webnovel

Chapter 4

Seminggu berlalu setelah acara penerimaan siswa/i baru, pembelajaran sudah berjalan, dan tampak normal-normal saja bagi Leon, meskipun diskriminasi dimana-mana, Leon merasa tidak ada gunanya untuk ikut campur terhadap apapun yang terjadi disekolah itu, di hanya ingin merasakan hidup sebagai manusia tanpa gangguan.

"(setelah 1 minggu aku menjadi manusia dan sekolah, aku bisa menyimpulkan, bahwa manusia adalah makhluk yang berkelompok, mereka akan gelisah jika sendirian, apalagi para bangsawan itu, mereka selalu berkelompok, aku yakin saat mereka sendiri pasti akan jadi pengecut. Yahh hidup menjadi manusia tanpa harus punya tanggung jawab menjaga alam semesta cukup enak sih, manusia punya hidup yang sangat mudah, terus terang aku merasa bersalah kepada pemilik tubuh ini, aku sudah mengambil namanya, bahkan tubuhnya, bisa saja aku menghidupkan dia waktu itu, tapi tentu itu akan mengacaukan tatanan alam semesta, takdir yang sudah ditentukan sebaiknya tidak perlu ku usik)" pikir Leon sambil berjalan di lapangan sekolah tanpa tujuan

Saat sedang berjalan tiba-tiba dia melihat ada anak kelas A bersama para penjaganya yang sedang memukuli anak kelas C

"(hmm? perkelahian kah? sebaiknya aku pergi dari sini)" ucap Leon dalam hati

saat anak kelas A itu sedang memukuli anak kelas C itu, bos nya yang sedang melihat anak kelas C itu dipukuli, dia melirik Leon sedang berbalik badan

"oii kau yang disana, kau kelas C bukan? kudengar kelas C itu memiliki fisik yang kuat, tapi aku melihat dirimu yang kurus itu aku seperti ingin muntah" ucap anak kelas A itu

"hmm? bicara dengan ku?" ucap Leon yang menoleh ke belakang

"sialan kau kelas C tidak tau diuntung, mau kuberi kau pelajaran kah?" ucap kelas A itu sambil berjalan mendekati Leon

Leon yang sedang menoleh kebelakang pun, kembali menatap kedepan tanpa memperdulikan anak kelas A itu, dan hanya berdiri diam

"sebelum aku memberi kau pelajaran karena sudah lancang kepadaku, biar ku perkenalkan diriku, aku adalah Harris Liverart, kelas A, keluarga Liverart pemegang saham terbesar disekolah ini, tapi sepertinya karena aku dalam suasana hati yang baik hari ini, kau boleh pergi bocah ingusan" ucap Harris

"yahh terserah kau saja, mungkin setelah aku beranjak dari tempat ini, aku langsung lupa nama mu, terima kasih ya sudah biarin aku pergi dari sini, aku mau tidur dikamar (emang aku butuh tidur?)" balas Leon sambil ingin meninggalkan tempat itu

"BERANINYA KAU BERBICARA SEPERTI ITU KEPADAKU SIALAN!!! AKAN KU BUAT KAU MENYESAL ATAS APA YANG KAU UCAPKAN! TEKNIK KEGELAPAN: TINGKAT KE LIMA: TINJUAN KEHAMPAAN" teriak Harris yang langsung melesatkan pukulannya kepada Leon

Leon dengan santai nya menghindari pukulan itu dengan memiringkan kepala

"eehh… kauu.. meleset loh, Har.. Har apa tadi?" ucap Leon

"KURANG AJAR KAU!! TEKNIK GABUNGAN: API KEGELAPAN: TINGKAT KE TUJUH: " Ucap Harris yang sedang merapalkan mantra

disaat itu juga Leon menghela napas

"huftt, malas sekali rasanya Crimso- (tunggu, emangnya boleh membunuh murid kelas A disini, lagipula bukankah kekuatan ku sedang ku segel, tidak ada waktu untuk membuka Infinite Void, sepertinya lebih baik aku menghindar saja, atau?….)" ucap Leon sembari berpikir secara singkat

"TINGKAT KE TUJUH: TINJUAN NERAKA" Harris pun melesatkan pukulannya ke arah Leon, tetapi pukulan itu di hempaskan ke atas oleh Leon, dan meledak dengan sangat dahsyat di atas langit sampai membuat sekolah menjadi gelap sementara

tatapan Leon ke arah Harris dengan dingin membuat amarah Harris semakin menjadi-jadi, sehingga Harris langsung berteriak dan memancarkan aura cosmic dari dalam dirinya, hal tersebut biasanya dapat menundukan lawan yang tingkat energi cosmic nya lebih rendah dari si pemancar aura tersebut, tapi tanpa Harris sangka, Leon masih berdiri dengan santai sambil menatap mata Harris

"(apa-apaan orang ini, bagaimana dia bisa berada di kelas C, aku harus apa, aku harus kabur kah, aku harus bagaimana)" pikir Harris

dan pada saat itu Leon terpikir kalau dia sebaiknya pura-pura terjatuh, seperti tunduk kepada Harris

"(sebaiknya aku pura-pura kalah saja, agar aku bisa terlepas dari masalah ini)" pikir Leon

Harris yang melihat Leon yang berlutut pun langsung tersenyum, dan merapalkan mantra selanjutnya

"ehh, kukira kau bisa tahan dari aura mematikanku" ucap Harris

"(hah? ini yang dia sebut aura mematikan? konyol sekali)" pikir Leon

"sudah waktunya kita akhiri ini bocah sialan" ucap Harris sambil tersenyum

"akan ku selesaikan kau dengan cepat tanpa rasa sakit" ucap Harris sambil mengarahkan telapak tangannya kepada Leon

"(ternyata disekolah ini boleh membunuh? tidak sepertinya itu khusus untuk anak kelas A kepada kelas dibawahnya, tamat sudah kehidupan manusia ku yang damai)" ucap Leon dalam hati sambil menghela napas

disitu pula ada wanita Elf yang datang bernama Arin Cerelia

"cukup sampai disitu Harris, bukankah sudah cukup bagimu melihat orang yang berada dibawahmu tak berdaya? mau kau lanjutkan sampai mana?" ucap Arin

Harris yang mendengar itu langsung kesal dan membatalkan semua mantra yang ingin diarahkan ke Leon

"Arin… kenapa kau harus datang kesini, aku muak melihat wajahmu" ucap Harris

"(akhirnya ada penyelamat, elf kah? dia tampak kuat)" ucap Leon yang sedang berlutut di tanah

"hey kau yang duduk di tanah, cepat pergi dari sini" ucap Arin yang menoleh ke arah Leon

"dengan senang hati elf" Leon pun dengan santai berjalan meninggalkan tempat itu

"kau sangat menaggangguku elf sampah, jika kau mencoba menghalang-halangiku lagi lain kali, kau akan juga kena imbasnya, ingat itu baiik-baik" ucap Harris yang menunjuk kearah Arin, kemudian meninggalkan tempat itu juga

Arin pun tidak menjawab apapun, dan pergi berlawanan arah dari Harris

"(pilihanku sudah tepat, aku tidak tau apa yang terjadi jika aku membunuh Har.. Harr…. Harun? siapa sih tadi namanya, yahhh intinya aku masih bisa menikmati kedamaian di sekolah ini)" ucap Leon yang sedang berjalan ke kamarnya di lorong asrama

2 minggu lagi akan diadakan turnamen antar kelas, sudah jelas dari tahun ke tahun, kelas A selalu memenangkan pertandingan dengan telak, tidak ada yang pernah bisa menandingi kekuatan dari kelas A di pertandingan itu, tetapi sistem turnamen tahun ini berbeda, tim akan dibagikan secara acak, jadi kelas A,B,C, bahkan D, bisa saja menjadi satu tim, hal tersebut dilakukan agar terdapat perbedaan hasil kemenangan pada tahun tersebut, karena jika tetap menggunakan sistem sebelumnya, sudah jelas kelas A yang pasti menang, tapi apakah akan berjalan dengan lancar atau tidak, tidak ada yang tau.

To Be Continue…

JANGAN LUPA VOTE ATUH

LeonSachikocreators' thoughts