webnovel

The truth

Seminggu waktu berlalu, selama itu pula kedekatan yibo dan kedua anak xiaomei semakin terlihat. Bahkan kadang Yibo tidak ingin meninggalkan keduanya untuk kembali menekuni pekerjaannya , namun dengan berat hati Yibo akhirnya mau meninggalkan keduanya dan berjanji jika dia memiliki waktu luang akan pergi menemui si kembar di negara mereka yang tentu saja disambut dengan sangat antusias oleh keduanya.

Namun disisi lain kedua orang tua Yibo khawatir jika kedekatan mereka membuat rahasia yang mereka coba rahasiakan terkuak, mereka tidak sanggup membayangkan bagaimana reaksi yibo saat mengetahui kebenarannya.

Saat ini yibo sedang berada di ruang kerjanya, baru saja menyelesaikan video call dengan si kembar yang baru pulang sekolah dan sedang menemani xiaomei bekerja. Salah satu rekan kerjanya yang juga teman dekatnya yang bernama haikuan menghampirinya karena penasaran kenapa yibo terlihat sangat bahagia.

"Hai bo, keliatannya bahagia banget. Abis video call sama siapa lu?" ujar haikuan sambil menepuk bahu sebelah kanan yibo lalu memilih untuk duduk di samping pria itu.

Dengan senyuman yang lebar yibo menjawab " eh kuan, enggak ini gue abis video call sama keponakan kembar gue."

Kuan memperhatikan kearah ponsel yibo yang menampilkan foto wajah dari dua anak kecil, "itu keponakan lu? Tunggu. Kalau keponakan lu berarti itu anak adik lu dong? Dia udah balik? Kapan?"

Senyuman di wajah yibo semakin lebar " iya, anak adik gue. Dia balik minggu lalu, tapi sekarang dah balik lagi. Soalnya adik gue udah harus kerja."

Mendengar itu ada sedikit perasaan lega di hati haikuan, karena jika si kembar terlalu lama di china maka besar kemungkinan asal usul mereka akan terbongkar oleh pria di hdapannya.

"Eh tapi kuan, gue mo minta bantuan dari lo deh" ujar yibo tiba - tiba.

"Bantuan apa ?" heran haikuan

"Hmmmm….  Kamu bisa cari tahu siapa mendiang dari suami adikku?"

Uhuk uhuk… bagaikan tersambar petir di siang bolong, tentu saja haikuan terkejut dengan permintaan yibo. Karena selama ini yibo tidak pernah sekali pun membahas tentang adiknya yang meninggalkan rumah.

" ehem, kenapa tiba-tiba lu penasaran tentang adik lu?"

"Entahlah, gue kaya punya koneksi sama si kembar. Rasanya kayak aku udah lama kenal dengan mereka."

Haikuan sedikit ragu untuk menyanggupi permintaan yibo, karena dia sudah berjanji kepada xiaomei untuk merahasiakan identas si kembar kepada yibo. Karena sekarang pria itu sudah resmi menikah, xiaomei tidak ingin menghancurkan rumah tangga dari keluarga yibo.

Dengan semua alasan yang bisa haikuan berikan dia berusaha untuk menolak permintaan dari wang yibo, dan syukurlah wang yibo tidak sepemaksa itu.

 Tapi tanpa diketahui oleh haikuan jika wang yibo telah menyewa seorang detektif, begitu yibo menerima laporan dalam bentuk dokumen dia sangat terkejut, perasaannya campur aduk, sedih, senang, tapi lebih besar dengan perasaan kecewa dengan diri sendiri.

Disana terdapat foto saat - saat dulu xiaomei masih mengandung hingga kini, yibo tidak menyangka jika dia sudah menjadi seorang ayah dari kedua anak kembar yang sangat manis dan pintar. Tapi disisi lain dia juga bingung dengan langkah yang harus dia ambil selanjutnya, karena dia juga tidak sanggup jika harus melepaskan suami yang sangat dia cintai.

Di tengah malam yibo sedang menikmati wine di balkon apartemennya, yibo sendirian, suaminya sedang sibuk dengan projek terbarunya. Yibo akhirnya memutuskan untuk menelpon haikuan, karena menurut info yang dia dapatkan selama ini haikuan selalu ada disamping adiknya.

Pada dering ke dua akhirnya haikuan menerima panggilannya " halo yibo"

"Kuan… aku sudah tahu semuanya" ujar yibo dengan suara serak

"Tahu apa ?" dari seberang sana terdengar tidak mengerti.

"Aku tahu jika xiaobao dan yimei adalah anakku, mereka darah dagingku.. Aku bajingan bukan? Haha".

Hening, haikuan tidak mengatakan sepatah katapun untuk menanggapi pernyataan dari Yibo.

"Kenapa diam kuan? " yibo menghela napas panjang " sekarang setelah aku mengetahui semuanya aku tidak tahu apa yang seharusnya aku lakukan, aku tidak ingin berpisah dengan Xiaozhan, tapi aku juga tidak ingin kedua anakku tumbuh tanpa sosok ayah. Apa yang harus aku lakukan kuan?" tanya yibo dengan nada yang putus asa.

"Kamu harus bisa memilih salah satu dari mereka yibo, jika kamu tidak bisa memilih xiaomei jangan biarkan dia tahu jika kamu sudah mengetahui semuanya. Jangan terlalu dekat dengan si kembar juga, dan restui dia untuk menikah dengan orang lain." ujar haikuan dengan lembut.

"Tapi aku ayah mereka kuan….."

"Kamu memang benar ayah dari si kembar, tapi kamu juga tidak berhak untuk menghancurkan kebahagaiaan mereka. Apa kamu tidak berpikir bagaimana perasaan mereka jika mereka tahu kamu adalah ayah mereka, tapi kamu justru sudah menikah dengan orang lain. Bayangkan bagaimana hati mereka hancur. Jadi tolong, jika kamu tidak bisa meninggalkan xiaozhan dan memilih xiaomei tolong tetap seperti ini." ujar haikuan lagi.

"Akan aku pikirkan lagi saran dari kamu kuan" lalu panggilan di tutup oleh wang yibo.

Keesokan paginya Yibo pergi mengunjungi kedua orang tuanya, dengan tampilan yang masih acak-acakan. Begitu dia bertemu dengan kedua orang tuanya di meja makan, dia langsung menodong mereka dengan pertanyaan yang sama sekali tidak mereka duga akan keluar dari mulut anak semata wayang mereka.

" baba… mama…. Kenapa kalian tidak memberi tahu yibo jika xiaomei hamil anak yibo? Kenapa kalian merahasian semua itu dari yibo?"

Dengan tenang tuang wang menjawab " itu keinginan xiaomei, kami tahu kehamilannya saat pernikahan kalian hanya tinggal satu bulan lagi. Dia lebih mementingkan kebahagiaan kamu dari pada kebahagiaannya sendiri, dia tidak ingin kamu tahu karena dia tidak ingin menghancurkan pernikahan impianmu."

Yibo tersentak dengan fakta yang barusan dia terima, sebulan sebelum pernikahannya itu adalah saat terakhir dia bertemu dengan xiao mei. Yibo akhirnya mengerti alasan kenapa adiknya menangis kala itu, dan bodohnya yibo tidak berusaha untuk mencari tahu.

Yibo terjatuh karena menyadari betapa bodohnya dia selama ini tidak bisa melihat semua ketulusan dari adiknya itu, tangis yibo akhirnya pecah di hadapan kedua orang tuanya.

Masih dengan nada yang sama tuan wang bertanya kepada wang yibo " apa yang kamu tangisi yibo? Bukankah kamu sudah bahagia dengan xiao zhan?"

Mendengar pertanyaan dari sang ayah, lidah wang yibo kelu untuk menjawab. Karena sejujurnya dia masih bingung harus bagaimana.

Melihat yibo yang diam saja masih dengan tangisannya, nyonya wang selaku ibu akhirnya angkat bicara " yibo dengarkan mama, jika kamu tidak bisa meninggalkan xiaozhan jangan merusak kebahagiaan xiao mei. Mama tidak ingin kehilangan senyum xiao mei lagi, kamu tidak tahu bagaimana kehidupan awal xiao mei ketika kamu justru sedang menikmati bulan madumu dengan xiao zhan."

Kali ini sebuah tamparan fakta menyadarkan wang yibo, pada akhirnya dia hanya bisa diam seribu bahasa. Dia tidak tahu harus menjawab apa karena apa yang dikatakan oleh kedua orang tuanya adalah sebuah kebenaran. Yibo sudah tidak bisa menyangkal itu.

Dengan lembut sang ibu menghampiri yibo lalu mengelus bahunya, lalu membantu yibo untuk berdiri. Yibo masih dengan isak tangisnya berdiri lalu berjalan menuju kamarnya untuk menenangkan diri.

Sang ibu tidak lagi mengatakan apapun, karena dia yakin yibo akan memilih keputusan yang tepat. Tuan wang sudah kembali keruang baca setelah yibo pergi ke kamarnya, sang istri lalu menyusul sembari membawakan secangkir kopi.

"Laogong…. Kamu jangan terlalu keras kepada anak kita, hanya dia yang kita miliki" ujar sang istri sembari meletakkan kopi di meja sang suami.

"Aku hanya tidak ingin dia menyakiti xiao mei lagi, dia sudah cukup menderita"