90 89. Tangisan Nindi

"Bundaaa...."

Celin dan Celena berlari menghampiri Nindi saat wanita itu memasuki kamar kedua putrinya. Si kembar berteriak senang dan melompat-lompat sambil menarik masing-masing lengan Nindi. Mereka bahagia karena Nindi pulang.

"Lagi ngapain ini berdua di kamar?" tanya Nindi mengikuti langkah kecil si kembar yang menariknya untuk ikut bergabung bersama mereka.

Saat Nindi tiba, Agatha bilang kedua putrinya itu sedang asyik bermain boneka di dalam kamar. Semenjak Dewa masuk rumah sakit, Nindi membebaskan kedua putrinya itu untuk tidak sekolah. Nindi membiarkan keduanya untuk tetap berada di rumah saja bermain sepuasnya. Kecuali Kafka dan Julio yang sudah SD.

"Lagi main rumah-rumahan," jawab Celin bersemangat.

"Wah, Bunda ikut dong," ujar Nindi.

Keduanya berseru senang dan berlomba membuatkan Nindi rumah boneka seperti yang mereka miliki. Nindi memperhatikan kedua putrinya sambil tersenyum lebar tapi matanya berkaca-kaca.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter