36 Satu motor

Meski waktu sudah sore tapi cuaca di kota masih terasa sangat terik. Padatnya jalan kota, dan hiruk pikuk kendaraan yang berlalu-lalang menambah polusi udara bertebaran di mana-mana. Membuat orang harus menetup mulut mereka saat sedang berada di pinggir jalan.

Menggunakan punggung tangan, Rio menyeka peluh yang sudah mengalir dibagian pelipis nya. Wajahnya berkerut, remaja itu terlihat kelelahan, bercampur bosan, saat sedang menunggu taksi di halte bus dekat sekolahnya.

Sejak mengalami hamil muda, tubuh Rio memang sering merasa kelelahan. Bahkan ia seperti tidak bersemangat untuk melakukan balas dendam kepada Jamal. Padahal otaknya terlalu bersamangat ingin membuat Jamal menderita, sama seperti diriny. Tapi sayang, kondisinya yang lemah sangat tidak mendukung keinginannya.

Rio membuang napas gusar, ia terlihat kesal lantaran sudah hampir satu jam lebih menunggu, namun belum ada satupun taksi yang ia lihat, atau melintas di hadapannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter