webnovel

Devil's Servant In The Second Life 21+

Sinopsis : Edzhar hidup bahagia bersama orang yg dia cintai Luna, namun ada bangsawan jahat sebut saja mereka para ugly bastard ingin menangkap Luna dn memperkosanya. Edzhar seorang pria yang kehilangan orangtuanya sejak kecil, Ayahnya yg dibunuh oleh bangsawan jahat dn kehilangan Ibunya yang direnggut bangsawan jahat sehingga tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang Ibu. Setelah disiksa dn dipukul hingga kepalanya berdarah, Edzhar kehilangan ingatan tentang masalalu kecilnya dn cambukan membekas di pungungnya. Menjadi seorang anak yang sebatang kara, Edzhar tidak pernah mengetahui jika ibunya menjadi pelacur sejak dia tangkap bangsawan jahat dan disuruh melayani pria hidung belang, Edzhar menelan kepahitan menjadi anak dari seorang pelacur tanpa mengetahuinya. Rencana licikpun mulai dipikirkan mereka untuk menyingkirkan Edzhar yang merupakan kekasihnya, mereka membakar rumah Edzhar dan mengkambing hitamkan Edzhar sebagai iblis yg menyamar sebagai manusia. Sehingga para warga di kota itu membakar rumahnya dn mengekskusi Edzhar di tengah kota, mereka mencoba membakar Edzhar seperti memperlakukan para penyihir dengan hukuman dibakar hidup-hidup. Para bangsawan Ugly bastard itu akhirnya mengambil kesempatan untuk menangkap Luna dan menjebloskannya dipenjara bawah tanah sementara itu Edzhar berhasil kabur ke hutan namun sayang dia akhirnya terbunuh juga oleh salah satu bangsawan. Edzhar dihidupkan kembali oleh seorang perempuan cantik bernama Eva yg merupakan seorang Vampire sehingga Edzhar harus menjadi pelayan Iblisnya. Setelah Eva menyelamatkan Luna dari Bangsawan jahat itu dan Edzhar telah menjadi Vampire, kini saatnya Edzhar menenuhi semua ambisinya, membalaskan dendamnya, menghancurkan semua orang yg pernah menghancurkan kebahagiannya. Bagaimana kisahnya? Edzhar Vampire yang dipenuhi ambisi membalas dendam, apakah dendam orangtunya akan terbalaskan, dapatkan Edzhar kembali bertemu dengan ibunya, ikuti terus cerita ini dengan membacanya.

Eiva_Havnie · Fantasy
Not enough ratings
16 Chs

Chapter 12 - Membeli Seorang Budak Wanita

Eva Valenchia duduk di atas atap perumahan kota sembari melihat di gerbang pintu masuk kota terlihat sekumpulan pengusaha kaya dari kalangan bangsawan.

Dari kerumunan pria itu ada beberapa budak wanita, ada satu wanita yang menarik perhatian Eva, Eva terus memandanginya dari kejauhan.

Gadis itu adalah perempuan berambut keperakan dengan mata merah, dia cukup cantik dan mempunyai postut tubuh yang lumayan bagus.

Gadis itu mungkin akan menjadi incaran para bangsawan yang nakal suka bermain wanita namun terlihat perempuan itu mempunyai ekspressi wajah dingin.

Mereka membawa orang-orang untuk dijadikan budak, sebagian dari mereka adalah budak pekerja.

Tidak terasa hari sudah semakin sore, sebentar lagi petang akan datang menjelang dan hari menjadi gelap.

Untuk malam hari di kota ini cukup terang, masih ada toko-toko yang terbuka hingga tengah malam.

Eva Valenchia berjalan menelusuri kota Pruszjetheus, sembari mata merahnya menatap langit terpadu warna jingga.

Kakinya tidak berhenti melangkah untuk menemukan sebuah penginapan untuk bermalam.

Langit jingga mulai menampakkan warna kelabu pada wajahnya.

Sebentar lagi langit jingga akan meneteskan air matanya, menghujani tanah kering ini menjadi basah.

Rombongan pedagang budak terlihat melintas, membawa kerumunan pria yang akan dijadikan budak pekerja.

Matanya menatapi seorang perempuan cantik di kerumunan pria yang melangkah pelan.

Dengan tali dan besi yang mengikat leher mereka siap menuju tempat perdagangan budak.

Eva menjadi simpati melihat seorang gadis yang masih belia harus menjadi seorang budak.

Eva tahu apa yang akan terjadi pada gadis itu, dirinya berusaha membelinya untuk menyelamatkan dirinya dari pedagang budak.

Zaman pertengahan, masa keemasan menuju puncak kejayaan dunia, manusia menjadi kian merosot, dunia menuju kekalutan.

Hal seperti ini sudah sering terjadi pada abad pertengahan ini, banyak manusia yang merosot yang melakukan bisnis berdosa.

Maraknya pelacuran dan perbudakan yang membuat dunia ini kian semakin hancur oleh perbuatan manusia itu sendiri.

Walaupun dunia ini kini dikuasai oleh manusia namun masih ada ras lain yang masih menunjukkan kehidupannya.

Ras Elf dan Draft adalah salah satu ras yang menyaingi populasi manusia di dunia ini.

Ras Dryad dan peri hutan yang mempunyai tubuh layaknya manusia masih hidup aman di tengah hutan, jauh dari kehidupan manusia.

Ras Iblis seperti Vampir dan Succubus telah musnah keberadaannya di dunia ini.

Manusia telah mengalami evolusi dalam pengetahuan dan kekuatan.

Manusia menjadi begitu serakah dan haus akan kekuasaan.

Dengan pengetahuan mereka menciptakan senjata untuk berperang.

Tiada henti mereka berperang satu sama lain, hingga menewaskan orang-orang yang tidak berdosa.

Darah demi darah sudah banyak dicurahkan, nyawa demi nyawa sudah banyak melayang.

Perang berkecamuk sesama manusia pun tiada berhenti. Entah berapa banyak korban yang harus mengoreskan luka dan darah.

Karena kesombongan manusia, mereka membunuh semua ras iblis yang ada di dunia ini.

Hanya ras Manusia setengah binatang yang masih bertahan, jumlah mereka yang masih setara dengan manusia.

Mereka bertahan dari manusia yang menangkap mereka untuk dijadikan budak.

Sebagian besar mereka tinggal di utara bumi yang masih dingin suhunya.

Sisinya pergi untuk menyelamatkan diri dan menetap di daerah yang jauh dari manusia.

Eva berjalan melintas ke sebuah tempat yang menjual budak.

Eva menatap gadis itu dijual sebagai budak bersama gadis lain yang sedang berdiri di samping jalan.

Gadis itu lumayan cantik dia kira-kira berusia dua puluh tahun, dengan warna rambut peraknya, sungguh memersona.

Sejenak Eva menatapi gadis tersebut namun ada sesuatu yang aneh dengan gadis berambut perak itu.

Matanya yang merah bagaikan kelopak bunga mawar menghiasi tangis air matanya berjatuhan.

Wajah manisnya harus terbasah oleh air mata, tangisannya tidak berhenti membasahi pipi.

Tersirat rasa dendam dari mata marahnya kepada orang-orang yang menangkapnya dan menjadikannya budak.

Mata merah, itulah yang Eva lihat, kemungkinan besar dia masih punya darah seorang Vampir.

Warna rambut peraknya yang begitu khas seperti warna salju yang turun dari musim dingin.

Tatapan dinginnya terpancar dari matanya yang merah, tidak ada orang yang mau membelinya, karena takut dengannya.

Orang-orang mulai menggosip buruk mengenai penampilan dirinya.

Mereka saling berpendapat, jika kemungkinan gadis berambut perak itu yang dihiasi oleh manik merah garnetnya adalah seorang Iblis.

Orang-orang dari bangsawan dan pengusaha pergi dan tidak mau membelinya.

Pria yang berdiri di depan itu terlihat kesal, meski dia cantik tidak ada yang berani yang membelinya.

Pria itu menepuk wajahnya, dia menghembuskan nafas dan berharap mendapatkan orang yang mau membeli gadis cantik itu dengan harga mahal.

Eva berjalan mendekati gadis itu dan melihat dari dekat.

Memastikan dengan benar, apakah dia adalah seorang Vampir.

Namun wajahnya yang dingin bagaikan es menunjukkan sesuatu yang berbeda.

Pria itu menatapi Eva yang memakai pakaian gotik berwarna merah putih.

Matanya yang nakal menatap ke arah payudaranya yang besar.

Dia mulai menelan ludahnya, melihat sebuah puting yang mengeras terlihat menyembur dari dalam pakaian yang dia kenakan.

Pria itu bernama Tuan Wallace, Wallace berkata, "Perkenalkan namaku Wallace, Nona yang cantik apakah Anda tertarik untuk membeli gadis budak tersebut?"

Eva berkata, "Berapa harganya akan aku beli?"

Wallace, "Untuk perempuan tersebut harganya sangat mahal!"

Eva menunjukkan kantung uang yang dia bawa, di dalamnya ada 25 koin emas.

Eva, "Bagaimana dengan koin emas yang ada di kantung uang ini apakah cukup?"

Wallace, "Ah... sebenarnya itu sudah sangat cukup, karna kamu adalah gadis yang sangat cantik, aku akan memberikan potongan harga untukmu!"

Eva, "Potongan harga ya?"

Wallace, "Ah... ya, aku akan Memberikan potongan harga untukmu asalkan kamu mau...."

Eva, "Kamu akan memberikan aku potongan apa, dengan syarat apa?"

Wallace, "Asalkan kamu mau memperlihatkan payudara besarmu padaku, dengan senang hati aku akan memberikan potongan harga untukmu!"

Eva merasa kesal karena pria yang bernama Wallace itu menatapi payudaranya sejak tadi.

Eva, "Jika kau ingin melihatnya, aku dengan senang hati akan memperlihatkannya padamu!"

Wallace, "Sungguh?"

Eva, "Iya... bagaimana jika nanti malam aku tunggu kau di jalan sepi, agar tidak ada yang melihatnya."

Wallace, "Ah... kau sangat pintar, baiklah aku akan menunggumu nanti malam di jalan sepi."

Eva membayar budak wanita yang tersebut dengan 25 koin emas yang ada di kantung penyimpanan uang.

Eva membawa gadis itu, dia melepaskan besi yang mengikat lehernya.

Gadis itu terlihat senang Eva membelinya, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan jika seorang pria hidung belang membelinya.

Gadis berambut perak itu memperkenalkan dirinya, dia bernama Silvia.

Gadis berambut perak, "Perkenalkan, namaku Silvia."

Eva, "Senang berkenalan denganmu, kau bisa memanggilku Eva!"

Eva dan Silvia berjalan menuju sebuah penginapan. Mereka berdua memasuki sebuah penginapan.

Eva, "Mulai ini kau adalah pelayan perempuanku. Tenang saja aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk seperti pelayan lain yang ada di kediaman bangsawan."

Silvana, "Baik saya mengerti Nona."

Eva, "Tidak perlu Formal seperti itu, sudah aku bilang kau bisa memanggilku Eva"

Silvana "Baik aku mengerti."

Eva memesan satu kamar agar dirinya dapat menjaga pelayan perempuan yang baru dia dapatkan.

Eva, "Jangan keluar dari kamar, kamu bersihkan badan dulu, aku akan pergi untuk membelikan pakaian untukmu."

Silvia, "Baik aku mengerti."

- To Be Continue -