webnovel

Prologue: Spark Again

{3 tahun sebelum kejadian utama}

"IZUKU!!! MAAFKAN IBU NAK TAPI HIKS... HIKS... Kau tak akan bisa pernah bisa menjadi pahlawan seperti yang kau impikan. KAU TAK AKAN PERNAH MENJADI PAHLAWAN IZUKU!" Kata Inko histeris sambil memegang bahu anaknya yang sekarang menatap matanya kosong.

Izuku tak percaya apa kata-kata yang keluar dari mulut ibunya. Dirinya tidak pernah mengira kata-kata yang sangat kejam akan keluar dari mulut ibunya.

(Snap)

Sesuatu seperti terputus didalam diri Izuku dan itu membuat cahaya hijau yang selalu bersinar di mata Izuku padam.

Inko menangkup wajah Izuku dengan kedua tangannya dan mengarahkan wajah Izuku ke arahnya memaksanya untuk menatap matanya.

Izuku menatap mata ibunya kosong seperti mata boneka porselen. Sebenarnya sangat menyakitkan bagi Inko untuk melakukan ini kepada Izuku tetapi dia harus melakukannya agar anaknya mampu mengahadapi kenyataan yang Inko, Hisashi, dan kedua kakak perempuannya tak mampu bayangkan kedepannya.

"Izuku Hiks... Kau tak bisa menjadi pahlawan nak. Tak mungkin bagi seorang Quirkless Hiks... Hiks.. Sepertimu menjadi pahlawan. Aku dan ayahmu serta kedua kakakmu tau masa depan apa yang akan kau jalani dan aku tau itu akan sangat menyakitkan kedepannya. Jadi, ayah dan ibumu memohon kepadamu untuk berhenti bermimpi menjadi pahlawan dan Hiks.. Hiks... CARILAH PROFESI LAIN YANG TAK AKAN MEMBAHAYAKAN DIRIMU DAN BERGUNA BAGI MASA DEPANMU." Teriak Inko diakhir kalimatnya.

Inko yang sudah tak kuat akan perkataan jahat yang dikeluarkan olehnya menarik Izuku ke pelukannya. Izuku tentunya tidak membalas pelukan ibunya dan membiarkan air mata dan ingus ibunya mengalir dibahunya.

"Maafkan Ayah dan Hiks... I-Ibumu ini Izuku Hiks... Ibu tidak bisa memberikanmu Quirk Hik... Hiks... Maafkan aku." Kata Inko memeluk Izuku sangat erat.

Izuku membalas pelukan ibunya dengan erat walaupun tatapannya masih kosong seperti boneka, dirinya mengelus surai hijau ibunya dengan lembut dan penuh kasih sayang walaupun dirinya menampilkan senyum kosong menakutkan diwajahnya.

"Ibu kumohon jangan menangis lagi, mungkin aku memang sudah ditakdirkan begini jadi jangan pernah menyalahkan ayah dan dirimu sendiri Bu. Aku berjanji mulai detik ini aku akan berhenti bermimpi menjadi pahlawan dan beralih ke profesi lain yang lebih menjanjikan dan membanggakan mu ibu." Kata Izuku.

Izuku dan Inko selama sisa hari itu menjauhkan diri mereka berdua satu sama lain. Izuku mengurung diri dikamarnya menghapus seluruh video All Might dari komputernya dan mulai mengemasi serta membungkus hal-hal berbau Hero dari kamarnya untuk dibuang nanti sedangkan Inko menelpon Hisashi dikamarnya menceritakan apa yang dilakukannya dan dikatakannya kepada Izuku.

====================================

(Beberapa minggu kemudian setelah peristiwa itu, setelah Izuku pulang sekolah dengan pakaian yang basah kuyup)

(Tes)

(Tes)

(Tes)

Izuku sekarang sedang berdiri disebuah atap bangunan tinggi. Dirinya teringat pesan Kacchan saat dirinya masih bertekad menjadi pahlawan.

{Kenapa kau tidak pernah meluncur dari gedung yang tinggi saja Deku? Mungkin dikehidupan selanjutnya kau akan mendapatkan Quirk yang sangat kau inginkan HAHAHA}

Hujan yang deras menyamarkan Air mata yang mengalir dari mata kosong Izuku dan juga membuat orang-orang yang berada dibawah gedung itu tak melihat ada seorang anak dibawah umur yang mencoba melakukan upaya bunuh diri diatasnya.

Izuku sudah menuliskan sebuah surat permintaan maaf kepada ibunya dan ayahnya yang disimpan dibalik baju sekolahnya agar saat dirinya mati nanti pihak berwenang yang memeriksa tubuhnya dapat memberikan surat ini kepada keluarganya.

Walaupun Izuku sebenarnya sangat benci pada dirinya sendiri karena melakukan hal tercela ini. Dirinya tak punya pilihan lain selain meniadakan penderitaannya ini, Izuku tidak ingin menyusahkan ibunya, Ayahnya, serta kedua kakak perempuannya karena mempunyai seseorang Quirkless yang tidak berguna dirumah mereka.

Satu langkah lagi bagi Izuku Midoriya untuk mengakhiri hidupnya yang menyedihkan ini dan membiarkan tubuhnya menjadi tumpukan daging dirinya sudah melupakan segalanya dan bersiap menerima kematiannya yang memalukan.

Tetapi...

"Hei Nak, kau taukan bunuh diri tak menyelesaikan masalah."

Seorang pria botak bermasker medis yang memakai jubah putih dengan kostum yang didominasi warna kuning membuat Izuku mengalihkan tatapan kosongnya kepada pria itu.

Pria botak itu sekarang sedang duduk ditepi atap gedung tepat disamping Izuku beberapa centimeter darinya. Yang membuat bingung Izuku kenapa dia tak merasakan hawa kehadirannya sama sekali sebelumnya dan dengan mudahnya menyelinap serta duduk tepat disampingnya tanpa ketauan olehnya.

Izuku tak peduli dengan kehadiran pria itu dan membiarkannya berbicara lebih panjang. Melihat Izuku yang tak membalasnya dan menatapnya kosong membuat pria botak itu melanjutkan perkataannya.

"Mari kita berkenalan sebentar Namaku Saitama, orang-orang sering memanggilku dengan julukan 'Sekai no Kyuseishu'." Kata pria botak itu memperkenalkan dirinya dan Izuku bisa melihat raut kebanggan diwajahnya saat mengatakan julukan yang diberikan masyarakat padanya.

Mendengar julukan dan melihat kostum kuningnya itu Izuku tentunya tau siapa orang yang berada dihadapannya ini. Orang yang berada dihadapannya ini merupakan orang yang paling dicari Komisi Keamanan Umum Pahlawan (HPSC) dan Seluruh Pro Hero di Jepang karena kekuatannya yang luar biasa dan disebut-sebut Vigilante paling terkuat di benua Asia.

Debut Vigilantenya yang paling terkenal diseluruh dunia adalah saat peristiwa paling mengerikan didunia terjadi di wilayah Asia atau lebih tepatnya China.

Boros The Dominator, pemimpin organisasi kejahatan internasional yang sangat terkenal 'Dark Matter Thieves' berhasil meloloskan diri dari salah satu penjara paling teraman dan terkuat didunia berada tepat di Rusia yang biasa disebut dengan Gulag.

Hal ini tentunya membuat Persatuan Bangsa-Bangsa kelimpungan karena penjahat Multi Quirk tersebut merupakan salah penjahat dengan kekuatan yang paling luar biasa didunia ini yang mampu meratakan banyak negara.

Kekuatan militer banyak negara pun juga diturunkan hanya untuk membunuh penjahat ini karena mustahil untuk menangkapnya kembali jika bukan hanya keberuntungan semata.

All Might dan ribuan pro Hero mumpuni dari banyak negara lainnya serta kakaknya Tatsumaki turun tangan menghadapi Boros.

Tapi sayang, pertempuran selama 2 hari penuh itu dimenangkan oleh Boros. All Might dikalahkan di satu hari pertama sedangkan banyak Pro Hero lainnya tewas dihari itu.

Tatsumaki yang sudah mendapatkan Power Up pun dikalahkan dihari kedua. Militer pun yang dibantu peralatan canggih Pro Hero Amerika Serikat Metal Knight atau biasa dipanggil Dr. Bofoi juga tidak berguna menghadapi kekuatan Boros.

Disaat-saat yang gelap itulah terbitlah cahaya terang bagi warga dunia.

Seseorang yang tak diketahui identitasnya dan asal-usulnya datang menyelamatkan dunia dari cengkraman Boros.

Orang berpakaian kuning layaknya pahlawan kartun itu berhasil mengalahkan Boros dan membunuhnya dengan sangat epik yang akan dikenang seluruh dunia hingga ratusan tahun kemudian. Orang itu menghantam tinjunya kepada Boros yang menyebabkan awan didunia terpisah menjadi 2 yang menyebabkan warga dunia ternganga serta seluruh pro Hero didunia ternganga dengan kekuatan luar biasa yang ditunjukkan orang itu.

Organisasi Dark Matter Thieves yang melihat tuannya terbunuh didepan matanya tentunya melarikan diri karena mereka semua tidak mau menghadapi keadilan yang akan dibawa dunia kepada mereka.

Dari kejadian itu hanya Geryuganshop dan segelintir bawahannya yang melarikan sedangkan yang lainnya berhasil ditangkap dan sebagian lagi ditewaskan ditempat oleh Militer China dengan roketnya yang video menuai berbagai reaksi karena itu merupakan pelanggaran HAM.

Masalah ini kemudian dikaji kembali oleh PBB melihat betapa bisa merusaknya Quirk seorang penjahat jika penjahat itu tak cepat dihukum mati.

Video pertarungan Boros dan orang tak dikenal itu bahkan sudah mencapai 5 miliar penonton di Channel resmi World Heroes Asociation dan puluhan juta di channel gadungan di YouTube.

Dan peristiwa ini merupakan topik paling hangat selama 2 bulan penuh diseluruh lini media sosial didunia.

Hal yang paling mengerikannya adalah China sebagai tempat pertarungan dan sempat dikuasai oleh Boros dan gengnya merasakan dampak paling mengerikan sepanjang sejarah negerinya.

China mengalami kehancuran sekitar 40% diseluruh wilayahnya dan mengalami kematian lebih dari 60% total penduduknya karena kekejaman Boros dan komplotannya.

Dan orang yang melawan Boros dengan kekuatan murni itu diberikan gelar sebagai 'Sekai no Kyuseishu' atau penyelamat dunia bagi Jepang dan Asia serta 'Guardian' bagi orang-orang barat.

Tidak pernah diketahui siapa identitasnya karena saat pertarungannya dengan Boros wajahnya ditutupi dengan kantong belanjaan berwarna hitam.

Tapi satu-satunya fakta yang diketahui darinya adalah dia berasal dari Jepang karena satelit internasional menangkap gambar dirinya melintasi laut dari Jepang ke China dengan sangat cepat yang hanya menimbulkan siluet putih kuning.

Hal ini juga menjadi catatan hitam bagi Saitama karena melakukan hal ilegal dengan Quirknya walaupun dalam keadaan darurat sekalipun.

(Oke Kembali Ke Topik)

Izuku dengan senyum kosongnya membalas perkataan Saitama.

"Senang berkenalan denganmu Tuan Saitama. Namaku Izuku Midoriya." Kata Izuku menatap hampa pada Saitama lalu mengambil satu langkah menerjunkan dirinya ketanah meninggalkan Saitama yang menatapnya kosong.

Izuku menutup matanya dan menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit yang akan menimpanya. Angin dan tetesan air hujan yang dingin membuat Izuku makin takut akan kematian yang bakal menimpanya.

(Siut...)

Tiba-tiba rasa dingin yang menjalari tubuh Izuku digantikan oleh pelukan hangat seseorang.

Izuku membuka matanya dan melihat dirinya sudah berada di atap lagi. Dirinya mengalihkan perhatiannya kepada Saitama yang menggendongnya ala Bridal Style.

Tiba-tiba amarah yang membara muncul di hati Izuku karena pria botak dihadapannya menyelamatkan dirinya dari kematiannya.

(Buagh)

Izuku memukul Saitama dengan seluruh kekuatannya dan membuat pelukan Saitama terlepas. Izuku kemudia berlari ke tepi atap dan menerjunkan dirinya kembali kebawah.

Izuku menutup matanya lagi dan berharap kematian dengan cepat datang kepadanya sebelum pria botak itu menyelamatkannya lagi.

(Siut...)

Dan lagi pria botak itu menyelamatkannya dari upaya bunuh dirinya kembali membuat Izuku makin jengkel dengan pria itu.

(Buagh...)

Izuku menendang wajah pria botak itu dengan sepatu merah kesayangannya yang diberikan ibunya tahun lalu membuat wajah Saitama kotor dan mendapatkan cap sepatu basah diwajahnya.

Izuku kemudian berlari kembali ke ujung gedung dan menerjunkan dirinya kembali.

(Siut...)

Izuku diselamatkan kembali yang membuat Izuku memukul wajah Saitama sekali lagi.

(Buagh...)

(Siut...)

(Buagh...)

Izuku melompat lagi dan Saitama menyelamatkannya kembali.

(Siut...)

(Buagh..., Buagh...)

(Siut...)

(Buagh..., Buagh...)

(Siut...)

(Buagh..., Buagh..., Buagh...)

(Siut...)

(Buagh..., Buagh...)

(Siut...)

(Buagh..., Buagh...)

(Siut...)

(Buagh..., Buagh..., Buagh...)

Izuku terpleset karena licinnya lantai atap gedung saat hujan membuat memar merah dikepalanya. Izuku bangkit kembali dan melompat lagi dari atap gedung ingin cepat-cepat mengakhiri hidupnya yang menyedihkan ini.

(Siut...)

Izuku menggertakkan giginya karena lagi-lagi dirinya kembali diselamatkan oleh pria botak itu yang sekarang masker medisnya jatuh ketanah karena pukulan Izuku.

(Buagh..., Buagh...)

Izuku kembali memukulnya dengan sangat keras dengan kepalan tangan yang mulai sakit karena selalu meninju orang tersebut setelah menyelamatkannya.

Izuku kemudian melanjutkan aksinya kembali setelah pegangan pria botak itu terlepas darinya.

(Siut...)

(Buagh..., Buagh...)

(Siut...)

(Buagh..., Buagh..., Buagh...)

(Siut...)

(Buagh..., Buagh...)

(Siut...)

(Buagh..., Buagh...)

(Siut...)

(Buagh..., Buagh..., Buagh..., BUAGH...)

"ARGGH." Teriak Izuku kesakitan saat kedua tangan mengeluarkan darah dan membiru karena memukul pria botak itu.

Saitama hanya diam dan menerima apapun yang Izuku lakukan padanya. Saitama tidak tau apa yang dilalui anak muda ini hingga bertekad sekali mengakhiri hidupnya.

Melihat mata kosong Izuku yang memelototinya dengan intens membuat Saitama merasa iba kepada anak muda berambut hijau itu.

Izuku kemudian berlari kembali ke ujung gedung dan melompat kembali walaupun Izuku yakin usahanya akan sia-sia.

(Siut...)

(Siut...)

(Siut...)

(Siut...)

(Siut...)

(Siut...)

Izuku memegang kedua bahu gagah milik Saitama dan melompat kearahnya.

"BERHENTI MENYELAMATKANKU BRENGSEK." Teriak Izuku dengan penuh amarah pada Saitama.

(Jedukkk...)

"AGHHHH."

Benturan yang dilakukan Izuku pada Saitama tentunya menyebabkan Izuku mengeluarkan darah hebat dari kepalanya yang sekali lagi membuat pegangan Saitama terlepas darinya.

Izuku kemudian dengan putus asa terjun kembali untuk mengakhiri hidupnya walaupun...

(Siut...)

Diselamatkan kembali oleh Saitama.

"SIALANNNN!!!! BERHENTI MENYELAMATKANKU BOTAK IDIOT!!."

Ini merupakan pertama kalinya bagi Izuku dalam hidupnya merasakan amarah dan kejengkelan yang luar biasa pada seseorang.

Dan ini juga merupakan pertama kalinya dalam hidupnya dirinya mengatakan sesuatu yang kasar pada seseorang.

(Buagh..., Buagh..., Buagh..., Buagh..., Buagh..., Buagh...)

"KENAPA KAU BERTEKAD SEKALI MENYELAMATKANKU! APA UNTUNGNYA BAGIMU MENYELAMATKAN SEORANG YANG QUIRKLESS SEPERTIKU!! ANDAI SAJA KAU BERHASIL MENGHENTIKAN KU HARI INI AKU MASIH MAMPU UNTUK MELAKUKANNYA BESOK." Teriak Izuku dan menerjang Saitama layaknya orang gila.

Saitama hanya menatap iba Izuku yang sekarang sedang mengalami Mental Breakdown kepadanya.

Saitama menerima setiap pukulan yang Izuku berikan padanya. Tangan Izuku khususnya kepalan tangannya sudah berdarah dengan kulit tangan yang sudah terkelupas.

Wajahnya yang berlumuran darah dan baju sekolah Alderanya yang basah kuyup serta dipenuhi darah makin menambah kesan liar Izuku dihadapan Saitama.

Kelelahan mulai merayapi Izuku setelah melancarkan banyak pukulan penuhnya kepada Saitama, dirinya mulai merosot memegangi kostum pahlawan Saitama dengan sangat erat, Izuku mulai menangis di celana kuning Saitama. Saitama hanya membiarkan Izuku memeluk kakinya dengan erat dan membiarkan Izuku meluapkan perasaannya.

"HAH... HAH... HAH... HAH... HIKS... HIKS... Aku hanya ingin menjadi seorang Hero layaknya All Might dan Tatsumaki Onee-chan Hiks... Kenapa hidupku harus seperti ini Hiks... Hiks... Aku tak ingin menjadi Deku Quirkless yang tak berguna selamanya Hiks... Aku ingin menjadi kuat seperti All Might dan kedua kakakku atau sepertimu Saitama-san Hikss... Hikss..." Kata Izuku sedih.

Melihat itu Saitama hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Izuku, Saitama kemudian mengelus kepala hijau Izuku lembut dengan sarung tangan karet merah kesayangannya.

Izuku hanya diam menangis masih memegangi kaki Saitama dengan erat.

Hujan pun mulai berhenti, awan mulai menyingkir dari langit dan menampilkan langit sore yang indah dan berkilau setelah hujan yang deras.

Cahaya sore menyinari Saitama yang terlihat gagah dan berwibawa dengan jubah putih berkibar pelan dibelakangnya, angin sore yang sejuk menenangkan dan menjernihkan pikiran dan hati Izuku dari keputus asaan yang menghinggapi dirinya. Darah ditangan dan dikepalanya mulai berhenti mengalir dan mengering.

Saitama kemudian berlutut tidak mempedulikan lantai atap yang basah. Pria botak itu kemudian memegang bahu Izuku yang membuat Izuku menatap mata ikan milik Saitama.

Tatapan kosong izuku masih ada dimatanya tapi tatapannya sekarang berisi kelegaan dan ketenangan karena sudah meluapkan emosi yang terpendam dalam hatinya.

"Hei Nak dengarkan aku." Kata Saitama lembut pada Izuku.

Izuku hanya diam mendengarkan omong kosong apa yang akan dilontarkan untuk dirinya. Cahaya sore menerpa mereka berdua dengan kehangatannya dan disaat itu Izuku mulai merasakan rasa hangat menyelinap masuk melalui dirinya saat Saitama mengeluarkan kata-katanya.

"Kau...

(Spark...)

...pun...

(Spark-Spark...)

...Juga...

(Spark-Spark...)

...Bisa...

(Spark-Spark...)

...Menjadi...

Izuku tak bisa berkata-kata apa saat Saitama mengatakan kata-kata apa yang ingin selalu didengarnya seumur hidupnya, air mata mulai membanjiri mata Izuku kembali dan percikan-percikan harapan mulai tumbuh kembali dihati Izuku yang kosong. Mata hijaunya yang sebelumnya dipenuhi kekosongan dan keputus asaan mulai menyemburkan cahaya hijaunya kembali.

(Spark-Spark...)

...Seorang...

(Spark-Spark)

...Pahlawan, anak muda."

(Cletak..., Burnnnnnnnnnn)

Dan dengan perkataan yang Saitama keluarkan itu akan membuat perubahan besar bagi hidupnya.

(Bersambung)

(Minal Aidzin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin)

Next chapter