1 Bagian 1. Bastian Gunawan 1

Dia menghela nafas, setelah penerbangan jarak jauh dari New York ke Jakarta. Akhirnya tiba di Bandara Soekarno Hatta. Pemuda 26 tahun itu baru saja menenuhi undangan dari sahabat Cindy. Cindy Fatikasari adalah sahabat dekatnya sejak kuliah dulu di Amerika. Jurusan Ilmu politik tapi banting setir menjadi Desainer papan atas dunia bagaimana ceritanya? hanya dia yang tahu.

Sejak lulus dia memilih pulang kampung ke Indonesia. Dibanding tinggal di Amerika, yang sebenarnya dia sudah bekerja di sebuah perusahaan kekuangan ternama dengan gaji besar.

"Kenapa lo musti balik ke Indonesia sih ?" tanya Cindy waktu lalu heran.

"Biasa, nyokap pengen gue balik dan ngurus perusahaannya !" jawabnya.

"Atau ... jangan-jangan lo mau di jodohin ?" Bastian tertegun, mendengar ucapan Cindy.

"Ah elo, jangan berfikiran aneh! lo tahu kan, sejak ortu gue pisah? nyokap memutuskan berusaha sendiri dengan segala aktifitasnya! adik gue Amira belum tentu bisa! dia masih sekolah! dan gue anak lelaki satu-satunya lah yang akan membantu nyokap !" Bastian menjelaskan panjang lebar alasan balik ke Indonesia.

"Lo yakin Raden mas Bastian Gunawan Sostromiharjo ?" tanya Cindy dengan menekankan namanya yang panjang seperti mengatakan sesuatu yang penting tentang dirinya. Bastian terdiam.

Dia mengakui mempunyai orientasi seks yang berbeda sejak dia duduk dibangku SMP. Padahal secara fisik dia seperti lelaki pada umumnya. Bastian selalu menutupi rapat-rapat apa yang terjadi rahasia di dalam dirinya. Semua kemudian Terkuak ketika kuliah di Amerika sebagai negara bebas dan terbuka. Dan Cindy pun akhirnya mengetahuinya, tapi baginya tak masalah. Gadis itu bebas saja bergaul dengan siapa pun itu.

Cindy sendiri seorang cucu dari pejabat yang berpengaruh dari masa era Orde Baru, tapi seiring suhu politik yang berubah memasuki Reformasi, kedudukan kakeknya mulai surut. Tak ada yang mau terjun ke dunia politik lagi, kedua orang tuanya kini menjadi seorang pengusaha dan tinggal di negara tetangga Singapura. Dia gadis cantik, anggun dan cerdas.

Mereka bertemu di sebuah kampus terkenal di New York juga, bersama dengan yang lainnya.

"Ya udah, terserah lo deh !" katanya pasrah.

Begitulah, akhirnya Bastian kembali ke Indonesia. Walau keturunan bangsawan Jawa tapi dia tak pernah berkumpul dengan mereka atau keluarga besarnya dari kakek dan neneknya. Kenapa ? karena dulu nyokapnya Marina tidak di setujui berpacaran dengan seorang lelaki Belanda berusia 35 tahun, sedangkan mamanya waktu itu masih muda 20 tahun. Tapi karena sudah cinta maka keduanya kawin lari dan kabur ke negeri Belanda serta menetap di sana. Sayang pernikahan itu hanya berumur 10 tahun.

Marina pun bercerai dari suaminya dan kembali dengan membawa Bastian yang berusia 10 tahun, serta Amira 5 tahun. Marina pun mulai hidup dari nol lagi di Jakarta dan mulai bisnis kecil-kecilan membuka restoran dan ternyata sukses dan merambah ke lainnya. Selama 10 tahun membuatnya menjadi wanita salah satu terkaya di Indonesia.

Bastian kini menjabat sebagai CEO dari perusahaan Hotel milik mamanya yang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Suatu hari dia mendapat undangan dari Cindy yang memang sejak kepulangan ke Indonesia tidak bersaling kabar, karena kesibukan keduanya.

Bastian tinggal di sebuah apartemen mewah di Jakarta dengan bentuk penthouse di lantai 20, rumah kecil tapi mewah dengan tiga kamar tidur di atas. Yap, apartemennya punya lantai atas. Dibawah ada ruang tamu, tengah, dan dapur. Tak perlu pembantu, karena apartemen ini punya staf khusus untuk membersihkan seluruh kamar penghuni apartemen. Bukan hanya urusan kebersihan tapi juga laundry, dan juga cooking dengan koki yang sudah berpengalaman, layaknya hotel bintang lima.

Bastian memang lebih bule mirip ayahnya di banding adik perempuannya, Bahkan rambut pirang kecoklatan serta mata yang coklat pun di punyainya. 90 % sedang adiknya 60 % dna ayahnya sisanya dari Marina. Dulu ketika baru tiba di Indonesia dan bersekolah di sebuah Internasional dia di sebut dengan julukan bule. Tapi tidak ketika masih tinggal di Belanda, mereka tidak menganggap dirinya sama dengan teman-temannya, semua yang mempunyai darah keturunan di sebut 'the Other' . Waktu di Belanda Bastian cenderung pendiam dan pemalu makanya sering di bully. Tapi ketika di Indonesia dia berubah menjadi pandai bergaul dan masuk siswa Idola karena ikut tim basket sekolah.

Untuk menutupi orientasinya yang berbeda dia pun beberapa kali pacaran dengan beberapa perempuan, dalam berpacaran Bastian tidaklah terlalu jauh masuk, tidak seperti yang lain sudah mengenal pergaulan sex bebas.

-----------‐------

Bastian baru selesai mandi, dia menatap wajahnya di cermin. Rambut ikal pendek yang kini di warnai hitam, bukannya tidak suka dengan warna rambut aslinya. Tapi dia merasa kini lebih Indohesia, istilahnya bule rasa lokal. Walau matanya tetap coklat. Secara fisik mempunyai tubuh sempurna, sesekali dia pergi ke gym di antara waktu luang dan padat aktifitasnya, Kini bukan hanya perhotelan yang di pegangnya tapi juga perusahaan properti di sejumlah kota besar. Sebenarnya awalnya ada kekecewaan dari Bastian satu tahun lalu, karena proyek pembangun salah satu hotelnya ternyata ada keterlambatan serta masalah dan memutuskan untuk menghentikan proyek itu untuk sementara.

"Bas, kenapa kamu engga bikin perusahaan properti saja? jadi semuanya di kelola sendiri dan menghemat biaya besar !" ujar om Adnan rekan bisnis mamanya, Dia orang yang baik berusia 55 tahun dan sudah menjadi rekan mamanya dengan cukup lama. Bastian tertegun dengan ide dari om Adnan boleh juga.

'Kalau kamu setuju, nanti om yang urus !" katanya bermaksud membantunya.

"Wah boleh juga tuh om! aku sih setuju saja !" Bastian merasa senang dan lega,

Om Adnan bagai pengganti ayahnya. Sebenarnya hubungan mereka antara Bastian dan ayahnya masih tetap terjalin dengan baik walau sudah berpisah. Bastian dan Amira sering berkunjung ke Belanda bila liburan tiba. Walau sebenarnya ayahnya sudah menikah lagi. Bisa di sebut Ayahnya Hans van the Berrk mempunyai gelar kebangsawanan Belanda dari kakek buyutnya, dia pun bukan orang sebarangan punya bisnis dan perusahaan besar dibidang pertambangan. Yang menyangkut wilayah Asia, Eropa dan juga Afrika. Jadi Bastian dan Amira berhak mendapat warisan besar dari pihak ayahnya itu, bila ia meninggal nanti.

Istri ayahnya lebih muda berusia 28 tahun saat ini, dia seorang super model asal dari rusia Elena namanya mereka sudah menikah selama 4 tahun. Kini mereka punya adik tiri perempuan berusia 2 tahun bernama Maria. Hubungan mereka cukup baik.

Om Adnan pun punya istri baru, setelah bercerai dari istrinya dan di karuniai dua orang anak satu lelaki dan satunya perempuan. Dari istri barunya punya anak lelaki berumur 5 tahun. Bang Hendry namanya dia putra pertama dari Om Adnan, berusia 30 tahun tapi belum menikah, berwajah tampan gagah, berkumis dan brewokan kasar. Dia lah yang menjadi pimpinan perusahaan properti kerja sama Bastian dan Om Adnan.

Hotel pun dapat diselesaikan dengan baik, setelah itu Bastian selalu menggunakan perusahaan itu untuk membangun hotel lainnya, dan juga merambah ke properti lainnya yaitu perumahan dan apartemen. Dalam setahun perusahaan itu menjadi besar. Adik perempuannya Maya sudah menikah dan punya anak.

Dia sudah menggunakan pakaian kemeja putih, jas dan dasi dengan merek tertama, Dia semakin terlihat tampan dan gagah. Karena keturunan indo maka tubuhnya memang sedikit lebih tinggi di banding rata-rata orang Indonesia. Walau sudah menjadi CEO, Bastian lebih memilih menyetir sendiri ke kantor dengan mobil BMW nya di banding dengan sopir pribadi, kecuali bila ada acara tertentu atau keluar kota.

Setelah sarapan dengan roti dan coffe yang di buat sendiri, dia mengambil tas kerjanya berisi laptop dan lainnya dan menuju lift khusus untuk menuju basement parkiran. Kini dia melaju di jalanan menuju kantornya di sebuah hotel bintang 5 di kawasan perkantoran Elit, yang jaraknya tak terlalu jauh hanya 40 menit itu kalau tidak macet.

Bersambung ....

avataravatar
Next chapter