1 KEBANGKITAN

"Akhirnya gua bisa terhindar dari kericuhan di kerajaan iblis"

Membuka mata, melihat ke sekeliling terlihat barang-barang medis.

"Tunggu jangan-jangan aku habis keracunan"

"Ahahaha....mana mungkin racun bisa menembus organ ku, Tsubaki kau bodoh"

Yap namanya adalah Tsubaki Rehako.

"Kenapa benda yang selalu bergelantung di bawah ku tiba-tiba tidak ada ?"

Tsubaki kemudian bangkit, dan melihat kaca di depan nya.

Mata merah, rambut hitam panjang itulah Tsubaki.

"APA INI HEH!!!!"

Teriak Tsubaki.

Tsubaki Rehako adalah sosok raja iblis terkuat 70000 tahun lalu.

Dan kini Tsubaki Rehako beringkernasi menjadi cewek berumur sekitar 13 tahun.

Rambut berwarna hitam pekat, warna mata merah, sama seperti 70000 tahun yang lalu namun yang membedakan kali ini dia cewek dan dulu dia cowok

"Aku tadi sebelum di tusuk sama Leona berharap menjadi cowok idaman para ciwik, dan kenapa diriku sekarang malah jadi cewek tepos !"

Kata Tsubaki sambil meraba dada nya yang benar saja tepos.

"Apakah diri ku yang beru ini harus memastikan kalau aku benar-benar cewek ?"

Kata Tsubaki sambil tersenyum seperti pisikopet cabul.

"Tolong sembuhkan putriku"

Hanya sampai membuka celananya, Tsubaki di kagetkan oleh suara perempuan yang tengah memohon.

"Gua baru mulai jir"

Kata Tsubaki sambil menatap ke pintu tak jauh darinya.

"Kami akan membayar berapapun asal kau menyembuhkan putri kami"

Terdengar lagi namun kali ini suara laki-laki.

"Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan Tsuba Koo"

"Oh Tsuba koo toh kirain Tsubaki"

"Baiklah kremasi Tsuba Koo akan segera di mulai"

Gagang pintu itu kemudian terlihat bergerak menampakkan seorang kakek-kakek yang sudah beruban di tambah jenggot panjang.

'siapa kakek-kakek tua itu ?'

Batin Tsubaki sambil menatap sinis.

"Tunggu kenapa kau bisa hidup lagi !?"

Kata kakek itu.

"ANAK KU...."

Teriak seorang wanita berlari menuju Tsubaki.

"Co...Cotto matte..."

Wanita itu langsung memeluk Tsubaki, membuat waria itu tenggelam dalam buah dadanya.

"Jadi gua punya emak-bapak ?"

Kata Tsubaki.

"Kau ngomong apa Tsuba-chan"

Kata-kata dari wanita itu membuat Tsuba kebingungan.

"Ehkm....aku lah yang menyembuhkan nya jadi mana biaya pengobatan nya ?"

Tanya kakek itu.

"Tapi kau bilang kau tak bisa mengobati putriku tadi"

Kata wanita yang di depan Tsubaki yang baru saja melepaskan pelukan nya.

"Eh....apa kau bilang tadi ?"

Kata kakek itu sambil mengangkat wanita yang ada di depan Tsubaki.

Wanita itu adalah Tsukasa ibu Tsubaki atau yang sekarang bisa di sebut Tsuba.

"Uhk...."

"SAYANG....!"

Kata lelaki yang tak lain adalah ayah Tsubaki.

"Kami akan membayar semuanya"

Kata ayah Tsubaki sambil bersujud ke arah kakek tua itu.

Tsubaki hanya melihat kakek itu sambil melipat kakinya berlagak seperti gadis yang sangat menawan.

Teleport adalah salah satu kekuatan demon king.

Bagi Tsubaki teleport adalah kekuatan yang paling mudah.

Hanya dengan teleport lalu memegang pundak kakek itu.

Tubuh kakek itu langsung hancur darah bercucuran kemana-mana.

"Aku menghormati okasan dan tousan ku, meski aku demon king"

Kata Tsubaki sambil tersenyum ria.

Lingkaran sihir milik Tsubaki kemudian muncul dan membuat mayat kakek itu menghilang menjadi abu.

'aku sama sekali tak mengendus bau sihir di kedua orang tua ku'

Batin Tsubaki

"Manusia akan menjadi sampah ketika mereka lebih memikirkan kekayaan daripada orang lain"

Kata Tsubaki sambil berwajah dingin

"Shoka...ternyata namaku adalah Tsuba Koo"

Yap mulai sekarang Tsubaki menjadi Tsuba Koo.

Tsuba kemudian melirik kedua orang tuanya.

"Apa aku terlihat aneh di depan kalian ?"

Tanya Tsuba.

"TSUBA....KAU BARU SAJA MEMBUNUH ORANG BERDARAH BANGSAWAN....KAU AKAN DI HUKUM !"

kata ayah Tsuba sambil meneteskan air mata ketakutan.

"Apa maksud anda, aku ini raja iblis loh"

Kata Tsuba sambil berwajah kebingungan.

"Aku tidak akan menyerahkan buah hati ku ke bangsawan untuk di hukum"

Kata ibu Tsuba sambil memeluk Tsuba.

"Yare-yare..."

Tsuba membalas pelukan ibunya.

Tsuba menggunakan teleport untuk keluar dari tempat itu.

'baru reingkernasi langsung di hadang sama masalah'

Batin Tsuba

avataravatar