webnovel

Grandpa's Demand

Kyuhyun menyalakan keran air dan membiarkan aliran air shower membasahi tubuhnya dan membilas seluruh peluhnya. Kyuhyun keluar dari kamar mandi masih dengan rambut basahnya, ia membuka tirai kamar yang langsung memampang keindahan kota New York di malam hari, kota ini bagaikan tak pernah tidur. Kyuhyun menuangkan segelas whisky dan menyisip sambil menerawang ke depan,

"Apa kau bahagia?"

Terdengar miris memang ucapannya, Kyuhyun tersenyum kecut sambil menggeleng kecil. Ia menaruh gelasnya dan kembali menutup tirai jendela, berjalan menuju tempat tidur dan merebah. Kyuhyun menghela nafas sebelum akhirnya ia menutup mata dan menyelinap ke alam mimpi.

~

Hari ini Kyuhyun diminta untuk menemui kakeknya di kediamannya. Tak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di sebuah rumah bergaya roma berwarna putih atau lebih pantas disebut istana karena luasnya bukan main. Interiornya pun dihiasi warna emas di setiap sudutnya, Kyuhyun memasuki ruang baca kakeknya yang didominasi warna emas dan coklat cinnamon.

"bagaimana kabar kakek?" sapanya

"kurang baik" jawab pria berambut putih seraya menatap cucunya memasuki ruangan.

"apa kakek sakit?" ujarnya khawatir

"batinku yang sakit" jawabnya, Kyuhyun mengerutkan kening.

"Kyuhyun, sudah berapa lama kau menjalankan perusahaan?"

"sekitar 10 tahun"

"kurasa sudah waktunya untuk mewarisinya kepadamu, tapi.."

"tapi?"

"sampai saat ini pun kau belum pernah membawa calon istri. Apa kau akan tetap seperti ini?" kakek menatap Kyuhyun lekat.

Kyuhyun tak menjawab.

Kakek menghela nafas, tau apa yang dipikirkan Kyuhyun. Ia membetulkan kacamata bacanya lalu melajutkan bacaanya, "berikan aku keturunan" sambung kakek.

Kyuhyun tertegun, "bila kau tak menyanggupinya maka warisanku akan ku sumbangkan ke panti asuhan dan panti sosial. Kau tidak akan mendapatkan sepeserpun"

"itu tidak adil, kek"

"aku yang menentukan. Sekarang pergilah, kembalilah saat kau berhasil memenuhi persyaratanku. Orang tua sepertiku sangat membutuhkan senyum dari anak-cucunya"

.

Kyuhyun memutar otaknya, jika ia mengadopsi anak dari panti asuhan, kakeknya pasti akan tahu. Kakeknya menginginkan keturunan murni darinya, maka dari itu akhirnya ia berpikir untuk mencari ibu pengganti untuk mengandung anaknya. Ia pergi ke Manhattan CryoBank untuk mendonorkan spermanya sekaligus mencari ibu pengganti.

Ia tidak akan pernah menggunakan salah satu dari wanitanya, mereka terlalu menyusahkan. Sedikit perlakuan yang berbeda akan membuat mereka merasa spesial dan Kyuhyun benci itu.

.

Di sinilah tempat kakinya membawa, Chaewon telah berpijak di pintu masuk Manhattan CryoBank. Ia bertanya pada penjaga di front office di mana tempat untuk berkonsultasi, sebelumnya Chaewon memang telah membuat janji.

"Selamat datang, silahkan duduk" seorang dokter cantik menyambutnya ramah, rambut pirang emasnya dengan indah membingkai wajah wanita yang Chaewon terka berusia diakhir 40. Mereka berbasa-basi sedikit dengan menanyakan kabar, setelahnya Chaewon langsung menyatakan tujuan utamanya.

"I see..apa yang membuat anda berfikir untuk melakukannya?"

Chaewon terdiam sejenak "tentu saja aku ingin memiliki anak, tetapi aku tidak memiliki pasangan"

Dokter yang diketahui bernama Lydia Carolleta itu mengangguk mengerti situasi pasiennya "apa anda memiliki kriteria untuk anak anda nanti?"

"Kriteria?"

"Ya, misalnya anda ingin mata anak anda berwarna biru, cerdas dan lainnya.., kita bisa mencari donor sperma yang sesuai"

"Benarkah?"

"Tentu saja"

Chaewon sempat tersenyum layaknya anak kecil yang mendapatkan boneka favoritnya ketika membayangkan bagaimana ia menginginkan anaknya kelak.

"Aku ingin anakku Asia, jadi dia tidak terlalu jauh berbeda denganku. Ia pintar dan juga berparas indah.."

"Baiklah kalau begitu, kami akan mencarikannya untuk anda"

"Thanks"

"Sekarang, bagaimana kalau kita melihat kondisi anda" seorang suster membawanya ke ruang periksa.

TBC