webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasy
Not enough ratings
1613 Chs

Pondok Pemakaman

Fruit 1214: Pondok Pemakaman

Setelah peperangan selesai dan tentu saja dimenangkan pihak Blanche, Jovano berkata, "Sekarang, kita berkumpul dulu di Cosmo, oke?" tawarnya.

"Lalu mayat Ivy?" tanya King Zardakh.

"Um ... itu bisa dibicarakan juga nanti di Cosmo, Opa." Jovano menjawab sambil berharap kakeknya mau bersabar mengenai Ivy.

"Hm, oke." King Zardakh pun mengangguk santai.

Setelah itu, tim Blanche dan yang lainnya dibawa Jovano ke alam Cosmo yang kini menjadi miliknya. Sedangkan serdadu Myren kembali ke alam milik Myren.

Di Cosmo, mereka segera mendatangi pondok es untuk melihat Andrea dan Dante.

Kuro, Vargana dan Kyuna tidak bisa membendung kesedihan mereka dan menangis di sebelah peti es Andrea. 

"Mama, hiks!"

"Aunty ... Aunty, kasihan Aunty ... hiks!"

"Noniku ... hiks ... tidak, Noniku tidak boleh mati. Noni ...."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com