webnovel

Opening

Aku hanya Atha Jeremia Stasya, seorang gadis yang teramat biasa.

Tak punya kelebihan selain seorang hafidzah dan penghafal hadist, tak ada yang bisa dibilang mengagumkan. Tapi aku menjalani kehidupan dengan penuh kekaguman, kekaguman pada islam yang tak bisa aku jelaskan.

Mualaf, dan tinggal di panti asuhan adalah yang kupilih. Dan Allah menjagaku, memberikan ku kebebasan dan keamanan.

Syair adalah kehidupanku, rangkaian aksara yang tersusun melambangkan perjalanan kehidupanku.

Lagu adalah nafas ku, kehidupan dan kebahagiaan dibingkai kesempurnaan nada yang mengalun.

~Atha Jeremia Stasya

Pepatah 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya' atau 'air tak akan pernah mengalir keatas' hanya membuatku semakin muak dengan semua ini.

Aku anak seorang kyai yang disegani dan dihormati, mereka kira anaknya akan menjadi seperti ayahnya yang kemana-mana memakai sarung dan berpeci, tapi tidak.

Aku memilih jalanku sendiri. Islam terlalu mengekangku, dan tak pernah sejalan dengan pikiranku. Aku pasti akan meninggalkannya seandaikan cahaya dari gadis itu tak sampai kepadaku.

Gadis yang rapuh tapi tangguh, kehidupannya diiringi kasih dan sayang oleh semua orang. Doa dan harapan kebaikan untuknya selalu memenuhi kolong langit di sepertiga malam terakhir.

~Kenzo Aryata Al-Juras

Tak ada yang perlu dibicarakan mengenai diriku, karena ketika aku menyelami kehidupanku, aku mendapati diriku hanya sebutir debu yang tak berarti. Sebaliknya, sosok yang mengisi hatiku 2 tahun terakhir ini merajai semesta hidupku.

Dia mencolok, pandai dan mempunyai aura yang membuat orang mengasihinya. Tapi bukan itu alasanku mencintainya, ia memang pantas dicintai.

Aku tahu, memikirkan sosok yang bukan mahram adalah sesuatu yang haram, tapi sayangnya, detik pertama aku mengenalnya, aku terjerat.

Sumpahku untuk menjaga hatiku untuk sosok yang Allah siapkan untuk mendampingi hidupku seolah hanya tinggal kata-kata, nyatanya banyak pantangan dan larangan serta aturan yang aku tetapkan pada diriku telah kulanggar. Ini bukan salahnya, ini salahku yang terlalu lemah menghadapinya.

~Kanzo Arata Al-Juras

Next chapter