webnovel

1 Mengejar Mimpi

Suara tepuk tangan terdengar meriah di dalam satu studio stasiun tv ternama. Beberapa penonton berdiri menunjukkan kekaguman mereka, diikuti ketiga juri yang tersenyum puas menyaksikan pertunjukannya. April telah berhasil menyanyikan lagunya dengan baik di malam semifinal ini. Latihan dan kerja kerasnya terbayar sudah. Impiannya menjadi seorang bintang sebentar lagi akan terwujud.

"Luar biasa, kamu sempurna membawakan lagu ini. Wow…jarang sekali penyanyi yang punya suara sampai 4 oktaf!," komentar salah satu juri.

"April…kamu layak jadi pemenang." Timpal juri yang lain dan langsung disambut teriakan penonton.

April terharu, dari panggung megah ini ribuan orang yang menyaksikan pertunjukannya terlihat jelas.

"April…jika kamu terpilih nanti, kepada siapa kamu persembahkan kemenangan itu?" Tanya Jodie, pembawa acara malam ini. April memandang sosok pria berjas hitam yang duduk di deretan paling depan kursi penonton. Wajahnya tirus, kulitnya kuning langsat dan ia tersenyum padanya. Ruth tak pernah sekali pun melewatkan aksi panggungnya. Sesibuk apapun ia akan datang, walau terkadang harus mengorbankan pekerjaannya. Dua tahun sudah pria itu mengisi relung relung hatinya, Ruth yang selalu mendukung untuk menggapai mimpinya dan menjadi tempat bersandar saat ia gagal. Sungguh cintanya luar biasa.

"Saya ingin mempersembahkannya untuk kekasih saya Ruth, serta…" Suara April tercekat, terbayang wajah orang tuanya. Ucapan selamat terus mengalir untuknya, tapi tidak dari ayah dan ibu. Mereka bahkan tak tahu jika April ikut kompetisi ini. Selama April masih mempertahankan Ruth maka rasa kecewa dan kemarahan masih menjadi tembok penghalang bagi hubungan ia dan orang tuanya. Air mata April menggenang, Jodie bingung dan bertanya,

"Ada yang ingin kamu sampaikan April? Seluruh rakyat Indonesia yang menonton akan selalu mensupport kamu."

April mengusap air matanya, "Semua ini juga untuk orang tua saya. Ayah..ibu..maafkan April, tapi inilah yang April inginkan. Semoga ayah dan ibu bangga."

Next chapter