webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Not enough ratings
409 Chs

CWCVH PART 232

"Khusus malam ini, biarkan aku melayanimu, Princess," bisik Erland membuat tubuh Briel bergetar merasakan hembusan napas hangat dari mulut Erland di telinganya.

Briel bergegas berbalik, dia menatap Erland dan tersenyum. Dia mendekati Erland, menjinjitkan kakinya kemudian melingkarkan tangannya di bahu Erland.

"Mari, kita saling melayani satu sama lain," ucap Briel.

Erland menghela napas, dia pun mengangkat tubuh Briel. Briel sontak memeluk Erland karena khawatirnya dirinya terjatuh.

"Tentu saja, dengan senang hati aku menunggu pelayananmu," ucap Erland.

Keduanya terdiam ketika menyadari di lantai banyak sekali bunga kelopak bunga mawar dan lilin-lilin yang menyala, beruntunglah Erland menyadari hal itu lebih awal. Jika tidak, mungkin dirinya bisa menginjak lilin itu. Meski masih memakai sepatunya, tetap saja akan sangat tak menyenangkan jika dia menghancurkan hiasan kamar pengantinnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com