webnovel

Crazy Love Of CEO

Hari pernikahan adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Sienna apalagi dirinya akan menikah dengan kekasih tercintanya. Sienna tersenyum senang begitu dirinya ingin keluar dari kamar hotelnya setelah dirias. Ia berjalan menuju lantai bawah hotel dengan mengenakan gaun pernikahannya tapi saat dirinya baru saja memasuki lift mendadak dirinya dibekap dari belakang dan matanya menutup saat aroma yang sangat menyengat tercium di indera perciumannya. Ketika sadar dirinya melihat bahwa ia sedang berada di aula pernikahannya dan semua keluarganya dan juga kekasihnya sudah diancam dengan senjata tajam agar tidak bergerak. Agar keluarga dan kekasihnya dibebaskan Sienna terpaksa menikah dengan pria yang bahkan ia tidak kenali sama sekali di hadapannya saat ini. "Kamu adalah takdirku dan akan aku pastikan kamu jatuh cinta padaku." Arga Bowie. Akankah Sienna jatuh cinta kepada pria  yang sama sekali tidak ia kenali?

noviaaryani · Urban
Not enough ratings
411 Chs

Gadis polos

Di London, Sienna sedang bersenandung menyanyikan lagu kesukaannya sambil mengambil sayur dan daging yang akan dimasak hari ini. Sienna memotong-motong sayur dan daging lalu ia mulai memasaknya.

"Untung ada video tutorial memasak di internet, jadi lebih mudah deh," kata Sienna memekik senang.

Setelah selesai memasak, Sienna mencicipi makanan itu sebelum disajikan di meja makan.

"Enak juga bikinan aku. Aku harap Samuel senang dan enggak badmood lagi padaku," kata Sienna sambil menata makanan itu di atas meja makan.

Tanpa disadari Sienna, sepasang mata melihat kegiatan Sienna saat ini.

"Kalau kamu tahu bagaimana hebatnya tunanganmu, calon suami kamu, bercinta abis-abisan denganku semalam, apa yang akan kamu lakukan Sienna Reagan?" kata seorang wanita sambil tertawa terbahak-bahak dan memperhatikan Sienna yang sedang menata makanan dari dalam kamar.

Wanita itu mengintai apartemen Sienna dan Samuel selama ini dengan memasang cctv tersembunyi di setiap sudut apartemen.

"Sial, kenapa Samuel kembali ke sana?" desis wanita itu.

Samuel tersenyum ke arah Sienna yabg tidak menyadari bahwa dia sudah kembali. Samuel menaruh barang yang dibelikan olehnya untuk Sienna diatas meja ruang tamu. Lalu ia berjalan perlahan agar tidak mengagetkan Sienna.

Grapp

"Arrghh!" teriak Sienna terkejut saat ada yang memeluknya dan mengendus lehernya.

"Sayang, ini aku," kata Samuel menenangkan Sienna.

"Kamu ini ngangetin aku aja sih," balas Sienna memutar tubuhnya ke arah Samuel lalu menangkup wajah Samuel dengan kedua telapak tangan menempel di pipi Samuel.

"Aku sudah masakin makan siang buat kamu nih," kata Sienna lembut.

"Masakin apa, Sayangku?" tanya Samuel sambil mengecup singkat bibir Sienna.

"Masakin daging teriyaki kesukaan kamu sama chicken soup," jawab Sienna dengan senyum yang lebar.

"Yuk, Sayang, kita makan dulu. Pasti kamu udah lapar," ajak Samuel sambil menarik bangku untuk Sienna.

Sienna duduk di kursi dan Samuel duduk di sampingnya. Sienna tersenyum manis ke arah Samuel.

"Kamu sangat menggemaskan, Sayang," kata Samuel mengacak rambut Sienna.

"Iihh, rambut aku jadi berantakan, Sayang," rengek Sienna manja.

"Hahaha, kamu tetap cantik kok, kekasihku yang paling cantik," balas Samuel.

Sienna tersipu malu walaupun sering mendengar pujian dari tunangannya, tapi Samuel selalu saja membuatnya salah tingkah.

"Udah ahh. Kita makan dulu, aku udah lapar," kata Sienna sambil bangkit dari duduknya lalu ia mengambil makanan dan meletakkannya ke piring Samuel.

Samuel terkekeh mendengar jawaban Sienna.

"Aku beruntung mendapatkan kamu, Sienna. Maafkan aku karena aku berbuat salah, aku janji aku akan membahagiakanmu, sayang," gumam Samuel dalam hati.

"Mari makan," ajak Sienna.

"Iya, selamat makan juga, Sayang," balas Samuel.

Samuel memakan masakan Sienna dengan lahap, sedangkan Sienna melirik Samuel yang makan dengan lahap dia tersenyum kecil.

"Masakan kamu enak banget, Sayang. Benar-benar istri idaman," puji Samuel.

"Amin," balas Sienna.

Setelah selesai makan siang, Sienna membereskan meja makan sedangkan Samuel sedang sibuk dengan laptopnya, mendadak ada pekerjaan penting yang diberikan papanya Samuel dan harus dikerjakan hari ini juga. Sesekali Samuel melirik ke arah Sienna yang begitu seksi saat ini, walaupun memakai pakaian apa pun Sienna tampak manis di mata Samuel.

"Sienna," panggil Samuel lembut.

Sienna memutar tubuhnya melihat ke arah Samuel yang memanggilnya. Sienna mengelap tangannya yang basah habis mencuci piring mereka.

"Iya, Sayang. Ada apa?" tanya Sienna melangkah mendekat ke arah Samuel.

"Tidak ada apa-apa kok, cuma kangen aja," jawab Samuel.

"Apaan sih, ngeselin banget kamu. Aku pikir ada hal penting," balas Sienna sambil berdecak.

Samuel menaruh laptopnya di meja lalu ia beralih menatap Sienna intens. Sienna membalas tatapan Samuel yang menatapnya dengan dalam. Samuel jari telunjuknya mengangkat dagu Sienna membuat Sienna terhipnotis dengan tatapan Samuel padanya. Samuel mendekatkan bibirnya pada bibir Sienna lalu ia mengecup bibir Sienna pelan, tangan Samuel menelusup ke dalam baju kaos Sienna kemudian membuka kaitan dalaman Sienna membuat Sienna terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Samuel.

Bugh bugh

Sienna memberontak tapi Samuel dengan cepat menahan tangan Sienna yang memukul tubuhnya saat ini. Samuel memperdalam kecupan bibirnya pada bibir Sienna dengan rakus dan lidahnya sudah lincah mengabsen rongga mulut Sienna. Samuel melepaskan tautan bibir mereka karena merasakan Sienna hampir kehabisan napas. Sienna menunduk malu sambil mengatur napasnya. Samuel tidak tinggal diam, bibirnya menelusuri leher jenjang putih Sienna sambil menggigit pelan leher Sienna hingga meninggalkan bekas.

"Arghh, Sayang. jangan ninggalin bekas!" pinta Sienna dengan nada tinggi.

Samuel hanya senyam-senyum menanggapi Sienna. Tangan Samuel tidak tinggal diam, ia memegang erat bukit kembar Sienna.

"Sakit, Sayang," rengek Sienna.

"Nanti juga enak kok," bisik Samuel di telinga Sienna membuat Sienna menggigit bibirnya.

Samuel membuka kaos dan dalaman yang dikenakan Sienna lalu ia membuangnya sembarangan. Sienna menutup bukit kembarnya dengan kedua tangannya.

"Dibuka, Sayang. Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu," bujuk Samuel lembut.

perlahan tangan Sienna turun dan tidak menutupi bukit kembarnya lagi. Samuel melahap rakus bukit kembar Sienna lalu ia menyesapnya berganti-gantian. Samuel menatap Sienna yang sudah mulai masuk ke dalam permainan yang menggairahkan saat ini membuat Sienna semakin terbuai. Sienna wajahnya sudah berkeringat dan merah padam. Tidak tinggal diam, Samuel tangannya masuk ke dalam milik Sienna, ia menyentuh dan mencubit bulatan kecil merah milik Sienna.

"Arrghh ... arrghh. Cukup, Sayang," jerit Sienna tidak tahan dengan perlakuan Samuel.

"Tapi aku rasa kamu belum merasakan kepuasan, Sayang. Aku akan membuatmu puas sekarang," balas Samuel sambil menggesek-gesekkan jari telunjuknya di lipatan milik Sienna.

Sienna yang sudah tidak menahan nafsunya hanya bisa pasrah. Tangan Sienna sudah mengalung di leher Samuel dengan erat membuat Samuel tersenyum senang melihat tunangannya sudah menikmati apa yang dia lakukan. Jari Samuel menggesek dengan cepat di lipatan milik Sienna, sedangkan Sienna hanya bisa menyandarkan kepalanya pada ceruk leher Samuel.

"Aku aku enggak kuat, Sayang," kata Sienna.

Samuel tahu Sienna akan segera mendapat pelepasannya terus-terusan menggerakkan jarinya dengan cepat.

"Argghh, Samuel sayang!" teriak Sienna saat cairan pelepasannya membasahi jari Samuel.

"Apa enak, Sayang?" tanya Samuel sambil menjilati cairan Sienna yang ada di jarinya.

Sienna mengernyit jijik melihat Samuel menelan cairan yang berasal dari miliknya.

"Punya kamu manis, Sayang, mau coba?" tanya Samuel.

Sienna menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda tidak mau.

"Kamu terlihat lelah, Sayang. Kamu tidur duluan saja," kata Samuel yang sedang menahan hasratnya. Saat ini dia tidak akan memaksa Sienna.

Sienna yang melihat Samuel seperti menahan sesuatu merasa tidak enak.

"Sayang, kamu baik-baik saja?" Apa yang harus aku lakukan supaya kamu juga merasakan puas?" tanya Sienna dengan nada polos.

"Hah. Hmm, tidak perlu, Sayang. Nanti saja kamu memuaskanku ketika kita sudah menikah," jawab Samuel.

"Gadisku benar-benar polos," gumam Samuel.

Oke, Sayang. Aku mau ke kamar mandi dulu," balas Sienna.

Sienna berlalu menuju kamar mandi. Sedangkan Samuel bersandar di sofa sambil melihat email yang masuk.