webnovel

Di Balik Cermin

Awan dan Langit adalah dua saudara kembar yang terpaksa terpisah oleh sebuah keegoisan orang tua mereka. Di perburuk dengan menghilangnya ingatan Awan tanpa tahu penyebabnya. Membuat Langit mencari cara agar Awan kembali mengingatnya. Sebuah badai datang menghantam hidup Awan ketika dia terjebak di dalam dunia yang tidak dia ketahui setelah Awan memukul cermin. Di dunia Awan tempati sekarang, semua orang begitu aneh dan penuh dengan tipu muslihat. Hanya telpon dari Langit yang berbeda membuatnya sedikit tenang sekaligus janggal, pasalnya Langit ada di dua tempat yang berbeda dengan sifat bertolak belakang. Di satu sisi Langit mencari keberadaan Awan di mana-mana dan entah kenapa satu persatu temannya ikut menghilang. Lalu ada Sain yang sudah lebih dulu terjebak di dunia cermin, satu-satunya yang bisa Awan percayai walaupun sifatnya benar-benar buruk. Lalu ada pertukaran darah malah membuat keadaan semakin rumit. Bisakah mereka keluar dari dunia di dalam cermin? Dan menghindari orang-orang di dalam cermin untuk keluar ke dunia nyata?

White_Black033 · Fantasy
Not enough ratings
192 Chs

Michelia Aku Datang 2

Butuh waktu beberapa lama sampai sosok Michelia membuka pintu rumahnya lebar dan mengenakan payung lalu berjalan cepat ke arah Awan.

Semakin mendekat Awan bisa melihat dengan jelas bahwa gadis yang menuju ke arahnya adalah Michelia yang asli. Alis Awan terangkat mendapati air mata Michelia telah meleleh membasahi pipinya.

Tatkala gerbang rumah itu telah terbuka sepenuhnya, Awan tidak perlu waktu lama untuk berpikir. Dia langsung menerjang Michelia dan memeluknya dengan erat.

Payung telah terjatuh di sisi kaki mereka dan tanpa sadar air mata Awan ikut turun. "Aku rindu."

Michelia mengangguk di bahunya dan semakin mengeratkan pelukannya. "Aku juga."

Mereka melepaskan pelukannya yang telah bertahan cukup lama. Awan memegang bahu Michelia untuk melihatnya lebih jelas, mengamati perubahan apa yang telah terjadi pada sahabatnya.

Michelia tampak menjauhi pandangannya. Namun, senyumnya masih menghiasi wajahnya. Kemudian dia berucap, "Kita sebaiknya masuk, di sini hujan."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com