Chapter 6 - Eva Valenchia Gadis Vampire

Eva Valenchia adalah seorang Vampire yang berasal dari keluarga Vampire yang memiliki derajat tinggi.

Sebagai Vampir yang terkuat di antara semua Vampire lainnya, dia begitu ditakuti karena kekuatan dan derajat keluarga yang dimilikinya.

Eva Valenchia seorang gadis Vampir yang sangat cantik, rambutnya yang semerah darah bagaikan anggur yang sangat memikat pria mana pun jika melihat kecantikannya.

Matanya bagaikan permata Ruby yang merah menyala di dalam kegelapan malam, membuat dirinya terlihat lebih anggun, sangat mempesona, seperti perempuan yang sangat mulia.

Sangat anggun ketika dirinya mengepakkan sayap merahnya, keindahan raut wajahnya terpadu dengan semerbak bunga mawar merah yang mengelilingi dirinya.

Wajahnya yang sangat cantik dan menggoda, tidak pernah berubah, dia selalu cantik dan terlihat awet muda, bagaikan bunga Edelweis yang tidak pernah layu.

Eva Valenchia diasuh oleh seorang pria Vampire yang usianya hampir seribu tahun, dialah selama ini yang merawat dan menjaga Eva saat masih keci.

Dia menjadi Ayah angkat bagi Eva yang tidak pernah mengenal siapa ayah dan ibunya.

Suatu hari saat Eva berusia tujuh belas tahun, ayah angkatnya tiba-tiba menghilang dan hingga kini tidak muncul kembali.

Eva yang berusia tujuh belas tahun dan baru beranjak usia dewasa, kebingungan ketika Ayahnya angkatnya pergi.

Mencari-cari di seluruh area kastel yang begitu sunyi hanya dirinya yang ada sendirian, tidak tahu ke mana Ayahnya pergi meninggalkan dirinya.

Setelah mencari di semua penjuru kastel, Eva tidak menemukannya dan akhirnya dia memutuskan untuk mencari Ayahnya.

Berbekal dengan kemampuan yang selama ini Ayah angkatnya ajarkan, belajar menjadi kuat untuk melawan orang-orang yang mengincar dirinya.

Dia yang baru beranjak dewasa, tidak tahu bagaimana keadaan dunia luar yang belum pernah dia jelajahi.

Ketika untuk pertama kali menginjak kakinya di dunia luar yang tidak pernah dirinya ketahui, bermodalkan kemampuan dan keberanian yang mempertaruhkan nyawanya.

Lelah mencari selama empat tahun, ayah angkatnya tidak pernah dia temukan kembali, tidak tahu di mana dia sekarang, mungkin sudah pergi tidak akan pernah kembali dan terlihat lagi.

Setelah lelah selama empat tahun dalam pencarian Ayah angkatnya, dia kembali ke kastelnya yang sepi tiada penghuni.

Ketika dia pergi untuk menghibur diri saat itulah pertemuan yang tidak terduga, sebuah takdir benang merah yang mempertemukan Eva dengan Edzhar dan Luna untuk pertama kalinya.

...

Eva Valenchia bergerak dengan cepat agar cepat sampai di tujuannya, kota penuh dosa pruszjetheus dan menyelamatkan Luna tepat waktu sebelum bangsawan jahat tersebut dapat melecehkan Luna.

Eva cukup khawatir kepada Edzhar, pelayan barunya, Eva harap Edzhar baik-baik saja selama dirinya pergi menyelamatkan Luna.

Sebenarnya Eva merasakan kasihan kepada Edzhar dan Luna, dihancurkan oleh bangsawan jahat dan mereka berusaha memisahkan Luna dari Edzhar serta para bangsawan tersebut berniat buruk kepada Luna, hingga membuat Eva bersimpati dan menyelamatkan mereka berdua.

Eva sedikit terlambat menyelamatkan Edzhar dan terlanjur bangsawan tersebut dapat membunuh Edzhar dengan tangan kotornya.

Sepertinya menghidupkan Edzhar dari kematian bukanlah hal buruk, menjadikan dirinya Vampir justru membuat Edzhar menjadi lebih kuat dan mampu membalaskan dendam kepada bangsawan tersebut yang telah menghancurkan dirinya.

Eva sejenak terpikirkan dengan sebuah cincin ajaib yang dia berikan kepada Luna, Eva harus cepat-cepat pergi menyematkan Luna sebelum kekuatan cincin itu habis untuk melindungi Luna.

Di sisi lain Edzhar sedang duduk di bawah pohon yang rindang, dia tidak bisa keluar dari hutan tersebut dan alat yang dia punya untuk bertahan hidup hanyalah pisau yang serba guna.

...

Eva Valenchia teringat kembali ketika ayah angkatnya menghilang secara misterius.

Saat itu di pagi hari yang cerah Eva terbangun dan melihat keadaan di sekitar kastel sangat sepi sekali.

Dia beranjak dari tidurnya dan segara membasuh tubuh, setelah membasuh tubuhnya seperti biasa Eva memakan buah-buahan.

Selama ini Eva telah menahan rasa haus darahnya, dia tidak akan menggigit leher seseorang untuk mendapatkan darah.

Bahkan Edzhar juga tidak meminum darah dari sebuah kantung darah. Biasanya ada orang-orang yang mendonor darahnya untuk makanan Vampir.

Darah adalah makanan utama Vampir untuk bertahan hidup, untuk mendapatkan darah mereka menggunakan cara memperdaya targetnya dengan kekuatan sihir matanya.

Mereka akan menggigit leher korbannya dan dari situlah Vampir mendapatkan makanannya, mereka menghisap darah langsung dari leher korbannya.

Mereka tidak akan mampu bertahan hidup tanpa memakan darah, mereka akan menjadi lemah sedikit demi sedikit.

Ayah angkatnya Eva telah mengendalikan kekuatan Vampirnya agar Eva tidak meminum darah.

Kekuatan Vampir yang ada di dalam dirinya Eva sudah terkendali dengan penuh berkata pengendalian dari Ayah angkatnya.

Namun kekuatan Vampir Eva akan mencapai batas dan saat itulah dia sudah tidak kaut lagi untuk menahan nafsu untuk meminum darah.

Eva melangkah mendekati kamar ayah angkatnya dan dia tidak ada di sana, lalu mencoba memeriksanya di ruang kerja juga tidak ada.

Hanya ada satu tempat yang biasa ayahnya menghabiskan waktu di kastel sepi tersebut, yaitu perpustakaan, dia sering membaca buku di sana.

Eva berjalan mendekati perpustakaan tersebut, di sana sepi, tidak ada satu pun orang di perpustakaan tersebut, hanya buku kuno yang usang dan penuh debu berjejer di sana.

Eva tidak menemukan ayah angkatnya di dalam kastel dan akhirnya dia terpaksa harus mencarinya di luar halaman kastel.

Tidak terasa waktu sudah sore, Eva telah mencari di seluruh ruang kastel dan halaman luar kastel, dan dirinya tidak bisa menemukan ayah angkatnya.

Akhirnya dia menyerah untuk menemukan ayahnya angkatnya yang menghilang dan memilih kembali menyendiri di dalam kastilnya.

Saat mencoba memasuki ruang kerja ayahnya untuk kedua kalinya, Eva menemukan sebuah surat yang tergeletak di atas meja kerjanya.

Eva akhirnya mengambil surat tersebut dan segera membacanya, dia terkejut dengan isi surat tersebut yang Ayah angkatnya sampaikan kepada dirinya.

Surat itu berbunyi, "Ayah pergi, jaga dirimu baik-baik, mungkin Ayah tidak akan kembalu, aku yakin kau baik-baik saja Anakku, karena kau sudah tumbuh dewasa, tugasku merawatmu dan menjaga hingga dewasa sudah selesai, mulai sekarang Ayah akan menghilang, jangan cari Ayah karena kau tidak akan menemukannya."

Eva merasa kesal, dia menangis, hanya dia yang dimiliki sebagai ayah angkatnya sedangkan aslinya Eva tidak tahu siapa kedua orang tuanya.

Itulah yang diingat Eva saat pertama kali ayahnya menghilang dan meninggalkannya.

Dirinya sudah berusaha untuk mencari Ayahnya di berbagai tempat namun dia tidak menemukannya.

Sekarang Eva hanya bisa pasrah membiarkan Ayahnya pergi, mungkin dia mencari tempat tenang untuk peristirahatan terakhir.

Itulah yang dipikirkan Eva, mungkin ayahnya sudah tiada dan itu sebabnya dia tidak bisa menemukan ayahnya di mana pun.

- To Be Continue