webnovel

Kecelakaan

Sepulang berobat Kanza yang berjalan di tepi jalan, tiba-tiba ada sebuah truk yang kehilangan kendali menabrak dirinya. Kecelakaan pun terjadi membuat Kanza sadar dirinya yang sudah terkapar dan jatuh di tanah. Kepala berlumuran darah hingga terasa begitu sakit, hal itu benar-benar membuat Kanza kesakitan.

"Ada apa ini kenapa sakit sekali, kesadaranku mulai kabur. Jika ini hari terakhirku dan jika aku masih diberi kesmpatan untuk hidup lagi, aku ingin membantu orang lain dan jadi berguna," batin Kanza yang malam ini memiliki penyakit kanker dan harus rutin untuk berobat walau penyakitnya masih bisa disembuhkan da belum terasa di stadium akhir.

Tapi hari-harinya membuat ia kesulitan apalagi harus membayar biaya rumah sakit yang cukup besar, penyakit yang mengerogoti tubuhnya tersebut membuat Kanza benar-benar kesulitan, dan di hari terakhirnya pun ia membuat permohonan.

Kesadarannya mulai menghilang dan ia benar-benar sudah tidak sanggup lagi merasakan rasa sakit yang amat menyiksa.

***

Selayaknya orang yang baru bangun tidur Kanza merasa aneh karena ia bangun di bangunan kuno yang membuatnya bingung, rasa sakit itu sudah hilang dan bahkan luka di kepalanya sudah tidak ada.

Karena kaget dengan kondisinya yang sekarang membuat ia melihat tampilan dirinya yang berbeda di depan kaca.

Kepala mulai sakit lagi seperti ada ingatan milik orang lain yang coba ia ingat membuat Kanza pun tidak bisa menahan rasa sakit itu hingga akhirnya ia pingsan.

Dalam pingsannya kali ini ia melihat sosok lain menemui Kanza, membuat ia benar-benar tidak tahu sedang berada di mana.

"Gantikan aku, aku sudah tidak tahan menerima perlakukan keluargaku," kata sang putri yang asli yang sengaja memanggil jiwa dari alam lain dan menukar dengan dirinya yang sudah tidak tahan lagi hidup di kerajaan yang bahkan sudah tidak lagi menginginkan dirinya.

Menjadi Aib keluarga bukanlah keinginan dari sang Putri dan hidup diasingkan membuat Putri sangat tertekan hingga membuat Kanza pun harus menggantikan sang putri yang hidup di pengasingan.

Entah takdir seperti apa yang harus dihadapi membuatnya bingung dan masih tidak tahu tentang kehidupan barunya.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya Kanza yang ingat permintaan terakhirnya untuk membantu orang lain jika ia bisa membantu sosok putri itu Kanza akan merasa senang.

"Hiduplah semaumu dan balaskan dendamku pada keluarga yang telah membuangku, kau memiliki kemampuan penyembuh, gunakan darahmu jika kau ingin menyembuhkan orang lain," jelas sang Putri membuat Kanza masih mencerna perkataan.

"Siapa kau kau sebenarnya?" tanya Kanza yang masih bingung.

Seorang putri yang memiliki kemampuan yang sangat hebat, tapi dibuang oleh keluarga kerajaan bagaimana bisa.

"Aku putri Kanza, kau ada di tubuhku sekarang, aku diasingkan oleh keluarga ku dan dianggap aib, aku dikurung di ruangan ini. Aku bahkan tidak boleh keluar hingga membuatku benar-benar dalam kondisi yang benar-benar frustasi, jadi aku menggunakan jurus terlarang untuk menukar jiwa. Waktuku sudah tidak banyak lagi aku pergi," kata sang putri yang berlahan bayanganku menghilang meninggalkan Kanza sendiri.

Padahal masih banyak hal yang ingin Kanza tanyakan, tapi sayangnya sang putri sudah menghilang membuatnya tidak bisa melakukan apa-apa. Informasi yang sedikit itulah yang membuat Kanza memulai peran barunya.

Hingga akhirnya ia tersadar dan kini ia tahu di mana ia sekarang di ruang pengasingan yang merupakan tempat sang putri dikurung.

"Kenapa nama kita sama, dan aku harus menolongnya. Miris sekali menjadi putri tapi tidak bisa melakukan apapun. Kenapa Putri bisa dianggap Aib oleh keluarganya," batin Kanza bingung dan masih ingin mencari tahu informasi tentang sang putri.

Tapi sila pintu dibuka secara paksa dan dua orang pelayan menyeretnya bagai barang yang tak berguna.

Kanza mencoba memberontak karena merasa tidak suka dengan perlakuan dari pelayan itu, tapi sayangnya sangat sulit sehingga membuatnya juga sulit untuk bergerak.

"Lepaskan aku!" Kanza mencoba memberontak dan ingin melarikan diri mendapatkan perlakukan kasar dari para pelayan.

"Diam kau dasar putri tidak berguna," kata Pelayan yang benar-benar tidak memiliki hormat pada sang Putri.

Kanza hingga mencoba memberontak beberapa kali tapi karena jumlah mereka begitu banyak membuat Kanza tidak bisa melakukan apa-apa. Ia tahu semakin ia memberontak maka akan semakin sakit saat para pelayan itu mulai memaksanya.

"Pantas saja sang putri merasa sudah tidak sanggup lagi, menjalani kehidupan yang sangat mengerikan seperti ini, dan memutuskan untuk menggunakan urus penukar jiwa," batin Kanza yang masih menyesuaikan diri.

Untung saja ia bertemu dengan sang putri terlebih dahulu sehingga membuat Kanza tidak begitu kaget dengan situasi dan kondisi di kerajaan itu, yang mana mereka semua benar-benar membenci Kanza.

Pelayan memaksa dan mendandaninya layaknya seorang pengantin membuat Kanza benar-benar merasa bingung.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Kanza yang hampir saja mengamuk di tempat itu mendapatkan perlakuan yang mengerikan dari para pelayan.

"Kau akan dinikahkan dengan seorang pangeran yang lumpuh," jawab pelayan dengan nada menghina jelas membuat Kanza sangat marah mendengar hal tersebut.

Kanza tidak mengira jika ia akan dinikahkan dengan pangeran lumpuh yang mana dia sendiri juga masih baru di kerajaan itu dan sekarang ia harus menghadapi bencana apalagi, belum hilang rasa kagernya setelah bangun di tempat asing, kini ia dikagetkan lagi dengan kabar jika ia yang akan dinikahkan dengan Pangeran lumpuh.

"Yang benar saja, kehidupan sang putri benar-benar mengerikan, aku mau membantu tapi jika sebegitu sulit," batin Kanza yang jelas membuat Kanza juga sangat kesulitan harus melakukan kehidupan yang seperti apa.

"Dian kalian semua, aku tak ingin menikah!" kata Kanza marah pada seluruh pelayan yang membuatnya benar-benar dalam kesulitan yang mana ia benar-benar tidak ingin menikah.

Apalagi dengan pangeran yang tidak ia kenal dan kondisi yang lumpuh juga salah satu hal yang membuat Kanza enggak, tapi melihat pelayan yang mampu bersikap kasar padanya juga tidak akan membantunya jika ia tetap berada di istana yang bahkan tidak ada yang menghargainya sebagai seorang Putri.

Putri yang terbuang yang benar-benar diperlakukan buruk dan dianggap Aib hingga pelayan pun sanggup mengkhianati dan tidak ada rasa hormat dari para pelayan membuat Kanza sadar jika ia memang benar-benar putri yang terbuang.

"Betapa cocoknya kalian nanti putri idiot dan pangeran lumpuh," kata pelayan lain membuat makin geram dan ingin memukul kedua pelayan tersebut.

Tapi tanpa diduga sang Raja datang membuat semua diam dan sang Putri sudah didandani rapi lengkap dengan pakaian pernikahan yang mana sang Raja lah yang menjodohkan Putrinya tersebut dengan seorang pangeran yang lumpuh demi memperluas daerah kekuasaanya.

Next chapter