webnovel

Devil's Servant In The Second Life 21+

Sinopsis : Edzhar hidup bahagia bersama orang yg dia cintai Luna, namun ada bangsawan jahat sebut saja mereka para ugly bastard ingin menangkap Luna dn memperkosanya. Edzhar seorang pria yang kehilangan orangtuanya sejak kecil, Ayahnya yg dibunuh oleh bangsawan jahat dn kehilangan Ibunya yang direnggut bangsawan jahat sehingga tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang Ibu. Setelah disiksa dn dipukul hingga kepalanya berdarah, Edzhar kehilangan ingatan tentang masalalu kecilnya dn cambukan membekas di pungungnya. Menjadi seorang anak yang sebatang kara, Edzhar tidak pernah mengetahui jika ibunya menjadi pelacur sejak dia tangkap bangsawan jahat dan disuruh melayani pria hidung belang, Edzhar menelan kepahitan menjadi anak dari seorang pelacur tanpa mengetahuinya. Rencana licikpun mulai dipikirkan mereka untuk menyingkirkan Edzhar yang merupakan kekasihnya, mereka membakar rumah Edzhar dan mengkambing hitamkan Edzhar sebagai iblis yg menyamar sebagai manusia. Sehingga para warga di kota itu membakar rumahnya dn mengekskusi Edzhar di tengah kota, mereka mencoba membakar Edzhar seperti memperlakukan para penyihir dengan hukuman dibakar hidup-hidup. Para bangsawan Ugly bastard itu akhirnya mengambil kesempatan untuk menangkap Luna dan menjebloskannya dipenjara bawah tanah sementara itu Edzhar berhasil kabur ke hutan namun sayang dia akhirnya terbunuh juga oleh salah satu bangsawan. Edzhar dihidupkan kembali oleh seorang perempuan cantik bernama Eva yg merupakan seorang Vampire sehingga Edzhar harus menjadi pelayan Iblisnya. Setelah Eva menyelamatkan Luna dari Bangsawan jahat itu dan Edzhar telah menjadi Vampire, kini saatnya Edzhar menenuhi semua ambisinya, membalaskan dendamnya, menghancurkan semua orang yg pernah menghancurkan kebahagiannya. Bagaimana kisahnya? Edzhar Vampire yang dipenuhi ambisi membalas dendam, apakah dendam orangtunya akan terbalaskan, dapatkan Edzhar kembali bertemu dengan ibunya, ikuti terus cerita ini dengan membacanya.

Eiva_Havnie · Fantasy
Not enough ratings
16 Chs

Chapter 16 - Identitas Silvia Yang Sesungguhnya

Capelion melangkah mundur ketika melihat Silvia, matanya memancarkan warna merah darah.

Dia semakin takut ketika Silvia semakin melangkah mendekatinya, mata itu memancarkan cahaya yang sangat terang, seperti cahaya pertama merah Corondum.

Eva sejak pertama kali sudah penasaran dengan Silvia, siapakah sebenarnya Silvia, itulah yang dipikirkan di benaknya Eva.

Akhirnya Eva dapat melihat mata merah yang menyala itu, dugaan Eva tidak salah, jika Silvia adalah seorang Vampir.

Capelion semakin melangkah mundur dan merasakan ketakutan yang luar biasa, dia sudah menduga jika Silvia bukanlah manusia.

Akhirnya dia ingat, jika Silvia adalah perempuan yang dia tangkap dan di jual sebagai seorang budak.

Kengerian semakin mencengkam dirasakan, ketika dia merasakan hawa pembunuh yang sangat kuat dari dalam diri Silvia.

Kini Silvia telah dipenuhi oleh ambisi balas dendam yang membara, dia bisa membangkitkan kekuatan yang sebenarnya berkat dorongan semangat yang diberikan oleh Eva kepadanya.

Capelion berusaha untuk mendapatkan pengampunan dari Silvia, dia berkata, "Kumohon, ampuni aku, jangan bunuh aku, aku janji akan memberikan segala harta dan kekayaan untukmu!"

Silvia menjawab, "Aku tidak membutuhkan itu semua, yang aku butuhkan hanyalah nyawamu sebagai pembalasan dendamku!"

Capelion berteriak, "Arghhh tidak...." , dia berlari tunggang-langgang menjauhi Silvia.

Silvia akhirnya menjadi marah besar, aura merah sudah semakin menguat dari dalam dirinya.

Mana berwarna merah terang telah menyelimuti tubuh Silvia, membuatnya menjadi jauh lebih kuat.

Tiba-tiba tanah bergetar hebat, membuat dedaunan pohon di sekitarnya berjatuhan.

Area di sekitarnya menjadi panas dan dingin, membuat pohon-pohon yang terpapar cahaya energi panas menjadi mengering.

Tanah menjadi kering dan retak, berbatuan melayang di atas udara, seperti ada pengaruh gravitasi yang mengendalikannya.

Itu hanyalah efek dari kekuatan mata yang luar biasa yang keluar dari dalam tubuh Silvia membuat berbatuan di sekitarnya melayang di udara.

Capelion semakin ketakutan ketika melihat kejadian tersebut, menyadari Silvia bukanlah wanita sembarangan, dia jauh lebih kuat dari pada manusia biasa.

Capelion sudah mencari masalah dengan Silvia, kini dia sadar, Silvia akan membawa kematian untuknya.

Langkah kaki Silvia semakin pelan, suhu di sekitarnya semakin dingin seperti es dan di sisi lain panas seperti api.

Sebuah cakar es yang sekeras baja menutupi kedua tangannya, benda itu dapat merobek perut mangsa yang ada di depannya.

Sebuah taring yang sangat panjang keluar dari mulutnya, dia dipenuhi oleh rasa yang haus darah.

Eva menyadari ada dua kekuatan yang berbeda berasap dari sumber berbeda pula.

Kekuatan yang dimiliki Silvia adalah kekuatan dari para Vampire yang menghisap darah.

Dengan terbentuknya taring-taring yang kuat untuk mengingat mangsanya, dan mata merah darah, sudah membuktikan dirinya adalah seorang Vampire.

Namun kekuatan yang menyelimuti kedua lengannya, membentuk cakar dari es yang sangat dingin dan keras seperti besi, merupakan kekuatan yang berbeda dari kekuatan Vampir.

Kekuatan itu membuat suhu menjadi dingin, dan mengubah di sekitarnya penuh es dan salju.

Eva menyadari Silvia memiliki dua kekuatan iblis yang sangat berbeda, itu telah membuatnya menjadi sangat kuat.

Seperti yang telah dilihat oleh Eva, kekuatan itu adalah kekuatan dari Iblis Salju, ras Iblis Salju yang mampu mengendalikan es dan mereka hanya terdiri dari perempuan saja.

Sepertinya Eva adalah Iblis Vampire setengah Iblis Salju, itu yang telah Eva duga setelah melihat hal tersebut.

Capelion mencoba untuk melawan Silvia menggunakan benda sihir yang dimilikinya.

Cincin sihir dengan pertama merah, dengan mana terbatas dapat mengeluarkan api dari permata merah tersebut.

Capelion yang panik melihat tubuhnya terluka dipenuhi banyak darah, membuatnya terpaksa mengeluarkan benda sihir yang satunya.

Sebuah cincin sihir dengan permata hijau, dia kenakan di jemari tangan kirinya, dengan kekuatan penyembuhan yang berasal dari cincin tersebut telah membuat luka di perutnya sembuh total.

Cincin sihir itu langsung kehabisan mana dan hancur berkeping-keping menjadi pecahan logam usang penuh debu.

Hanya tersisa satu cincin sihir di jemari tangan kanannya, dia akhirnya melancarkan serang api berkali-kali menghantam tubuh Silvia dari permata tersebut.

Hingga mana dari cincin sihir itu habis, tidak mampu lagi untuk mengeluarkan serangan sihir api, Capelion menjadi panik.

Serangan api yang dilancarkan dirinya tidak mampu untuk melukai atau menembus tubuh Silvia.

Udara dingin telah membuat dia mampu bertahan dari serangan api, dengan kekuatan sihir es dari jemari tangan kirinya, telah menetralkan serangan api tersebut menjadi kumpulan asap.

Ketika serangan api itu bersamaan menyerang dirinya secara bertubi-tubi, Silvia menciptakan tembok es dari sihir esnya.

Ketika semua cincin sihirnya telah hancur, Capelion sudah tidak mampu lagi menyerang Silvia.

Dia berlari ketakutan dan berteriak keras, "Arghhh", sebuah tombak es telah menancap tubuhnya berkali-kali.

Mulutnya keluar banyak darah, ketika satu-persatu tombak es itu menancap di punggungnya.

Dia tidak mampu bergerak, dia sudah kehilangan banyak darah, ketika tombak es terakhir menancap tepat di jantungnya, dia langsung tumbang.

Amarah belum reda, hawa dingin dan angin kencang telah menyelimuti dirinya.

Tiba-tiba semua area hutan menjadi beku dengan es dan salju, kekuatan sihir es yang luar biasa milik Silvia telah mengubah hutan seperti di musim dingin.

Capelion yang tergeletak tidak sadarkan diri, di hempas oleh udara dingin.

Tombak es kembali dilancarkan pada dirinya dan membiarkan dia tertusuk oleh tombak es itu.

Dia tersangkut di pohon oleh tombak es, setelah Capelion tewas dan Silvia berhasil membalas dendam, akhirnya amarahnya pun reda.

Dia bisa kembali mengendalikan kekuatannya, telah kembali ke wujudnya sebagai seorang manusia.

Silvia dan Eva pergi kembali le penginapan karena hari sudah semakin malam.

Keesokan harinya semua warga kota terkejut dengan berubahnya hutan di pinggir kota mereka di penuhi es dan salju.

Mereka bertanya-tanya, kenapa hutan itu bisa dipenuhi es dan salju padahal ini belum musim dingin.

Mustahil bagi mereka untuk menerima fakta ini, padahal ini masih pertengahan musim panas.

Tidak lama kemudian seseorang melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah kota.

Akhirnya para kesatria dan petualang di kota tersebut diberi tugas untuk menyelidiki peristiwa misterius di hutan itu.

Mereka masih bertanya-tanya dan mencari jawaban mengenai sebuah peristiwa misterius ini.

Menurut para kesatria sihir kerajaan mustahil ada penyihir berkekuatan sihir es mampu untuk mengubah semua daratan hutan ini menjadi beku dengan es dan salju.

Lagi pula jarang ada orang yang memiliki kekuatan mana yang sangat besar, untuk mengubah seluruh area hutan dipenuhi es dan salju perlu mana yang cukup besar untuk menggunakan sihir es.

Akhirnya misteri itu tidak terpecahkan, dan hutan yang dipenuhi es dan salju dibiarkan begitu saja.

Mereka tidak peduli ada perubahan pada hutan itu yang mengancam kehidupan binatang di sekitar area hutan tersebut.

- To Be Continue -