webnovel

Dia kah jodoh ku?

Syakira yang memendam cinta kepada Hanif sejak SMA, harus merelakan kepergian Hanif yang melanjutkan pendidikannya ke luar kota. Hingga seorang pria bernama Raka bertemu dengan Syakira dan menemani kesendirian Syakira. Tetapi cinta Syakira tak pernah hilang. Beberapa tahun telah berlalu, Hanif kembali pulang ke kotanya dan kembali ke kehidupan Syakira. Apakah yang akan terjadi antara kedua pria itu? Ikuti terus kisah selanjutnya.. vote komen dan ikuti terus kisahnya...

Agathaasoul · Teen
Not enough ratings
10 Chs

part 9

Pagi hari Hanif pergi ke sekolah tanpa menjemput Syakira. Di lobi sekolah, Hanif melihat Aulia berjalan sendiri. Dia mempercepat langkahnya hingga bersampingan dengan Aulia. Aulia yang menyadari keberadaan Hanif langsung mempercepat langkahnya. Hanif menarik tangannya dcan kini mereka saling menatap. Tatapan itu membuat jantung Aulia berdebar kencang dan melepaskan tangan Hanif yang masih memegang lengannya.

"Maaf kak Aul duluan ya" ucapnya yang masih terduduk.

"kemaren kemana? kok pergi bukannya..." ucapan Hanif terpotong oleh Aulia.

"aku harus pergi" Aulia langsung pergi dengan cepat.

Hanif bingung dengan tingkahnya yang seakan sedang menjauhi dirinya. Bel berbunyi, semua siswa berlarian masuk kelasnya masing-masing. Pembelajaran pun dimulai.

Di rumah sakit, seperti biasanya Syakira ditemani oleh Regan. Perawat masuk ke ruangan itu dan memeriksa kondisi Syakira.

"Saya udah bisa pulang?" tanya Syakira pada perawat itu.

"Kondisinya sudah stabil, dokter sudah mengijinkan untuk pulang" jelasnya yang terpotong oleh Regan.

"Beneran adek saya boleh pulang? Akhirnya Ira ku pulang ke rumah" ucapnya yang langsung memeluk Syakira.

"Abang lepas, lebay banget sih" melepaskan pelukan Regan.

Regan pun membereskan barang-barang dan membantu adiknya bersiap untuk pulang. Sesampainya di rumah, Regan mengantarkan Syakira ke kamar tamu. Sekarang Syakira berjalan menggunakan tongkat karena kakinya belum sembuh total. Syakira meminta ponselnya karena merasa bosan.

"Abang ponselku mana? aku bosan baca buku nonton TV" keluhnya.

"iya bentar Abang ambil dulu" Regan pergi mengambil ponselnya dan memberikannya kepada Syakira.

Syakira mengirim pesan kepada Hanif memberitahu bahwa dia sekarang sudah pulang ke rumah. Tak lama Syakira teringat bahwa dia belum minta maaf kepada Andre.

Syakira: Andre aku minta maaf ya motornya jadi rusak gara-gara aku.

tring...

ponsel Syakira berbunyi dan langsung membuka ponselnya.

Andre: Ya gapapa harusnya gue yang minta maaf lu jadi gini, masalah motor gapapa kok nyokap bokap gue juga gak marah. gimana lu sekarang?

Syakira: aku udah pulang, makasih

Pukul sudah menunjukkan jam 15.45 Syakira menunggu kedatangan Hanif di ruang tamu dengan memainkan ponselnya.

"Ira.. Iraaaa....." panggil Regan mencari Syakira.

"Aku di sini bang" jawabnya.

"Ngapain kamu disini? ayo kita makan, tadi siang kamu belum makan" ajaknya yang berdiri di samping Syakira.

"Nanti bang, aku belum laper, nanti aku makan kok beneran"

"Awas kalo gak makan, abang mau ke dalam dulu"

Regan meninggalkan adiknya di ruang tamu. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.15, Syakira merasa bosan dan berniat untuk makan tanpa Hanif. Ketika Syakira berdiri tiba-tiba bel berbunyi. Syakira tersenyum dan langsung membuka pintu berharap itu Hanif. Benar saja dugaannya, Hanif datang dengan membawa kantong plastik di tangan kirinya. Syakira tersenyum dan langsung memeluk Hanif.

"Kenapa?" tanya Hanif.

"gapapa kok" masih memeluk Hanif.

Hanif membalas pelukan hangat Syakira, hingga Regan datang dan memecahkan suasana.

"udah pelukannya, Ira belom makan, emang bakalan kenyang kalo dipeluk?" tanyanya.

"Eh abang hehe" mereka melepaskan pelukan.

"kak" sapa Hanif dan tersenyum karena malu.

"Ihs panggil aja abang, boleh kan bang?" menoleh ke Regan dan tersenyum.

"Iye iye, ya udah sono makan" serunya.

Syakira tersenyum dan mengajak Hanif untuk makan. Ketika mereka sedang asik makan, Bundanya datang.

"Eh ada Hanif tah?" tanya Bunda sambil membawa kantung belanjaannya.

"Iya Bun" jawab Syakira dan melahap kembali makanannya.

"Makan Bun" tawar Hanif.

"Iya iya kalian makan aja, yang kenyang ya" membereskan barang belanjaannya yang dibantu oleh pembantu rumah.