webnovel

S2. Yang Tersayang

Lusi terengah-engah menyusuri lorong yang ada di gedung apartemen Kai. Ia tidak ingat lantai berapa rumah Kai, yang ia ingat hanya nomornya saja. Kakinya sudah pegal. Satu jam ia keluar masuk lift dan menyusuri lorong-lorong di sana.

Jika tidak ingat umur, Lusi pasti sudah menangis sejak tadi. Ia takut, sungguh! Berbagai pikiran jelek menghantui otaknya, tentang bagaimana kalau nanti tidak bisa bertemu dengan Kai lagi, bagaimana kalau ia tidak jadi menikah dengan pria itu, lalu pengobatan kakeknya.

Semua berputar menjadi satu di kepalanya.

Lusi duduk di pojok lift, ia menyerah sekarang. Sepertinya memang harus menghubungi Kai agar ia dijemput dari pada tidak sampai-sampai. Padahal tadi rencananya ia mau membuta kejutan di pagi hari dengan membuatkan Kai sarapan. Tapi belum sempat melakukan rencananya, ia tersesat dan pasti sekarang Kai terkejut untuk hal yang lain.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com