1 DEPRESI NOT A GAME

                         Chapter 1

     

    Pagi yang cerah ini, perkiraan 2011,       Yoga sedang bersiap untuk pergi kesekolah.

yoga saat ini berada di kelas 1 SD, di pagi hari itu Yoga sangat merasakan kenyamanan, dengan keluarganya, dan dengan para teman tetangganya, dan lalu selanjutnya,pergi ke sekolah. Namun pada saat perginya dia kesekolah, beberapa teman jail yang memasuki sekolah yoga yang sama, bertemu dengan yoga saat perjalanan, lalu teman teman jail itu berkata

" ahaha, Si Banci sekolah? Bakal rame ni haha " (tertawa)

"Ah Iya hehe" jawab pasrah yoga, dengan menahan tangis.

"Jangan dekat dekat ya, nanti bakal banyak yang kira kita juga banci wkwkw" salah satu teman jail nya mengucapkan kata itu.

*mereka pun akhirnya pergi. Dan yoga pun mulai menangis.

Pada saat itu Yoga Menangis, yoga berpikir

"Mengapa aku selalu begini,Mengapa harus aku? Aku sudah tidak kuat lagi 😔" (Didalam hati)

Setelah yoga pun selelsai menangis, dia pun langsung pergi untuk melanjutkan perjalanannya ke sekolah.

Jika kalian ingin tahu, yoga ini anak yang sabar, dan selalu tertawa entah apa yg  terjadi, dan yoga selalu memikirkan orang lain dari pada dirinya sendiri, disinilah kesalahan nya, yoga menjadi orang yang naif.

Di sampainya dia sekolah, dia harusnya mendapatkan kenyamanan, dan kebahagiannya di hari pertamanya sekolah, namun yang terjadi, dia malah harus bertemu dengan teman teman jail nya di kelas, yoga takut, dia bergetar, namun di pikirannya

"Jika aku berbuat baik, pasti mereka akan berhenti melakukan tindakan ini, aku harus tetap menjadi orang baik" - pikir yoga.

Namun yang terjadi, semuanya hanya halusinya, dan kebodohan. tidak ada satupun yang berubah, setiap hari, setiap jam, istirahat pertama, mereka semua membully yoga, menghina, mencaci, dan sebagainya, yoga layaknya seorang debu yang berada di dalam sebuah kotak gelap, yang di kepung, oleh orang orang yang berhati iblis.

Yoga pun hari demi hari menangis, bergetar seluruh tubuhnya, setelah pulang sekolah, dia selalu dengan keadaan terpuruk, sakit hati, air mata yang sering berkeluaran , dan dia yg selalu dihantui pikiran berpikir untuk tidak pergi sekolah lagi.

hidup ini sulit, kamu tidak bisa menentukan hidupmu seperti apa didunia ini, jika pun ada itu hanyalah mimpi!

              

           "Aku benci hidupku!" - Yoga

Akhirnya diapun memutuskan untuk tidak sekolah lagi.

Iya itulah yang dia pikirkan, dia tidak ingin sekolah lagi karena akan ketakutannya, terhadap teman jail jailnya, dan terhadap kelasnya, yoga lagi lagi orang yang sangat polos, naif, dan terpaling parah dia itu bisa dikatakan baperan.

Lalu kembali ke tidak inginnya yoga untuk sekolah lagi. Dia harus meminta izin kepada orang tuanya.

Tapi apakah dia meminta izin kepada orang tuanya, untuk tidak sekolah lagi? Tidak! Dia tidak berani untuk mengatakan nya, karena apa? Karena dia takut. Maka karena itu, dia tidak meminta izin, melainkan dia menangis ditoilet sendirian, dengan lampu dan padam.

"HIKS...HIKS...HAAAA!!" [tangis]

Pagi pun akhirnya tiba, seperti biasa dia pergi ke sekolah berjalan kaki, seorang diri . dan karena dia berpikir bahwa sekolah nya tidak terlalu jauh juga.

Dia berpikir bahwa dia saat masuk kelasnya dia akan di bully, dengan perasaan yang ketakutan, tangannya dan kakinya yang bergetaran, dia takut untuk memasuki kelasnya sendiri, Tetapi saat memasuki kelasnya...

" bagaimana ini aku takut untuk memasuki kelas, apa yang harus aku lakukan? Seharusnya aku bolos saja tadi." - hati yoga berkata.

Saat masuknya dia ke kelas dengan tubuh gemetar, dan hati yang ketakutan, saat dia masuk salah satu temannya berkata

"(sensor nama) tidak masuk karena sakit" temannya berkata.

"Fuih...Tenang yoga calm down, its oke " -pikir yoga

Yoga sedikit senang mendengarnya, dan sedikit merasa kasian pula bahwa anak yang jail itu sakit, yoga berpikir pasti tidak akan ada hal yang terjadi, tapi nyatanya dia salah.

walaupun hanya 1 orang, namun dia lupa bahwa

Masih ada banyak wanita dan lelaki di kelasnya yang suka sekali membully yoga. Ternyata kesenangan yoga walau hanya sesaat malah menjadi mimpi buruk.

pasti banyak orang bertanya tanya Kenapa yoga tak melakukan perlawanan? Itu semua karena dia masih kecil, dia masih anak yang polos, tidak tau apa apa, dia anak yang cengeng, dan memiliki hati lembut, dia hanya anak kecil yang mendapatkan kehidupan pahit.

"sebagai lelaki harus kuat" iya benar lelaki memanglah harus kuat, tapi bagiku yoga ini berbeda, dia itu hanya ingin menjadi orang baik, karena yoga selalu berpikir bahwa berbuat baik, adalah •KUNCINYA.•

Dan ingat, bahwa manusia itu mempunyai perasaannya yang berbeda. 

mau dia lelaki ataupun wanita, manusia selalu memiliki hati. dan kita semua sama sama manusia

Di hari itu merupakan mimpi buruk bagi yoga, dia tidak mendapatkan bullyan pada fisiknya, namun mendapatkan bullyan pada hatinya, hatinya begitu sakit saat di bully oleh teman temannya, kata kata itu seperti Membelahkan hatinya untuk menjadi orang baik, karena ternyata selama ini kebaikan yoga adalah kesalahan

"Kenapa harus aku tuhan ?hiks...hiks.. Kenapa bukan orang lain? Kenapa anak sekecil aku ini mendapakat penderitaan hal seperti ini, apa aku kurang menjadi orang baik? Apa salahku? Aku tidak mengerti ini-, hiks.. hiks..hiks..."  lanjut dia menangis seorang diri

*selelsainya menangis.

[Hari yang penuh dengan banjiran air mata dan jeritan kesakitan ]

Yoga akhirnya pulang, dia pulang dalam keadaan terpuruk, dia tidak bisa berkata kata, dia tidak ingin menangis, dia masih ingin tetap kuat untuk tersenyum, dan dia berencana, untuk menyimpan kesedihannya dan masalahnya itu sendirian, karena tidak mau membuat orang sekeliling khawatir apalagi merepotkan banyak orang.

" biarlah yoga kamu hanya perlu tenang, biarkan aku saja yang tau apa yang terjadi, aku tidak perlu menjadi orang yang membawa beban, aku tidak ingin orang orang khawatir, apa lagi keluargaku" dalam hati yoga, dan melanjutkannya untuk pulang dan memberikan senyuman kecil.

Sesampainya yoga di rumah, dia dihampiri oleh tetangganya, dan ternyata orang itu adalah sahabatnya, dia bernama Raka, iya raka merupakan sahabatnya, sahabatnya sejak kecil, dia tidak bersekolah di sekolah yoga,tapi dia bersekolah di sekolah lain.

"Hai yoga, bagaimana sekolah hari ini?" Tanya raka.

Seperti yang dipikiran kalian, anak kecil, yang masih berumuran anak anak. harusnya masih berpikiran hal anak anak, tapi berbeda dengan mereka berdua.

Mereka berdua seperti anak kecil yang berbeda dari yang lainnya, mereka berdua begitu bijak. Mereka berdua masih berpikiran anak anak, tapi di dalam pikirannya sangatlah hebat.

"Hah? Oh raka, helo raka, sekolah hari ini? Hari ini baik baik saja, sangat baik aku bahkan mendapatkan banyak teman lagi hari ini" jawab dia menahan tangis.

"Kamu tidak perlu bohong." Jawab raka

"Apa yang kamu katakan raka?" jawab yoga bingung

"Tadi di jalan pulang, aku melihat kamu nangis, kenapa? Apa kamu di bully disekolah? Yoga kita berdua telah lama bersahabat, saat kamu nangis itu menunjukan kamu sedang dalam keadaan masalah, ceritalah... siapa tau aku bisa membantu, tidak ada orang yang bisa membohongi aku bahkan sebaliknya dirimu, apakah kamu lupa? " raka menjawab.

Yoga tidak bisa berkata kata, matanya berkaca kaca, dan air mata pun sedikit sedikit keluar, dan tanpa yoga ketahui dia telah memeluk raka, dan menangis dengan berkata

"aku....aku...aku tidak kuat...."

raka : Aku tau ini sakit, aku mengerti tenanglah..

Malam yang sepi, bulan dan bintang menerangi langit malam, yoga yang tak berhenti menangis, dan masih mengingat kejadian dengan perkatan sore sebelumnya.

"Semua nya tidak mengerti, tidak ada yang mengerti, mereka hanya bertanya , hanya ingin tau masalahku, kesedihannku, tapi lupa untuk membantu, mereka semua iblis, mereka semua hantu, mereka jahat"

Umurnya yang masih sangat kecil, sudah mendapatkan hal kehidupan yang tidak diduga.

" 𝘿𝙧𝙖𝙠... 𝙙𝙧𝙖𝙠... 𝙙𝙧𝙖𝙠.." suara hentakan kaki.

"Tok...tok...tok!!" Seseorang mengetuk, dan berkata

"Yoga waktunya makan", yoga yang tidak selelera makan pun menjawab

"Engga ah, ga laper, makan duluan aja, masih pingin belajar"

"Jangan terlalu lama belajarnya, jangan lupa makan" ibu

Ibu nya yoga pun akhirnya membiarkan yoga sendirian, dan yoga pun berdiam diri

"lagi lagi seperti ini, aku selalu saja menjadi orang yang kuat, untuk orang lain..." yoga.

Sakit pastinya, menjadi orang yang selalu berpikir menjadi baik adalah kuncinya, berceritapun dengan siapa? Allah? Muhammad? Keluarga? Sahabat?teman?

Ternyata benar ya, yang paling sulit itu memilih, bukan dipilih.

pada akhirnya jangan pernah percaya pada manusia.

avataravatar