webnovel

Di Balik Cermin

Awan dan Langit adalah dua saudara kembar yang terpaksa terpisah oleh sebuah keegoisan orang tua mereka. Di perburuk dengan menghilangnya ingatan Awan tanpa tahu penyebabnya. Membuat Langit mencari cara agar Awan kembali mengingatnya. Sebuah badai datang menghantam hidup Awan ketika dia terjebak di dalam dunia yang tidak dia ketahui setelah Awan memukul cermin. Di dunia Awan tempati sekarang, semua orang begitu aneh dan penuh dengan tipu muslihat. Hanya telpon dari Langit yang berbeda membuatnya sedikit tenang sekaligus janggal, pasalnya Langit ada di dua tempat yang berbeda dengan sifat bertolak belakang. Di satu sisi Langit mencari keberadaan Awan di mana-mana dan entah kenapa satu persatu temannya ikut menghilang. Lalu ada Sain yang sudah lebih dulu terjebak di dunia cermin, satu-satunya yang bisa Awan percayai walaupun sifatnya benar-benar buruk. Lalu ada pertukaran darah malah membuat keadaan semakin rumit. Bisakah mereka keluar dari dunia di dalam cermin? Dan menghindari orang-orang di dalam cermin untuk keluar ke dunia nyata?

White_Black033 · Fantasy
Not enough ratings
192 Chs

Toxic

Awan mengunci pintu kamarnya dengan baik, dia menyeret tubuhnya ke pinggir kasur dan menekan tombol hijau yang bergerak-gerak di layar ponselnya. Dia tersenyum mendapati Michelia yang menelponnya di ujung sana.

"Halo?" Suara Awan terdengar serak di telinganya sendiri. Dia memijat-mijat kecil lehernya sambil menunggu jawaban dari Michelia.

"Awan? Kamu baik-baik aja?" tanya Michelia khawatir.

"Aku baik, bagaimana dengan kamu, Lia? Kenapa kamu menelpon?"

"Aku ingin bertanya sesuatu Awan."

"Tanya Lia." Awan mengerutkan keningnya bingung dengan perubahan nada yang di gunakan oleh sahabatnya ini.

"Kamu tinggal bersama Langit di sana?"

"Iya, Michelia. Kamu sudah tahu kemarin, kan?"

"Aku minta maaf sebelumnya, Awan. Tapi apa ada ibumu di sana?" tanya Michelia hati-hati.

Awan terkesiap tatkala Michelia membawa tentang bagian anggota keluarganya itu yang sama sekali tidak Awan tahu siapa dan di mana keberadaannya. Awan menggeleng kemudian dia menjawab, "Nggak ada ibuku di sini."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com