webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasy
Not enough ratings
1613 Chs

Bulan Ketiga, Tantangan Baru!

Fruit 113: Bulan Ketiga, Tantangan Baru!

Tak terasa, kini sudah memasuki bulan ketiga di alam ciptaan Pangeran Incubus Djanh. Mereka terus melaju ke arah sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Gulungan Kuno yang selalu dijatuhkan dari langit oleh pemilik alam tersebut.

Mereka berdua mulai memasuki hutan bambu, namun itu bukan hutan bambu seperti yang dulu pernah mereka datangi.

"Dan, ada Beast di dalam hutan," bisik Andrea ketika Dante terbang rendah sambil membawa Andrea yang duduk di bahunya. Ia pun segera turun ke tanah.

"Beast? Apa jenisnya?"

"Sepertinya... beruang." Andrea masih berbisik seolah-olah ia tak mau Beast itu mendengar suaranya.

"Seberapa dekat?" Dante menyiapkan Pedang Rogard-nya.

"Belasan meter lagi, sih."

"Kenapa tidak bilang dari tadi?"

"Aduh, Dan, kalopun aku bilang, memangnya kita mau hindari dia? Janganlah! Kita hadapi aja biar cepat keluar dari sini! Ya, kan?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com