1 Prolog

"Bujang!!!, mau sampai kapan kita ke tepi pantai ini?" tanya seorang nelayan

"Tunggu sampai mendapatkan 20 belangkas lagi" ucap Bujang kepada nelayan itu

"Untuk apa belangkas sebanyak itu?" tanya nelayan yang heran dengan Bujang

"Aku ingin membuat obat yang bisa menyembuhkan semua penyakit" ucap Bujang

Bujang pun terus mencari belangkas sampai mendapatkan 20 belangkas. Hari pun sudah berganti sore, Bujang pun sudah mendapatkan 20 belangkas. Bujang pun pulang ke tempatnya untuk meneliti darah belangkas yang berwarna biru.

Setelah sampai di rumah, Bujang kemudian masuk ke dalam labnya lalu meletakkan belangkas ke tempat penyimpanan air laut agar belangkas tetap hidup. Karena penelitian yang di butuhkan adalah yang hidup agar darah belangkas tetap segar. Setelah itu Bujang mengambil belangkas lalu menyuntiknya untuk mengeluarkan darah biru dari belangkas.

Setelah itu Bujang mulai meneliti darahnya menggunakan mikroskop untuk melihat kandungan yang terdapat di dalam darah belangkas. Di dalam darah belangkas, Bujang melihat darahnya menempel satu sama yang lain, dia menyatu untuk menyembuhkan diri, namun penyatuan sangat lama. Dari gambaran yang lihat Bujang, Bujang pun akan mencoba membuat kemampuan darah birunya menjadi cepat agar penyembuhan bisa cepat dan tak terlalu lama.

Satu per satu belangkas di ambil darahnya lalu di campurkan beberapa cairan agar regenerasi penyembuhan lebih cepat namun semua itu masih banyak yang gagal. Setelah berkali-kali mencoba dan tetap gagal lalu Bujang pun mengambil belangkas terakhir dan Bujang mau mengambil darahnya namun tiba-tiba Bujang terjatuh ke lantai.

Keesokan harinya, Bujang pun terbangun karena di bangunkan oleh temannya yang baru datang. "Ini jam berapa?" tanya Bujang yang baru terbangun

"Sudah pagi jam 7" ucap Dani

"Hah...!!!, darah biru gue mana Dani?" tanya Bujang kepada Dani

"Darah mana?" tanya Dani yang bingung dengan yang di katakan Bujang

"Darah yang berwarna biru dan masih di dalam suntikan waktu itu kalau gak salah sudah aku campurkan dengan barang lain juga" ucap Bujang menjelaskan

"Oh yang di suntik, tadi sudah gue suntikan ke elu, gue kira lo kurang darah jadi gue suntikan saja" ucap Dani dengan santainya

"Itu darah penelitian gue Dani, itu belum di coba dan lo langsung coba ke gue dan gak nanya?" ucap Bujang marah

"Mana gue tau, soalnya lo yang megang awalnya jadi gue kira darah itu mau disuntikan ke tubuh lo" ucap Dani

Bujang yang merah pun mencoba memukul Dani namun Dani menghindar dan pukulan Bujang pun meleset mengenai lemari kaca. Lemari kaca itu pun pecah dan pecahan kacanya mengenai tangan Bujang. Darah bujang pun mengalir berceceran lalu Bujang membalut tangannya menggunakan baju labnya. Dani kemudian di suruh membantu membersihkan pecahan kaca yang menempel di tangan Bujang.

Keajaiban pun terjadi ketika pecahan kaca itu di keluarkan dari tangan Bujang, yang tadinya berdarah dan terdapat luka irisan sekarang luka itu seperti ingin menutupnya. Dan di dalam luka irisan itu Bujang melihat darah yang berwarna biru yang mencoba menutup luka bekas irisan kaca. Tak berapa lama luka yang di alami Bujang langsung hilang tak berbekas sama sekali.

Dani dan Bujang pun keheranan dengan fenomena yang mereka lihat karena Dani dan Bujang belum pernah melihat luka di sembuhkan dengan sangat cepat seperti itu kemudian saat itu juga Bujang menangis karena penemuannya berhasil.

Bersambung

avataravatar
Next chapter