webnovel

Pertarungan di Mall

"Kamu tidak bosan?"

"Kenapa juga aku harus bosan"

Dua orang remaja saling berbicara di atap sebuah mall perbelanjaan.

"Via kau sakiti, esoknya lagi kau putus dengan angel... Apa belum puas?"

"Heh serahkula mereka yang terlalu berharap, kan dah kubilang jangan percaya sama cowok" remaja satunya tersenyum sinis menandakan dirinya tidak peduli.

"Dasar... Sadar gak sih lu, dua orang yang kusebutkan itu saudaraku? TRIAN" Seerunya mulai mencengkeram kerah temannya yang dipanggilnya Trian.

"Gerard kau tahu kan. Kalau dilarang bawa emosi pribadi, kita sama-sama sudah mengikat janji untuk tidak mengurusi permasalahan anggota lain kan?"

"Tapi bukan berarti keluargaku boleh lu injak-injak."

"Aku nggak akan dekati dua wanita itu lagi, dan kamu juga jangan bahas mereka."

"Seenakmu saja, kalau aku tahu dari awal sudah kuhantam rahangmu kawan."

"Baikhlah... Kalau memang harus jalan kekerasan ya tidak masalah. Kau harusnya ingat Gerrard, aku ini mantan juara tinju." Seru Trian, sembari membuka lengan bajunya bersiap memberi lawan bicaranya pukulan.

"Lagu lama, itu setahun yang lalu. Sekarang kau hanya brandalan biasa bro."

"Silahkan..."

Sedetik kemudian sebuah jab kanan melesat telak ke perut Gerrard, dia mengeluh sesaat tapi matanya masih memberi perlawanan.

Tangan Trian rupanya sudah dalam penguasaan Gerrard, ia pun menguncinya dan dengan kaki kanannya ia menendang keras tepat dikepala Trian.

Karna tertendang dikepala, Trian mundur beberapa langkah.

Sayangnya Gerrard tidak mengizinkannya menghela napas, serangan susulan datang melalui hook kanan yang mengincar rusuk Trian.

Trian yang sudah bersiap diri tidak membiarkan itu, ia juga membalas dengan Tinju ke pelipis Gerrard.

Keduanya melanjutkan dengan pukulan dan tendangan keseluruh tubuh sampai semenit kemudian, napas keduanya sudah tidak karuan.

Pelipis Gerrard mulau mengucurkan darah yang deras menutupi kedua matanya, sedang Trian terus memegangi rusuk Kananya.

"Belum sadar? Lihat dirimu yang berantakan, nama buaya tidak pantas kamu terima. Cewek yang kau miliki hanya kamu sakiti, mereka tidak bahagia bersamamu." Bisik Gerrard setengah mencoba membersihkan daarah diwajahnya.

"Kau tidak ada hubungannya dengan semua ini, buaya adalah keinginanku dan kau jangan ikut campur!"

"Trian, sepopuler apapun dirimu. Tidak akan mengobati luka hati yang kamu punya."

Keduanya terdiam tanpa ada yang mulai mendahului untuk bergerak dan bicara, sesaat ketika seekor gagak hinggap di pagar gedung tempat mereka berada, keduanya berlari berniat menghajar lawannya masing-masing.