webnovel

90. Papa

Entah berapa lama Nindi menangis seorang diri di tangga darurat rumah sakit. Ponselnya sejak beberapa waktu yang lalu berdering tanpa henti. Nindi tidak punya tenaga untuk sekadar bangkit berdiri. Tubuhnya benar-benar lemas setelah mengetahui rahasia besar Dewa.

"Aku gak tahu harus gimana, Mas," ujarnya lemah.

Pintu tangga darurat terbuka dan dua orang dokter masuk sambil tertawa. Keduanya langsung terpaku saat melihat seorang wanita yang duduk meringkuk di sana.

"Permisi," ujar dokter dengan name tag Rayhan.

Pria itu mendekati Nindi dan berjongkok di depannya. "Pingsan?" tanya dokter satu lagi.

Rayhan mengedikkan bahu tidak tahu. Tidak ada pergerakan dari Nindi dan tidak ada suara juga. Wanita itu memang sudah berhenti menangis tapi dia tidak berniat mengangkat wajahnya hanya untuk melihat siapa yang ada di dekatnya.

"Mbak," Rayhan mengguncang sedikit tubuh Nindi dan wanita itu langsung ambruk menimpa tubuh Rayhan.

"Badannya panas," ujar Rayhan pada temannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter