webnovel

Tak Sesuai Rencana (3)

aAku turun dari mobil, menatap ke sekitar, nyawaku belum sepenuhnya kembali pada ku setelah tidur ku yang agak lumayan lama tadi. "Dek, ini sampek mana ya?" tanya ku pada adek sepupuku Fira, yang di tanya mlongo, "Kak Lila ngorok kelamaan ya? kita sekarang di kraton kak. Sambinah matah lakoh meddem maloloh, reng genteng tek e reken (lagian mata merem mulu', orang ganteng di lewatin gitu aja)." Adek ku ketus.

"eeeh, sapah genteng? e kemah? (eeeh siapa ganteng? dimana?)" aku clingak clinguk. "Adhe'lah, bujer se teng genteng, be'en mak pas tedung gelek? amit asalen deddih ngerrok reah (udah gak ada, udah bubar yang ganteng ganteng, kamu tadi kok pas tidur? pamitnya mau ganti baju kok malah ngorok ini)" Adek ku makin judes. aku pusing dengerin adek ku ngomel. akhirnya aku berjalan mengikuti ortu ku. masuk ke dalam kraton lewat pintu yang di sebut 'labeng mesem', di sana di sambut oleh petugas tour guide, sebelum penjelajahan di lakukan, kami melakuka. pendaftaran tamu pengunjung dulu di kantor. serelah itu baru kamu memulai menjelajah Kraton sumenep, banyak peninggalan bersejarah dari raja raja sumenep, hitung hitung sekalian belajar sejarh juga ni hehehehe sekaligus refrezh.

setelah beberapa waktu kami muter muter kraton, akhirnya kami sampai di sebuah tempat pemandian kolam tmyang di sebut taman sari, taman sari ini adalah tempat mandi para ratu atau putri raja.

Kolam ini masih terawat, terlihat dari airnya yang masih terlihat jernih, banyak ikan hias dikolam ini. seperti ikan Mas, Koi, Roket dan mujaer serta nila.

aku nenuruni anak tangga menuju kolam, bukan mau mandi lagi, tapi penasaran aja sama dalamnya kolam itu, saat aku menuruni tangga aku melihat ada sebuah tempelan kertas di tembok, dimana kertas itu bertuliskan tentang kolam yang katanya memiliki hasiat, jika mandi. aaaah entahlah, itu benar atau hanya sekedar ke isengan dari pihak musium kraton untuk menarik minat dari wisatawan, tapi semua anom anom dan nyanyah ku malah mengikuti intruksi yang ada di kertas itu, ada yang mandi, ada yang hanya cuci muka. aku tanya sama salah satu nyanyah ku. "Nyah. pengen apa kok cuci muka? pengen hamil ya?" yaaa bibiku yang satu ini belum dikaruniai seorang anak pun sudah 10 tahun Menikahi pamanku. beliau hanya tertawa."Emang kamu percaya dengan apa yang di tulis di kertas itu?" lhooooo? bibi malah balik tanya."Nggak juga sih, nih katanya kalok turun dari sini nanti bisa mendekatkan jodoh kita, aku udah cuci muka nih, liat besok. apa ada yang ngelamar aku? hahahahaha" tawa ku meledak dengan omonganku sendiri, bibi ku pun tersenyum.

"Pasti ada ndok, tapi gak besok, mungkin dalam wakti 2 minggu" bibiku berkata, membuat aku menghentikan tawa konyolku seketika. aku tatap matanya, "emang siapa yang mau lamar aku nyah?" tanya ku penasaran.

"Aaaah nanti kamu juga tau.

huuuuuuu ya udah kalok gak kasih tau, aku pun tak ambil pusing dengan omongam bibi ku itu.

aku segera naik kembali ke taman untuk bergabung dengan ortuku lagi.

setelah puas menikmati keindahan kraton kami segera pulang kembali ke rumah nenek.

aku tertidur lagi, sampai di rumah nenek pun aku melanjutkan tidurku.

*********

Liburan pondok ku berakhir sudah, bahakan aku sudah molor 3 hari, itu karena ummi memaksa aku untuk tidak segera kembali kepondok. emtahlah, sejak aku kelas 1 aliyah semster 2 aku jadi males untuk pulang kerumah, kalo liburan aku inginnya segera berakhir masa liburan itu, "Mih dari oada uangnya di buat bayar denda memding kasih aku aja." sungutku pada ummi karena tak di ijinkan segera balek ke pondok.

akhirnya ummi pun mengantarku kembali kepondok.

setelah vacum kegiatan 1 minggu dari waktu kembali kepondok kegiatan belajar mengajar dan aktifitas pondok dan sekolah berjalan normal kembali. aku pun larut dalam semua kegiatan di pondok.

hingga tak terasa sudah 1 bulan dari aku kembali aktif.

suatu malam aku bermimpi, digigit ular, aku terbangun. ke esokan harinya sepulang dari mengaji, aku bertanya pada kak zaitun perihal mimpiku, "Aaaah kamu mau di lamar Ris" jawabnya sambil tertawa.

"iiiiisss kak, mana mungkin aku gak punya kenalan cowok, pacar gak ada, pujaan hati banyak kak" aku nyengir saat menyebut kata terkhir karena kak Zaitun tampak melotot hehehehehe.

kegiatan berjalan seoerti biasanya.

malam pun tiba, pukul 9 aku mendapat panggilan ke kantor keamanan karena ada telepon.

"Panggilan di tujukan kepada saudari Nuris Sya'ilah Al Khalilah. dari lumajang, harap ke kantor keamanan ada berita telpon." panggilan itu menggema lagi, kali ke 2.

aku datangi kantor keamanan.

"siapa mbak mida?" tanyaku. "Ayah sama ibumu Ris" jawab beliau.

setelah aku tunggu akhirnya tlp juga ibuku.

"Assalamualaikum mih?" salamku.

"Waalaikum salam, ndok, ini abi, ndok besok kamu di jemput ummi, pulang bentar, kamu ingat pemuda yang di madura itu kan ndok? yang namanya Hardi, itu besok mau ngelamar kamu" ibarat ada kabel yang bocor dari telepon itu, telingaku merasa tersengat, kepala ku merasa pusing, "tapi bi, ...."

"ya udah nak, besok kita bicarakan lagi, jam 9 besok ummi jemput Assalamualaikum" Kali ini ummi yang menutup telepon.

"Aaaaaagggghhhhh bodoh amat dah ah," teriakku kesal.

aku lemas lunglai, pasti gak bisa kuliah deh aku, pasti langsung nikah deh nanti ini, pikir ku mulai si'udzon.

aku kembali ke kamar dengan lemas, aku lebih banyak diam, Dita melihat kediaman ku merasa aneh.

"Ris kamu kenapan"

"deeeeet" aku peluk dia dan aku menangis. Dita membalas pelukanku.

"deeet, aku gak akan bisa kuliah, besok aku mau di tunangin, aku harus gimana? aku gak mau deet."tangisku meledak. "ya udahlah Ris, kamu harus nurut sama ortu kamu, lagian siapa tau nanti calon kamu mau nguliahin kamu? kamu kan bis berembuk sama calon kamu?" dita mengelus rambutku. bukannya tenang, aku malah semakin menjadi jadi nangisnya.

"aku gak mau, aku gak kenal sama tu cowok." isakku pada Dita. "mending pak Husni det aku tau orangnya udah kenal juga. lha ini aku gak tau aku gak kenal juga" aku ngoceh, sampek akhirnya aku kecapean dan ketiduran di tempat tidurku.

paginya aku hilang nafsu makan, Dita yang tau masalahku terus memperhatikan ku, mengambilkan nasi ku, serta mengajakku untuk tetap fokus pada sekolah, sampai ummi datang. Dita yang membantu ummi ngurus perijinan ku, setelh mendapat ijin dari semua pengurus yang bertugas Dita juga yang menyiapkan keperluanku. aku kembali memeluk dita, berat rasanya mau pulang kali ini, aku masih bergelayut pada dita, ummi menarik tanganku paksa. dita juga berusaha melepaskan dirindari ku," Udah Ris,kamu nurut aja dulu, nanti kamu liat calonmu dulu lah." Hibur dita akhirnya akubmelepaskan dita karena tarikan ummi membuat aku terseret.

aku pulang dengan tangisan tanpa suara di sepanjang jalan di dalam bis. bahkan sampai ke rumah.

kedua orang tua ku entah ngomong apa aku tak mendengarkan mereka, ditanya aku tak menyahut. akubfokus dengan hatiku yang memberonta.

sampai dirumah aku mengurung diri di kamar.

seakan tak menghiraukan dunia luar aku tidur terus sepanjang hari menghilangkan kegalauan hati.

paman dan bibi ku berkumpul di rumah.mereka memberi nasihat pada ku.

"ndok, anak perempuan itu gak baik menolak lamaran pertama kali. pamali. lagian calon mu inj lho gak jelek kok, ganteng, bukannya kamu suka yang ganteng ganteng kan?" nom sabri menggoda ku.

"Aku bukan takut dapat yang jelek Nom, aku takut gak bisa kuliah, aku masih pengen ngajar jadi guru." jawab ku agak parau, aku menangis sehari 2 malam.

"Hal itu bisa kamu rundingkab dengan calonmu bla bla bla bla bla....." entah apa yang di katakan Anom ku itu, aku mulai merasa percuma melawan. semua keluarga tak ada yang kasihan padaku.

awas aja tu cowo berani breng**k sama aku. aku akan kebiri dia, apa lagi berani selingkuh, tak potong potong apa yang dia punya wes. omelku dalan hati.

aku kesal gak bisa apa apa.

lelah dengn semua ceramah anomku serta perjalananku, aku merasa lelah, aku segera tidur, dan kalok bisa tak bangun lagi.