webnovel

First Crush

Stephanie hanya terpaku di sana melihat kepergian Kyuhyun yang dengan akrabnya melingkarkan lengannya di pinggang wanita itu. Tentu Chaewon dengan cepat menepis tangan Kyuhyun dari pinggangnya.

"apa?" tanya Chaewon saat Kyuhyun memperhatikannya dan tak kunjung menyalakan mesin mobil.

"kau tidak mengenalku?" ujarnya sewot.

Chaewon menghela nafas "jalanlah, kita bisa membicarakannya di perjalanan"

Kyuhyun akhirnya menyalakan mesin mobilnya dan mulai berjalan menuju apartemennya.

"bicaralah" perintah Kyuhyun saat Chaewon masih membungkam.

"kurasa tak ada yang salah dengan perkataanku tadi. Aku benar tidak mengenalmu, aku hanya mengetahui nama dan jabatanmu, itu yang terpenting. Hal lainnya bukanlah kepentingan bagiku" ungkap Chaewon masih memandangi jalan di depan.

Kyuhyun memandang tak suka "nama dan jabatanku, jadi kau sama seperti wanita lainnya" ujarnya sarkastik

"aku tak mengerti" tukas Chaewon.

"wanita materil yang hanya melihat nama dan jabatan yang ku punya. Bukan bagian diriku yang lainnya"

"kurasa kau salah paham. Mencampuri kehidupan orang lain bukanlah sifatku, aku akan menerima mereka bila mereka ingin terbuka padaku dan bila tidak pun aku akan tetap mengakui mereka."

"..dan apa kau pernah mencoba untuk terbuka pada wanita materil yang kau temui?" kini Chaewon mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun.

Kyuhyun terdiam, memang selama ini ia tidak pernah mencoba untuk menceritakan tentang dirinya pada wanita-wanita yang ia temui. Ia hanya menganggap mereka sebagai permaian dan juga hiburan semata.

~

Sepulangnya Chaewon dari kantor ia langsung pergi ke sebuah butik untuk melakukan fitting gaun sekaligus merias wajahnya. Chaewon menggunakan dress berwarna biru tua dengan renda di kedua lengannya.

"apa kau sudah dijemput?" ujar Chloe

"tidak, aku akan naik taksi"

"apa kau gila? Sudah secantik ini kau mau naik taksi? Biar kuantar kau" tawarnya

"thanks"

Akhirnya Chaewon pun sampai di Federal Hall "terima kasih telah mengantarku" ujarnya seraya menutup pintu mobil. Para jurnalis telah berjajar di samping pintu masuk untuk mengambil foto, karena yang datang ke tempat ini kebanyakan orang-orang penting.

Saat berkeliling pameran, Chaewon melihat sosok yang membuat hatinya kembali merasakan debaran. Seorang pria dengan paras rupawannya sedang berbincang dengan kerumunan orang yang berjarak sekitar 15 meter darinya. Senyumnya tanpa bisa ia kendalikan, merekah sangat lebar saat melihat sosok itu mendekat. Pria itu tersenyum hangat pada Chaewon, jantung Chaewon berdebar semakin kencang, bulu kuduknya meremang.

'cih' seseorang berdecih tak suka melihat kelakuan Chaewon dari balik pilar.

Ia masih dapat melihat senyum manis itu, senyum yang tak pernah Chaewon berikan padanya. Dirinya hanya memandang tak suka saat dua orang yang di hadapannya berinteraksi.

Chaewon berusaha mengendalikan ekspresinya.

"senang melihatmu datang" sapanya

"ya" jawab Chaewon kepalang singkat, ia masih mencoba menjadi normal.

"apa kau sudah berkeliling?" pria itu kembali bertanya.

"sedikit, namun aku terkejut melihat fotoku terpajang di sini" Chaewon mengalihkan pandangannya.

"kenapa? Kau cantik. Lagi pula, foto ini adalah foto pertama yang terjual" ia meyakinkan. Chaewon tersipu, ia bisa merasakan wajahnya mulai bersemu merah.

Mari aku perkenalkan sosok misterius yang membuat jantung Yoon Chaewon si wanita dingin ini. Dia adalah Michael Arata, teman semasa SMP-nya atau mungkin bisa dibilang cinta pertamanya. Namun apa daya, Yoon Chaewon—gadis yang tak mengerti apa itu cinta—tak pernah bisa mengatakan perasaannya. Michael juga merupakan salah satu seniman yang karyanya dipamerkan di pameran malam ini, pameran ini bertujuan untuk penggalangan dana bagi anak penderita kanker.