95 95. Seni atau Gengsi?

Tangan Angel gemetar memegang cangkir kopi, Bela yang melihat itu merasa puas. Melihat Angel ketakutan seperti saat ini adalah sesuatu yang dinantikannya sejak dulu.

"Berapa? Katakan berapa uang yang kau inginkan!?" tanya Angel. Dia mengira, Bela melakukan ini untuk memerasnya.

"Tidak ada. Aku ingin kita bertemu di persidangan nanti," jawab Angel, kemudian hendak pergi meninggalakan Angel.

"KATAKAN SIAPA KAU SEBENARNYA!" Angel berteriak sambil bangkit dan meletakkan cangkir kopi dengan kasar hingga berceceran di atas meja.

Semua orang yang berada di cafe itu melihat ke arah Angel dan Bela. Angel menatap dengan sorotan mata tajam dan dengan kedua bahu yang naik turun menahan emosi.

"Angel, kamu kenapa? Ingat ini tempat umum! Kendalikan dirimu, oke!" bisik Bela, berbicara dengan setenang mungkin.

Bela langsung pergi meninggalkan Angel bersama amarahnya.

Setelah kepergian Bela, Angel langsung menelepon Julia.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter