webnovel

Berita Duka

Setelah sudah berada di dalam halaman kerajaan, Orion langsung menyuruh Mina untuk kembali ke dalam kerajaan sebelum ada yang curiga nantinya. Karena Orion setelah ini ingin kembali pergi keluar dari Kerajaan, katanya ia ingin bertemu dengan seseorang yang entah siapa itu, Mina pun tak tau.

Tetapi sebelum Orion pergi, Mina memberikan kalung yang tadi dibelikan oleh Orion saat di pasar. "Ini untuk kamu." Orion memperhatikan kalung tersebut.

"Kenapa untuk aku?" tanya Orion yang sekarang pandangannya sudah beralih memandang ke Mina.

"Ini aku kasih ke kamu karena kamu sudah izinin aku untuk jalan-jalan keluar dari Kerajaan ini dan juga sudah mau nemanin aku!" jawab Mina.

"Yaa memang sih ini dibelinya pakai uang kamu, tapi ini aku yang pilih spesial untuk kamu!" lanjut Mina setelah ia pikir-pikir lucu juga, Orion yang membelikan kalung itu dan sekarang malah dirinya yang memberikan kalung itu kepada Orion seolah-olah bahwa ia lah yang membeli kalung tersebut.

"Tapi aku tidak suka pakai kalung," kata Orion.

"Eum? tidak suka pakai kalung??" tanya Mina setelah mendengar ucapan dari Orion.

"Padahal aku memilih kalung ini karena teringat sama kamu dan kayanya cocok dipakai sama kamu, tapi berhubung karena aku yang tidak tau kamu ini tidak suka mengenakan kalung... jadi kamu simpan aja kalungnya," kata Mina.

Orion mengambil kalung tersebut dari tangan Mina dan ia menggenggam kalung tersebut. "Yasudah biar aku simpan saja."

"Yasudah aku ke kamar ya," pamit Mina ketika Orion menganggukkan kepalanya, setelah itu ia pergi meninggalkan Orion yang masih berdiri di sana.

Ketika Mina sudah tidak terlihat lagi di pandangan matanya, Orion kembali melihat kalung itu. Lumayan lama Orion memandangi kalung pemberian Mina ini, sampai pada akhirnya Orion menggenggam kalung itu di dalam kepalan tangannya dengan sangat kuat tanpa memutuskan pandangannya kepada kepalan tangannya itu.

* * * *

Mina sudah berada di Koridor dan sekarang ia sedang berjalan menuju ke kamarnya, namun dalam perjalanan menuju kamarnya, Mina mendengar para peserta calon ratu yang berada di sepanjang koridor yang ia lewati ini bercerita tentang Airin.

Karena penasaran dengan apa yang mereka semua katakan itu, Mina memutuskan untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Masalahnya mereka semua yang membicarakan tentang Airin ini saling berbisik-bisik sehingga Mina menjadi sulit untuk mendengar pembicaraannya dengan jelas.

"Ada apa dengan Airin?" tanya Mina to the point ketika ia sudah menghampiri salah satu gerombolan para peserta calon ratu yang sedang membicarakan Airin.

"Kau tidak tau apa yang terjadi dengan Airin??" bukannya malah menjawab pertanyaan dari Mina, justru salah satu dari mereka yang mengenakan jepitan bunga di sisi rambutnya itu malah bertanya kepada Mina.

Itu membuat Mina jadi kesal sendiri, karena untuk apa gadis itu bertanya padahal sudah jelas sekali dengan pertanyaan Mina sebelumnya. Jika Mina tau tentang apa yang terjadi dengan Airin, mana mungkin Mina sekarang bertanya.

"Tentu saja dia tidak tau apa yang terjadi kepada Airin," ucap salah satu seorang gadis yang auranya sangat menonjol dibanding dengan yang lain. Maksudnya adalah gadis itu sangat terlihat angkuh.

"Karena kan Humeera ini hanya sibuk mencari perhatian ke kedua pangeran di Kerajaan ini, agar pangeran jatuh hati sama dia," kata perempuan itu yang diakhir kalimatnya ia menunjuk Humeera dengan menggunakan jari telunjuknya.

Mina memasang raut wajah kesal saat mendengar tuduhan atas dirinya ini. Siapa yang mau mencari perhatian kepada Orion, kecuali Jester. Karena Mina suka dengan Jester, jadi Mina harus membuat Jester suka dengan dirinya.

Lagi itu tidak masalahkan? kita harus berusaha agar orang yang kita sukai bisa berbalik menyukai kita. "Aku tidak ada urusan denganmu." Mina berusaha menahan emosinya, karena untuk saat ini ia hanya ingin tau tentang Airin saja.

"Memang awalnya kita tidak punya urusan, tetapi kamu yang selalu berdekatan dengan pangeran Orion dan terutama pangeran Jester!" kata perempuan itu yang kesal kepada Mina.

"Karena kedekatan kamu itu, kamu sudah membuat aku kehilangan kesempatan untuk mengambil hati pangeran Jester!" kata perempuan itu yang semakin emosi.

"Itu karena kamu kalah cepat sama aku!" kata Mina, setelah itu Mina pergi meninggalkan perempuan itu. Karena tidak ada gunanya meladeninya.

Karena Mina yang pergi begitu saja ketika mengatakan hal tersebut, justru itu semakin membuat perempuan ini menjadi emosi.

"Untung aja lagi bisa nahan emosi, coba aja kalo emosi aku tidak terkontrol, mungkin aku udah jambak tuh rambutnya biar pada rontok!" kata Mina yang sedang berjalan di koridor menuju ke kamar Airin, karena Mina baru saja ingat. Harusnya ia langsung saja bertanya kepada Airin, ngapain ia malah bertanya dengan perempuan ngeselin itu.

Setiba di depan kamar Airin, Mina langsung membuka pintu kamar Airin namun terkunci. Mina bingung kenapa pintu kamarnya Airin ini terkunci, tidak seperti biasanya.

"Nona Humeera sedang apa di depan kamarnya nona Airin?" tanya pelayan yang kebetulan lewat dan melihat Mina.

"Ini aku ingin bertemu dengan Airin, tetapi pintu kamar Airin terkunci," jawab Mina dengan sopan.

"Ohh nona Humeera ingin bertemu dengan nona Airin ya?" Mina menganggukkan kepalanya.

"Nona Airin nya lagi pergi, jadi tidak ada di dalam kamarnya, mangkanya kamarnya dikunci."

"Memangnya Airin pergi kemana?" tanya Mina kepada pelayan tersebut setelah tau bahwa Airin pergi.

"Nona Airin pergi ke kediamannya, soalnya ibunda nya telah tiada," kata pelayan tersebut yang membuat Mina terkejut.

"Ba-bagaimana bisa... memangnya ibundanya Airin sakit apa?" tanya Mina ditengah keterkejutan nya itu.

"Entah itu sakit apa, tetapi memang rumornya bahwa ibundanya Airin sering sakit-sakitan," jawab pelayan tersebut.

"Kasihan sekali Airin..." ucap Mina.

"Kenapa Airin tidak pernah cerita ke aku?" pikir Mina. Yaa sekarang Mina sadar jika Airin ini sangat tertutup, buktinya Airin tidak menceritakan hal penting itu kepada Mina.

Mina pergi kembali ke kamarnya saja, ia sepertinya butuh istirahat. Mina jadi menyesal, harusnya ia tidak perlu ke pasar bersama dengan Orion. Lebih baik ia pergi saja ke kamar Airin, untuk bertemu dengan Airin.

Airin bilang sekarang status antara dirinya dan juga Mina adalah sebagai seorang sahabat, tetapi malah Airin tidak menceritakan hal sepenting itu kepada Mina. Jadi sekarang Mina merasa seperti bukan sahabat yang baik.

Sampai makan malam pun Mina masih memikirkan Airin yang belum juga pulang ke Kerajaan ini. Jujur saja sedari tadi Mina merasa hatinya ini tidak enak, ia jadi gelisah.

Mina yang sibuk melamun hingga makanannya masih utuh itu belum tersentuh, membuat semua orang terheran-heran, bahkan Raja dan Ratu pun sampai bertanya dengan Mina.

"Tidak ada apa-apa," jawab Mina atas pertanyaan dari sang Ratu.

"Yasudah, pelayan..." panggil sang Ratu dan pelayan pribadi Mina menghampirinya.

"Kamu bawakan makanan ini ke kamar Humeera, biara Humeera makan saja di kamarnya," kata sang Ratu.

Mina dan pelayan itu pergi ke kamar Mina dengan membawa makanan Mina.

Next chapter