webnovel

Cutton Candy

This is of Short Story about LOVE in pairing Hey Say Jump jika ada orang yang mencintaimu namun ia ingin menghancurkanmu. tapi masih adakah orang yang ingin menyelamatkanmu dari seseorang?

Cutton_Candy · Celebrities
Not enough ratings
16 Chs

Pegakuan / siapa paling cepat

[Chapter 4] Pegakuan / siapa paling cepat

"DASAR KAU SIALAAAANNN" yamada menarik baju yuto dengan sangat kasar

"apa? Kau mau memukul ku?? Pukul saja. Dasar pendek" yuto memancing amarah yamada

"BERANINYA KAUU BILANG AKU PENDEK" teriak yamada dan melayangkan tinjunya ke wajah yuto.

"sudah puas kau memukul wajahku?, asal kau tahu senpai. Aku sudah lama menyukai yurichan jadi aku anggap kau adalah rival ku saat ini. Jika kau mau bersainglah denganku" tantanng yuto

"sigh... baiklah aku terima tantanganmu, jika aku berhasil kau harus menuruti semua perintahku. Tapi sebalik nya jika kau menang aku akan lakukan apa pun itu"

"oke deal"

[POV YAMADA]

Aku menerima tantangan itu, benar saja meskipun aku dengan yuri masih beberapa bulan aku mengenalnya sampai sekarangpun kita masih belum banyak bertemu langsung aku terus menguntitnya kemanapun dan apa pun yang dia lakukan di kampus bukan berarti mengikutinya ke toilet. Ada rasa cemburu saat aku tahu yuri sedang asik berbicara dengan yuto tapi entah kenapa feelingku berkata ada niat jahat yang terselubung dibalik pertemanan mereka. Lama ku selidiki ternyata memang benar dugaanku, yuto hanya ingin mempermainkannya bukan hal tulus yuto mencintai yuri. Aku ingin menyelamatkan yuri dari yuto yang hanya memperlakukan seperti boneka. Aku tahu yuri masih polos meskipun dia sudah beranjak dewasa sekalipun, buktinya waktu dia kucium dia merespon dengan wajah yang memerah dan telinganya juga ikut berubah warna serasa aku ingin menjilat telinga yuri. Tapi aku bertanya lagi dalam hatiku [seburuk itukah aku, aku hanya ingin mendapatkan apa yang ku mau. Iya benar aku ingin yuri ada di hatiku] kala itu aku hanya bisa menahan rasaku. Terhentak saat aku melamun dari belakang hika menepuk pundakku dan menanyakan "yuri kemana biasanya bareng sama daiki. Tadi daiki ada sekarang yuri-nya gak ada aku butuh data dari yuri, dia kan sekertaris kita". Dan ku berfikir besok aku akan menghampiri rumah si kembar itu.

[POV YAMADA-END]

=================

Dirumah sikembar, yuri sedang mengurung diri karna yama menciumnya kemarin beberapa waktu lalu, sudah hampir satu minggu yuri tak datang ke kampus. Yuri merasa hatinya masih berdebar debar. "mungkinkah aku jatuh cinta pada yama-senpai?" tanya yuri dalam hati. Melihatnya yuri mengurung diri semalaman membuat daiki penasaran.

"ooiii yurichan kau tidak masuk kuliah hari ini, sudah hampir seminggu kau tak datang ke kampus dan banyak tugas yang harus diselesaikan" teriak daiki dari luar kamar yurichan, biasanya yuri tidur sekamar dengan daiki tapi setelah kejadian itu yuri mengurung diri.

"tidak daineechan, kau brangkat sendiri saja"

"kau tidak apa apa kan?, atau biar ku telfon yama-senpai agar dia menemanimu"

"tinggalkan aku sendirian nee"

"baiklah. Jika kau lapar ada makanan di kulkas dan....."

"cepat pergi sana!!"bentak yuri

"baik aku berangkat"setelah berpamitan daiki meninggalkan yuri sendirian di rumah

[POV YURI]

Dari jendela kamarku, aku melihat daineechan pergi meninggalkanku sendirian. Perlahan langkah kaki itu menghilang, ku pandangi jam dinding berbentuk lingkaran dengan gambar beruang bertulisan Happy Mr. Kuma dengan warna pink pastel pemberian hadiah ulang tahun ayahku yag ke 7, jam itu menemani ku setiap detik aku merasa waktu sudah menunjukan pukul 7.30 pagi. Aku menuruni anak tangga dan segera menuju dapur, kulihat ada catatan kecil yang menempel pada kulkas dan kubaca yang isinya hanya mengingatkan untuk makan dan itu tulisan yang aku kenal ya itu tulisan daineechan. Ku ambil gelas dan menuangkan orange jus yang ada di kulkas, aku merasakan kesegaran yang ada di dalam jus ini. Kutengok dan aku mendengar diruang keluarga seperti masih ada yang menonton televisi, ternyata kakakku lupa mematikannya "dasar!!" gerutuku. Aku mencari remote tapi sebelum itu aku melihat iklan dorama yang ada scene kiss-nya membuat ku teringat akan kecupan yama-senpai untuk menenangkan ku waktu insiden yuto menyerangku, sambil memegang bibirku dan melihat dicermin sebelah rasanya masih tak percaya orang setenar yamada menyiumku tanpa alasan. Secepatnya aku mencari remote televisi dan mematikannya dan aku segera berlari menuju kamarku, rasa deg-degan ini masih belum hilang serta ada rasa campur aduk didalam haiku. Aku mengambil Iphone ku dan melihat riwayat panggilan, ternyata ada 15 panggilan tak terjawab dari yama-senpai berserta pesan singkat yang ditulisnnya [aku akan kerumahmu daiki sedang menginap di rumah temannya jadi aku yang akan menjagamu malam ini].

Aku mencoba menelefon balik dan tak ada jawaban aku terus berusaha menelefonnya tapi tetap saja tidak ada jawaban. Aku membuang badan ku kekasur dan perlahan air mata ini tak dapat terbendung, pikirku " kenapa malah orang lain yang menghiburku?". Dengan waktu yang cukup lama aku berada didalam kamar, ku mendengar suara bell rumah berbunyi berulang kali bell itu terus berbunyi, akhirnya aku menuruni tangga dan segera menuju pintu depan. "sebentar" teriakku dari balik pintu depan. Tak kusangka setelah aku membuka pintu ternyata yama-senpai menghampiri aku dan bertanya "kenapa kau tidak ikut rapat?" sambil mendorongku masuk ke rumah dan mengunci pintu. Pikiran ku sangat kacau melebihi saat saat dimana ibu meninggalkan aku, aku panik serta gerak tubuh ku juga ikut memberitahu pada yamada bahwa aku benar-benar panik.

"eehh kenapa kau datang kerumah ku siapa yang memberi tahu mu senpai?" tanyaku

"daiki yang memberitahuku, kan aku sudah kirim pesan apa kau lupa dan boleh ku tanya sesuatu? Sebelumnya ijin kan aku masuk" ucap yamada

"eeh bukannya kau sudah masuk rumah"

"eehh heheheh kau benar aku hanya sedikit gugup"

"gugup? Memangnya kau ingin menanyakan apa? Tapi aku juga ingin bertanya"

"baiklah kau saja dulu"

..... kita tidak berkata satu katapun [batin mereka]. Setelah agak lama mereka berdiam dan juga yamada terlalu lama menunggu yuri bicara akhirnya....

"AKU MENYUKAIMU" tak disangka mereka mengucapnya secara bersamaan

"tapi bukannya kau lebih memilih yuto-kun?" tanya yamada

"maafkan aku senpai tapi aku lebih memilihmu dari pada orang bejat seperti yuto itu"

"kau jangan menilai orang dari covernya saja"

"ah itu hanya alasan orang klasik" kata yuri sambil memegang bibirnya

"jadi kau masih tak percaya apa kata-kataku, ingat ya aku tak akan pernah berhenti" yamada langsung berubah sangat serius.

[POV YURI]

Perlahan yamada menarik daguku dan mendekatkan bibirnya seakan kita hampir berciuman, aku tahu yamada ingin menciumku. Tangan kanan yamada menyentuh pipiku dan kecupan pertama mendarat tepat disaat aku lengah, yamada mendekatkan bibirnya tepat di telingaku dan membisikkan "kau yakin, aku tak ingin berhenti. Aku bisa lebih dari ini loh" ucapan yamada membuatku tak bisa berbuat apa-apa. Ku genggam tangan yamada yang menyentuh pipiku itu dan berkata "lakukan sekukamu, aku sudah tak peduli dengan diriku saat ini". Aku melepaskan tangan yamada dan menyuruhnya duduk di ruang tamu, tanpa berkata aku berlari menuju kamar ku tuk mengambil hp dan segera menghubungi kakakku

"daineechan kau pulang kapan, ayah juga apa di belum kembali dari luar negri?" tanyaku

"aku pulang besok ini aku menginap di rumah temanku kau tak apakan? Aku yang menyuruh yama-senpai tuk menemanimu, oh iya ayah masih dua minggu pulangnya" jelas daiki

"dasar kenapa kau membawa aku seperti situasi seperti ini"

"gomen nee yurichan aku tak punya pilihan lain"

"pulanglah kalau tidak aku akan terkena masalah memangnya kau mau adikmu ini kena masalah besar"

"uuummmmm"

"jangan hanya umm saja, cepat pulanglah" pinta yuri

"baiklah" kata daiki tapi dia tak menghiraukan kata adiknya itu dia malah bersenda-gurau dengan temannya

Semoga dainee pulang malam ini. Aku melihat jam seakan jam tak berputar terasa sangat lamban sekali. Dari atas aku turun menemui yamada dengan pakaian yang kukenakan tadi pagi rok pendek warna biru pastel dan kaos lengan pendek warna soft pink, rok pendekku membuat pandangan yamada menuju kepahaku aku berusaha menutupinya untung saja yamada tak berada di bawah tangga kalau seperti itu celana dalam ku bisa terlihat. Aku duduk disebelah yamada [POV YURI END]