webnovel

I Only See You

"tidak ada yang perlu dipikirkan lagi. Pernikahan ini sudah absolut"

"pernikahan ini tidak akan terjadi tanpa persetujuanku" bantah Chaewon tegas.

Kyuhyun merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja terdengar oleh telinganya "apa hanya karena aku menyuruhmu untuk tinggal bersamaku, kau menolak pernikahan ini?"

"bukan masalah itu, tetapi sikapmu yang terlalu otoriter dan pemaksa"

"kau itu aneh. Apa aku salah bila ingin menjadi ayah secara legal dari anakku? Menjadi suami dari wanita yang mengandung anakku? Dan memintanya untuk tinggal bersama?"

Chaewon menghela nafas dalam tak ingin menanggapi perdebatan ini. Rasanya keinginannya untuk memikirkan ulang pernikahan ini memang tepat.

"jawab aku"

"aku butuh waktu untuk memikirkannya" jawab Chaewon tanpa memandang lawan bicaranya.

"apa yang mesti kau pikirkan lagi? Itu sudah jadi nalar wajar. Hal yang memang semestinya dilakukan" protes Kyuhyun tidak terima, Chaewon tetap tidak menanggapi.

Mendapati respon apatis Chaewon, Kyuhyun pun membuang mukanya ke luar jendela. Beberapa saat Phil, supir Kyuhyun memecah keheningan di antara mereka dengan memberitahu bahwa mereka telah sampai di apartement Chaewon. Tanpa sepatah katapun Chaewon langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam gedung tersebut.

Kyuhyun mencoba untuk memastikan pemikirannya "Phil, do you think I'm wrong?"

"no, sir"

"sudah kuduga, memang dia yang aneh" gerutunya.

Tiba-tiba saja ponsel Kyuhyun bordering, Kyuhyun merogoh saku celananya dan menjawab telepon itu "ya"

"Kyu, kakek dengar kau sudah kembali ke New York. Kakek ingin mengajak kalian makan malam. Karena saat natal kemarin kau tidak membawa Chaewon untuk makan malam."

Kyuhyun memandang keluar jendela mengamati gedung tiga lantai itu "baiklah"

.

Kyuhyun mencoba menghubungi Chaewon namun wanita itu tidak menjawabnya. Sesekali ia melihat jam tangannya, dia pun mulai menggerutu tak sabaran dan akhirnya memutuskan untuk turun dan masuk ke dalam gedung tersebut. Kebetulan sekali ia bertemu salah satu penghuni di sana dan menanyakan dimana tempat tinggal penghuni baru gedung itu. Sang wanita berambut pirang dengan senang hati menunjukkan kamarnya.

"siapa?" ujar Chaewon saat mendapati pintunya diketuk. Chaewon merasa enggan bila harus bertemu dengan Kyuhyun lagi, ia berniat mengusir pria itu jika saja yang menjawab itu adalah suaranya.

"aku Lisa, tetanggamu yang tinggal di lantai bawah"

"oh, tunggu sebentar" Chaewon merasa bersalah karena sudah berburuk sangka, ia pun membuka pintu dan mendapati gadis berambut pirang berdiri di sana.

"maaf sebelumnya"

Lisa tersenyum "tidak apa. Siapa namamu?"

"aku Chaewon" jawabnya dengan senyum seraya menjabat uluran tangan Lisa. "mau masuk?"

"tidak perlu, aku hanya mengantar seseorang" Lisa memandang ke samping tubuh Chaewon, dan Chaewon pun mengikuti arah pandangannya.

Kyuhyun bersandar pada dinding tak jauh dari kusein pintunya, bagaimana ia tidak menyadarinya. Kyuhyun mengumbar senyumnya lalu menghampiri Lisa dan mengecup pipinya "terima kasih"

Lisa pun pamit dan meninggalkan mereka berdua. Kyuhyun dan Chaewon saling bertukar tatap "kau tidak mengundangku untuk masuk?"

Chaewon menghela nafas, seharusnya ia tahu bahwa Kyuhyun bisa melakukan apa saja semaunya. "masuklah" akhirnya ia menyerah dan mengundangnya untuk masuk.

"kamar ini lebih kecil dari apartementmu sebelumnya" tukasnya sambil mengamati ruangan tersebut.

"karena aku tinggal sendiri" Chaewon duduk di atas tempat tidurnya "apa lagi yang kau inginkan?" tanyanya dengan tidak bersemangat.

"kakek mengundang kita untuk makan malam bersama. Jadi sebaiknya kau siapkan berkas yang aku minta dan kita akan segera mendaftarkan pernikahan kita."

"um..untuk masalah itu, aku sudah memikirkannya. Sebaiknya pernikahan ini tidak perlu dilakukan dengan terburu-buru. Mari kita jalankan satu tahap dalam satu waktu, kita sama sekali belum mengenal satu sama lain sejauh itu"

"itulah kenapa aku mencoba untuk memiliki pembicaraan dari hati ke hati, aku sudah mencoba untuk terbuka tapi kau tidak melakukan hal yang sama" Kyuhyun menarik kardus yang berukuran cukup besar ke hadapan Chaewon dan duduk di atasnya "hanya aku yang berusaha tapi tidak denganmu. Aku masih tidak mengerti dengan penolakanmu ini." Kyuhyun merasa frustasi dengan segala penolakkan Chaewon terhadapnya, apa yang kurang darinya?

Chaewon terdiam, memikirkan apa yang baru saja dikatakan oleh Kyuhyun. Bohong bila kata-kata itu tidak mengusik pikirannya. Iya juga tersadar bahwa apa yang dikatakan Kyuhyun memang ada benarnya, pria itu telah mencoba untuk terbuka kepadanya tapi dia masih takut untuk membuka diri kepadanya.

Chaewon mengeluarkan nafas panjang dan menatap Kyuhyun "ada alasan dibalik penolakanku ini..."

"..Aku dan dirimu tidak mengenal satu sama lain, tidak memiliki hubungan satu sama lain dan tiba-tiba kita terikat atas kehadiran anak ini. Aku berfikir bahwa ketertarikanmu padaku adalah karena anak ini, semua perlakuanmu ditujukan pada anak ini dan bukanlah untuk diriku. Maka itu aku berfikir, bahkan tanpa terjadinya pernikahan ini pun kau pasti akan menyayangi anak ini. Bila di kemudian hari kau menemukan wanita yang benar-benar kau cintai.."

"hentikan!" sergah Kyuhyun "anak itu belum lahir, saat ini aku hanya melihatmu"

Chaewon dapat merasakan wajahnya memanas dan detak jantungnya berdegup lebih cepat membuatnya seakan lupa untuk bernafas. Perasaaan apa ini...