1 Xia Xingchen Hamil

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Pada suatu malam, di sebuah kamar dengan perabotan rumah yang bergaya kebarat-baratan. Setiap perabotan yang ada di sana tampak sangat mempesona dan nilainya juga tampak sangat berharga.

Di atas ranjang bergaya retro dengan ukuran yang cukup besar tersebut, ternyata di setiap sudut ranjangnya juga terdapat ukiran yang unik. Sepertinya, ukiran itu dibuat langsung oleh pengrajin yang berkualitas terbaik. Pada saat itu Xia Xingchen sedang berbaring di tempat tidur dengan perasaan bingung.

Hingga pada suatu ketika, ada seseorang yang mendorong pintu kamar sehingga pintu pun terbuka lebar. Setelah pintunya dibuka, terlihat dengan samar beberapa orang yang ada di luar pintu tersebut. Mereka satu per satu masuk ke dalam kamar dengan sigap. Dengan sikap hormat, mereka berdiri tegak di dekat pintu sambil menyambut seorang pria yang datang pada posisi paling akhir. Pria itu tampak elegan, seolah ia sedang berjalan di atas karpet merah saat masuk ke dalam kamar itu.

Saat ini seluruh ruangan kamar masih tampak sangat gelap. Xia Xingchen pun masih dalam keadaan setengah sadar. Ia bahkan berusaha untuk membuka matanya agar dapat mengetahui identitas seseorang yang masuk ke dalam kamarnya saat ini. 

Sayangnya ia tidak bisa melihat orang tersebut dengan jelas, ia hanya bisa merasakan bahwa orang yang masuk ke kamarnya adalah sosok yang berbadan tinggi dan tegap. Di bawah sinar rembulan, ia bisa merasakan aura yang kuat seorang pria, berjalan mendekatinya tanpa menundukkan kepalanya sedikitpun.

"Apakah benar ini dia?" Tanya pria itu dengan suara yang terdengar rendah.

"Iya, Tuan. Dia adalah satu-satunya orang di bank darah."

Setelah mendengar jawaban dari pengawalnya, pria itu seketika langsung memberikan isyarat dengan tangannya. Dalam sekejap, semua orang yang datang bersamanya segera mundur perlahan. Mereka pun menghilang dibalik pintu itu seolah-olah tidak pernah muncul lagi.

****

Keesokan harinya Xia Xingchen membuka matanya dengan perasaan kaget dengan napas yang terengah-engah, "Hah!". Ia terkejut karena melihat sinar matahari yang sudah sangat terik di luar. Saat itu, masih ada keringat dingin yang membasahi punggungnya yang ramping.

Oh iya, Xia Xingchen baru sadar bahwa dirinya baru saja bermimpi. Mimpi ini sesungguhnya tampak sangat indah dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat! Dalam mimpi itu ia melihat ada seorang pria, tetapi ia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Kira-kira siapa orang itu?

Kemudian ia pun menarik napasnya dengan berat dan menahan selimutnya. Setelah itu dengan perlahan, ia bangkit dan mendudukkan tubuhnya di atas ranjang itu. Anehnya, saat itu sekujur tubuhnya terasa sangat sakit. Rasa sakitnya seperti baru saja ditabrak truk yang sangat besar.

Gadis ini pun mengerutkan dahinya dan dalam benaknya berkata, 'Jika ini adalah mimpi, mimpi ini... Terlalu nyata!'

Xia Xingchen pun hanya bisa diam setelah melewati berbagai macam kejadian dalam mimpinya semalam. Kapan ia sampai ke titik ini?! Tentu gadis ini merasa janggal, sebab jelas-jelas ia sudah memiliki pacar. Namun dalam mimpi itu, ia melihat seorang pria yang berbeda dari pacarnya selama ini dan tanpa penolakan ia melakukan hubungan intim dengannya. 

Konyolnya lagi, samar-samar ia ingat bahwa pria itu berkata untuk menyuruhnya mempunyai anak dari benihnya?!!

Mimpi yang sangat konyol! Saat ini usia gadis ini baru berumur 18 tahun, dan kenapa harus melahirkan seorang anak demi pria asing itu? Dia pikir dia siapa?!

Namun hal yang tidak diharapkannya itu terjadi, mimpi aneh dan sekaligus indah itu ternyata mampu membuat Xia Xingchen mampu mengingat mimpi tersebut dengan jelas hingga satu minggu kedepan. Ia pun jadi merasa curiga karena sempat berpikir bahwa kejadian ini bukanlah mimpi, sebab hal itu terasa terlalu nyata...

Ia benar-benar masih dapat mengingat dengan jelas karisma pria yang agresif itu. Bahkan, ia masih mengingat matanya yang sangat dingin.

Sepasang mata yang sipit itu terlihat tegas, tenang, dan tampak misterius.

Dengan tubuhnya yang sangat tinggi, orang itu tampak angkuh seolah ruangan ini bukanlah tempat yang pantas dikuasai gadis ini. Pada kenyataannya, seharusnya tidak ada pria yang mampu mendominasi sampai sedemikian rupa!

Karena hal inilah, Xia Xingchen semakin merasa yakin bahwa ini hanyalah mimpi belaka, salah satu bagian dari ilusinya!

*****

Sejak saat itu, sudah dua bulan berlalu saat Xia Xingchen mengalami mimpi yang aneh itu. Saat ini, ia sedang membaca buku berbahasa Inggris di kamarnya. Saat membaca antologi Shakespeare, perutnya tiba-tiba terasa mual seperti akan memuntahkan semua isi yang ada di dalamnya.

Ia pun tidak tahan dan tangannya langsung menutupi bibirnya. Dengan segera ia membuka pintu, dan bergegas ke kamar mandi. Setelah menarik toilet untuk membukanya, ia menundukkan badannya dan memuntahkan seluruh muntahannya hingga rasa mualnya telah hilang.

"Nona, Anda baik-baik saja?" Pelayan yang mendengar suara Xia Xingchen segera bergegas menghampirinya. Dengan lembut, pelayan itu menepuk-nepuk punggungnya, membantu Nona Muda ini merasa lebih nyaman.

Sayangnya, Xia Xingchen masih saja mual dan memuntahkan cairan muntahannya. Hal ini membuat pelayan itu terdiam. Ternyata selain pelayan, dari luar toilet tersebut juga tampak ada seseorang yang ikut mengamati keanehan gadis ini. Beberapa saat kemudian, orang tersebut menghampirinya lalu berjongkok dan bertanya pada Xia Xingcheng dengan hati-hati, "Kakak, apakah kamu memakan sesuatu yang salah?"

Xia Xingchen tidak memiliki kekuatan untuk menjawab pertanyaan saudara tirinya itu, ia menekan tombol flush dan air langsung membersihkan seluruh muntahan yang dimuntahkan gadis ini. Xia Xingchen pun bangkit dengan lemah, dan hanya ingin berjalan keluar dari toilet ini. Ia merasa ada sesuatu yang tidak nyaman dengan perutnya.

Apa yang terjadi pada dirinya? Apakah ia benar-benar memakan makanan yang salah?

*****

Keesokan harinya, Xia Xingchen pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan dirinya ke dokter. Ia pun datang bersama dengan pacarnya, Xu Yan.

Tempat yang dituju mereka berdua adalah departemen pencernaan. Namun, dokter malah memintanya untuk pergi ke departemen ginekologi. Meski masih merasa aneh mendengar rekomendasi tersebut, gadis ini dan pacarnya menurut dan segera mendatangi departemen tersebut. Sayangnya, ada sesuatu yang mengejutkan saat memeriksakan tubuhnya di departemen tersebut.

"Dokter, apa yang Anda katakan? Yakin Anda tidak salah?!" Hasil pemeriksaannya sungguh diluar dugaan Xia Xingchen dan Xu Yan.

"Kenapa? Dasar tidak tahu diri, anak muda jaman sekarang selalu bertindak ceroboh! Lihatlah, kamu hamil bahkan di usia yang masih sangat muda. Padahal kalian sendiri tidak merasa takut saat melakukan hubungan intim meskipun masih belum menikah. Tapi sekarang, kalian malah takut dikaruniai seorang anak!!!"

"Sa... Saya... dan pacar saya bahkan belum mencapai titik itu sama sekali!" Xu Yan menjelaskan dengan wajah memerah.

Dokter pun tertegun sambari membenarkan kacamata di batang hidungnya. Ia pun memandang Xu Yan kemudian memandang Xia Xingchen sekilas. Wajah dokter ini terlihat bodoh setelah mendengar pernyataan lelaki yang mendampingi gadis ini. Dokter tersebut dengan wajah ragu bertanya, "Maka kamu harus bertanya kepada pacarmu penyebab hal ini bisa terjadi kepadanya. Sebelum kamu sampai sana, apa mungkin dia melakukannya dengan orang lain?"

Mendengar pertanyaan tersebut Xu Yan seketika terdiam membeku. Dokter yang hanya mengatakan sepatah kata itu, sekilas seperti sedang menghantamkan palu besar kepadanya.

Kemudian Xu Yan pun berbalik dan melihat Xia Xingchen, ia memandang dengan tatapan tidak percaya.

Xia Xingchen menggelengkan kepalanya dan bibirnya bergetar, "Aku... Aku tidak pernah memiliki hubungan dengan pria manapun selain kamu…"

Kata-kata itu jelas merupakan kalimat pembelaan, meskipun hal itu masih diragukan oleh siapapun yang ada di ruangan ini. Namun jika ia benar-benar hamil, salah satu kemungkinan yang ada yaitu saat terjadinya kejadian beberapa hari yang lalu pada malam itu...

Tapi tidak mungkin mimpi itu adalah kejadian yang nyata, kan!

"Oke, kamu sudah tidak perawan, dan tidak mungkin jika bisa hamil tanpa melakukan hubungan seksual, kan? Pikirkan sendiri baik-baik, bukankah kamu sudah tidak menstruasi dalam beberapa waktu ini, apakah kamu tidur berlebihan baru-baru ini, atau apakah kamu selalu merasa pusing?"

Xia Xingchen tercengang dengan serangkaian pertanyaan dari dokternya. Ia hanya diam saja tanpa bisa menjelaskan apapun untuk menolak pernyataan dokter tersebut.

*****

Layaknya dihantam petir, perasaan gadis ini sungguh sangat kacau saat ini. Ketika kembali dari rumah sakit, wajah Xia Xingchen dan Xu Yan tampak sangat pucat.

Di aula rumahnya, ia tampak sedang berlutut di lantai. Di hadapannya adalah Sang Ayah yang menatapnya tajam. Sang Ayah, Xia Guopeng sedang duduk di atas kursi utama dengan raut muka yang dingin. Dengan nada yang tegas ia bertanya, "Karena kamu bilang anak itu bukan anak Xu Yan, lalu, siapa bapak dari anak ini?" 

"...Aku tidak tahu." Xia Xingchen berkata dengan suara yang terasa menggantung di udara. Ia juga ingin ada seseorang yang mampu mengatakan padanya mengenai jawaban untuk pertanyaan ini.

"Tidak tahu?! Beraninya kamu berbohong!" Xia Guopeng membentaknya dengan nada sangat marah, telapak tangannya memukul lengan kursi, "Ayah bertanya sekali lagi, anak siapa ini?!"

"Ayah tidak perlu bertanya lagi. Meskipun Ayah tanya berkali-kali, aku juga tidak tahu siapa ayah dari anak ini."

avataravatar
Next chapter