1 01 : Hello

' This love, calling my name '

' Get out my vein, if you need─'

(lirik lagu dari Camila Cabello : This Love)

-----------------------click

" Hmm.. halo ? "

" Halo Mike! Aku sudah didepan "

" Di dep- OH ASTAGA!"

" Tunggu, tunggu sebentar lagi! "

" Oke, aku akan menunggu "

click----------------------------------------

' FUCK ME !' gerutu Mike buru-buru berlarian di kamarnya. Dengan cepat dia menarik lembaran seprainnya, melepas sarung bantal dan membersihkan kekacauan yang dia lakukan tadi pagi atau subuh tepatnya. Bagaimana dia bisa lupa hari ini temannya dari kampung halamannya akan mulai tinggal disini. Wajahnya yang masih berkeringat bergegas memasukkan lembaran kain ke mesin cuci dan menyalakan mesin itu. Dia juga bergegas mandi membersihkan dirinya sendiri. Beruntungnya tidak ada kekacauan di ruangan lain, jadi hanya membersihkan kamarnya sendiri tidak memerlukan waktu lama.

Dua puluh lima menit berlalu, Mike menggunakan kaos putih bertuliskan 'Peach' dan celana boxer coklat yang sedikit kebesaran melangkah keluar kamar. Dia juga masih membawa handuk untuk menggosok rambutnya yang masih basah dan membuka pintu. Didepannya berdiri pemuda berumur sama dengannya tapi perawakannya yang lebih tinggi dan berbadan tegap membuatnya terlihat sedikir berumur 21. Mata hitamnya yang menawan dengan perpaduan gaya rambut ala boyband membuat Mike terkikik kecil di dalam hatinya.

' apa dia model ? ' batinnya

Malas menilai orang dari penampilannya, Mike segera mengeluarkan suara manisnya menyapa pemuda yang bernama Mile ini.

" Maaf membuatmu menunggu lama "

" Bukan masalah Mike, padahal mamamu bilang kamu susah bangun pagi "

' lalu kenapa kamu datang jam segini, bodoh?!' gerutu Mike dalam hati

" HAHAHA mamaku memang suka mengarang " bantah Mike

Mile merendahkan badannya sedikit, jadi mulutnya berada di dekat telinga Mike saat ini " tapi kamu juga memang baru bangun kan, Peach " katanya dengan nada sensual.

DEG

Mike yang terkejut dengan perkataan itu, nafasnya jadi berantakan karena jantungnya juga berdetak kacau. Wajahnya memerah dan dia secara spontan menghentikan gerakan menggosok rambutnya dengan handuk. Dia tidak berani menatap Mile secara langsung, ada reaksi tambahan yang lain jika dia menatap Mile saat ini. Mike terdiam dan mengerjapkan matanya, mencoba mengendalikan sesuatu yang terlanjur bergejolak sekarang.

" Apa kamu tidak akan mengajakku masuk ?"

Mile memecahkan suasana lagi. Mike terkesiap baru ingat apa yang harus dilakukannya sekarang. Dia membantu Mile membawa barang-barangnya masuk. Sebuah koper besar dan tas pegangan yang isinya makanan, hanya makanan.

" Jadi kamarnya hanya ada satu ? " Tanya Mile lagi. Mike hanya membalasnya dengan anggukan, dia masih cukup terkejut dengan apa yang Mile lakukan tadi dan mendadak menjadi pendiam. Sepenuhnya hanya tangan dan kakinya yang bekerja.

" I-ini hanya isi makanan ?" akhirnya Mike mulai berbicara lagi dengan kaku.

" Apa ada yang salah? Aku dengar dari mamamu kamu menyukai mereka semua, jadi aku membawanya " balas Mile. Merasa batinnya setuju, Mike meletakkan makanan yang kebanyakan snack itu ke rak penyimpanan. Beberapa dimasukan ke dalam lemari es. Sementara asik menata di dapur, Mile mulai masuk ke kamar dan merapikan baju bawaannya. Dia membuka sebuah lemari yang cukup besar untuk meletakkan bajunya sendiri dan didalamnya sudah ada rak-rak kecil kosong untuknya. Mike memang pandai menata, jadi membuat space kosong untuk Mile bukanlah masalah.

Mile membuka koper besarnya dan meletakkan di atas tempat tidur. Satu persatu baju yang rapi mulai pindah ke dalam lemari. Dan disinilah Mile saat ini bingung meletakkan kopernya. Belum sempat berpikir panjang, dia memasukkan dibawah kolong tempat tidurnya. Beruntung kopernya adalah yang terbaik, sangat mudah menyimpannya.

" Oke, sudah beres " girangnya.

" Apa biasanya kamu tidak memasak Mike ? " kata Mile sambil meletakkan nasi goreng yang dia buat. Mike terlalu lapar untuk menjawab, jadi dia langsung menatap nasi goreng di depannya dengan perasaan senang. Kemudian menutup matanya mengucapkan doa syukur atas makanannya di dalam hati dan setelah kata terakhir yang dia gumamkan, Mike membuka mata dan memakan nasi goreng buatan Mile.

" Mmm " pekiknya kegirangan sampai menyipitkan matanya, " Mile kamu tau? Aku sangat menyukai nasi goreng! Dan buatanmu bahkan lebih enak dari mama " katanya

Mile mengirim senyum simpul untuk membalasnya, "Terimakasih"

" Jadi--?" Tanya Mile lagi

" Aku tidak bisa memasak, terakhir kali saat berkemah di SMA. Bahkan aku hampir membakar perkemahan, jadi aku membeli makanan selama disini. Ah! Disini juga ada mi ayam yang enak, hanya sepuluh ribu, sepuluh ribu " kata Mike

" Pantas saja mamamu bilang kamu boros "

Seketika pipi Mike menggembung kesal dengan apa yang Mile katakan barusan, dia tidak habis pikir tentang mamanya, " Kenapa mama mengatakan keburukanku di depanmu? Hmm akan kuhubungi nanti"

" Dia mempercayakanmu padaku, tidak usah membuatnya khawatir " jawab Mile

" J-jangan " Mike menghela nafasnya sambil memperjelas kalimatnya " Jangan katakan hal ini dengan yang lainnya "

" Tidak akan "

" Janji ?"

" Yang melanggar akan menelan seribu jarum "

Tak habis-habis dengan kejutan yang Mile katakan, Mike langsung tersedak dan buru-buru meminum segelas air di dekatnya.

" Kamu- kamu mengerikan "

Mile hanya tertawa lagi melihat ekspresi Mike yang menggemaskan.

" Jangan katakan hal yang mengerikan lagi ! Menelan jarum atau menelan yang lainnya ! "

" Mike ?" panggil Mile

" Biar aku yang mencuci piringnya, kamu pasti lelah karena baru sampai "

" Berikan " pinta Mike lagi

" Mike " panggil Mile lagi

Mike hanya menaikkan satu alisnya meminta pertanggungjawaban atas panggilan itu.

" Tidak ada "

" Kamu ini aneh Mile! Kenapa mamaku membiarkanku tinggal bersamamu "

" Pergilah ke kamar dan istirahat ! " bentak Mike

avataravatar