin itu, pasti ada kaitannya sama kematian nyokap bokap Lo?

Vanya: (Kaget) Serius? Terus...?

Jordan: Gue udah samperin ke TKP dan gue nemuin sesuatu.

Vanya: Oke gue kesana sekarang.

Jordan: Eh jangan, biar gue aja.

Vanya: Thanks banget ya Jo?

Jordan: Oke.

Bintang: Ada apa?

Vanya: Kasih gue waktu buat sendiri.

Bintang: "Apa jangan jangan ada kaitannya sama kematian orang tuanya?"

...

Vanya: Lo nemuin apa?

Jordan: Ini, mereka ninggalin penjepit rekaman yang jatoh dibawah.

Vanya: Rekaman penjepit.

Jordan: Iya itu maksud gue.

Vanya: Cuma ini?

Jordan: Sebenernya masih banyak lagi sih, tapi gue ga mau bikin Lo stress dan terbebani sama ini semua.

Vanya: Pliss Jo kasih tau gue, gue ga apa apa kok Lo jangan khawatirin gue.

Jordan: Serius Lo ga apa apa?

Vanya: Ya, gue ga apa apa.

...

Vanya: Apa ya isi dalem rekaman ini?

Vanya yang mendengarkan rekaman itu pun langsung menjerit histeris karena rekaman itu, ia mendengar kalau si pembunuh sudah merencanakan ini semua sejak awal.

Burhan: Kamu tidak punya pilihan lain selain menyerahkan diri kalian, saya sudah merencanakan ini dari awal untuk menghancurkan keluarga anda. Saya berjanji akan membunuh satu persatu di antara kalian terutama. Putri kalian yang sangat kalian cintai.

Mama: Jangan bunuh putri kami, dia tidak tau apa apa.

Papa: Bunuh saja kami tapi kami mohon biarkan putri kami hidup.

Burhan: Oh ya, kita lihat saja nanti.

Vanya: (Menangis)

Bintang: Ada yang menangis?

Vanya: Ini semua mimpi kan? Ga mungkin, kenapa mereka tega bunuh orang tua gue? (Sambil menangis) Mama... Papa...

Bersambung

Next chapter