webnovel

Interogasi

Guild Gelap, adalah sebutan untuk guild tidak resmi yang rata rata pemainnya adalah seorang PKer, mereka beroperasi secara diam diam. Mereka memilih menjadi Guild Gelap dikarenakan menjadi PKer jauh lebih mudah mendapat untungnya, atau ada juga yang memang hanya memilih menjadi PKer karena kesenangan atau semacamnya.

Mereka semua dikumpulkan menjadi satu di sebuah Guild Gelap, Guild Gelap biasanya dipimpin oleh Ranker tidak resmi, yaitu Pemain yang levelnya sudah masuk kategori Ranker, namun menyembunyikan dirinya dari mata dunia.

Salah satu Guild gelap terkuat di Orbis saat ini adalah Death Paradise, sebuah Guild tidak resmi yang namanya sudah menyebar diseluruh Orbis. Membawa momok kedalam hati para player.

Pemimpin Death Paradise tidak diketahui, mereka sangat misterius, hanya beberapa nama saja yang diketahui sebagai anggota Guild itu.

Namun, bukannya membanned akun para PKer, Super Komputer Primus malah seperti mengabaikan hal itu, karena keseimbangan dalam permainan juga diperlukan.

Saat ini disalah satu tempat persembunyian Death Paradise, Seorang wanita duduk dengan menyilangkan kakinya sambil memegang segelas anggur.

Wanita ini adalah salah satu Petinggi Death Paradise, dengan Id nya Orphis, merupakan salah satu anggota terkuat di Death Paradise, yang sangat dihormati sekaligus ditakuti oleh para bawahannya.

Saat ini ia sedang duduk didepan para lelaki yang sepertinya adalah bahawannya. mereka sedang berlutut.

" Apa kau bilang bahwa misi yang kuberikan unukmu, yaitu menghancurkan Kota Rainmei Gagal ? "

Tanya Orphis itu dengan nada yang sangat tajam.

" I-itu benar, Nona Orphis. "

Jawab salah satu bawahan dengan nada ragu ragu.

Mendengar jawaban dari bawahannya, Orphis menggengam gelas anggur ditangannya hingga pecah.

" Bagaiman Bisa gagal ?! Para Alanggota Guild itu sedang melakukan Raid seharusnya, bagaimana kau bisa gagal menghancurkan sebuah kota yang tidak memiliki para pemain menjaganya ?!?! Hah !! Katakan !!! "

Orphis sangat kesal dengan para bawahan bodohnya ini, bagaimana mereka bisa gagal dalam melaksanakan tugas sederhana itu, menghacurkan kota Rainmei, merampok seluruh Koin disana, lalu pergi.

Itu misi yang sangat mudah karena para Anggota Guild Nonius yang merupakan pemain yang memiliki kota Rainmei sedang melakukan Raid besar besaran.

Jadi bagaimana hal sederhana itu bisa gagal ???.

" I-itu, awalnya kami berhasil menerobos masuk dan menghancurkan ladang dan rumah penduduk, tapi tiba-tiba seseorang yang datang, dan menghajar kami semua. "

Mendengar jawaban dari bawahannya itu, Orphis sedikit mengangkat alisnya, seseorang datang, dan mereka kalah, hanya dari satu orang ?!?!.

" Hah ?!?! Satu Orang ? itu bahkan lebih memalukan lagi, Apakah dia seorang ranker tinggi atau sesuatu ? Tidak, bahkan jika itu level tinggi, bagaimana kalian semua bisa kalah, apa kalian semua bodoh ? "

Orphis terus berbicara dan menghina para bawahannya itu, sementara para bawahnnya itu hanya menunduk malu.

" Itu, sebenarnya bukan dia sendiri yang menghajar kami. "

" Hah ?!? Kau tadi bilang dia seorang diri, sekarang kau bilang dia tidak sendiri, kau tidak lulus SD hah ?. "

Orphis sangat terperangah karena kedunguan dan ketololan dari Bawahannya ini, apa mereka ini benar benar orang dewasa, pikirnya.

" I-itu, sebenarnya yang menghajar kami adalah Familiarnya. "

Mendengar itu, Orphis menyimpulkan sesuatu, bahwa kelas orang ini yang mengusir seluruh Bawahannya berkelas seorang Tamer.

' Tapi jika itu benar-benar Tamer, maka Tamer yang Levelnya cukup tinggi dan kekuatannya cukup kuat untuk hanya mengusir dan mengalahkan bawahanku hanya ada satu orang, Ranker no 16 dalam peringkat Dunia, dan No 1 di Peringkat Tamer seluruh Dunia, Dexter dari Amerika Serikat, namun dia tidak mungkin bergabung dan bersekutu , karena kudengar Guildnya Justice Shield dan Guild pemilik kota Rainmei, Guild Nonius, tidak lebih tepatnya Dexter ini bermusuhan dengan pemimpin Guild Nonius itu sendiri, Slark, jadi Hal itu adalah tidak mungkin mereka bersekutu, lalu siapa ? '

Orphis terus berpikir tentang identitas penyerangnya, ia lalu bertanya kepada para bawahannya itu.

" Apakah Id Orang yang menyerangmu adalah Dexter ? "

Mendengar pertanyaan dari Bossnya itu, para bawahan menggelengkan kepala, lalu mereka menjawab.

" Id Pemain itu adalah. . . "

____________________________

". . . Artas. "

Saat ini hadir tiga orang, yang satu adalah wanita cantik, dan dua orang lainnya adalah Pria.

Wanita itu adalah salah satu anggota Guild Nonius, Aurice, dia saat ini sedang menginterogasi dua orang pria didepannya.

Pria pertama adalah seorang yang wajahnya manly dikarenakan kulit eksotis dengan ramvut coklatnya dan Mata Emasnya yang bersinar diruangan redup ini. Pria ini hanya bertelanjang dada, namun ia memakai sarung tangan hitam seluruh lengan yang menjulur hingga ke bahu, dan memakai Jubah putih yang ditimpah dengan kalung emas. Ditangannya adalah sebuah tongkat dengan bentuk seperti tanda tanya dengan warna emas dan biru, Pria ini adalah Rex.

Dan disampingnya adalah seorang Pria yang wajahnya rata-rata, dan kelihatan kusam atau bahkan lesu, ia memiliki potongan rambut yang rata-rata, bahu yang membungkuk dan badan yang kurus, Pria ini adalah Artas yang baru saja mengenalkan dirinya.

Rex dan Artas tanpa sebab yang jelas tiba-tiba diikat oleh wanita didepan mereka yaitu Aurice, karena perbedaan level mereka terlalu tinggi, Rex tidak berani menantangnya sembarangan dia perlu menyusun rencana, Namun.

" Jadi kalian tidak mau mengakui jika kalian adalah komplotan yang menyerang Kota kemarin ??? "

Tanya Aurice dengan tatapan tajam seperti silet yang ingin memotong targetnya.

" Hah ? Aku saja baru sampai disini hari ini, dan baru tahu jika ada serangan beberapa hari yang lalu, bagaiman kau bisa menuduhku sebagai salah satu penyerangnya ???. "

Rex sma sekali tidak terima ia dituduh menjadi para penyerang itu.

" Hmm, sepertinya kau tidak berbohong, kau kenapa kau kulihat berada di Ladang seperti orang bodoh, kemarin. "

Aurice mengalihkan pandangannya ke Artas yang diikat disamping Rex.

" Ehh, itu, aku hanya mendapat Quest untuk mengambil beberapa sayuran, itu saja. "

Jawab Artas, mungkin terdengar meyakinkan, namun wajah Aurice malah bertambah buruk saat ia menatap Artas.

" Jangan berbohong !!!. "

Teriak Aurice kepada Artas.

" Aku tidak berbohong, Sumpah "

Jawab Artas sambil membuat pose Peace di jari telunjuk dan tengahnya, walaupun tangan atasnya terikat.

" Kau berbohong lagi, asal kau tahu saja, aku memiliki Passive yang dapat mendeteksi kebohongan dalam sekali dengar, kau tidaj dapat berbohong kepadaku. "

Deklarasi dari Aurice membuat Rex dan Artas kaget, mereka berdua berbagi pikiran yang sama.

' Apa ada Hal seperti itu di game ini ? '

Begitulah pikir mereka berdua.

Menyadari bahwa berbohong itu tidak ada gunanya lagi, Artas hanya menghela nafas, dan berencana menjawab pertanyaan Aurice.

" Hah~, baiklah aku akan menjawab semuanya. "

Jawab Artas sambil menghela nafas, dan berpikir.

' Sial sekali nasibku, aku sama sekali tidak bagus dengan wanita cantik sialan. '

" Heh, begitu akan lebih cepat, lebih baik kau akui semua kejahatan yang telah kau lakukan bersama komplotanmu itu secepatnya. "

" Sudah kubilang, aku bukan Komplotan mereka yang menyerang kotamu Tiga hari yang lalu !!! Malahan aku yang mengusir mereka semua dari sini, Kau pikir bagaimana mereka pergi begitu saja ?!?!?. "

Jawab Artas sambil berteriak dengan cukup keras.

Namun yang lebih terkejut adalah Aurice, iu karena skillnya tidak merasakan kebohongan dalam ucapan Artas.

' Tidak ada kebohongan ?? Apa aku yang terlalu paranoid ? '

" Hmm, sepertinya kau tidak berbohong, tapi aku masih tidak bisa melepaskan kalian, sebe- "

* Krieet *

Sebelum Aurice dapat menyelesaikan kata-katanya, seorang NPC masuk dengan sopan, namun diteriaki Aurice.

" Alpree, sudah kubilang aku akan menginterogasi terlebih dahulu kedua cecunguk ini sebelum mengawasi maslaah panen, sekarang keluar. "

Mendengar itu NPC bernama Alpree, tetap tidak keluar, ia kemudia berbicara dengan lembut kepada Aurice.

" Nona Aurice, Tuan Slark dan yang lain telah sampai di mansion, Beliau memerintahkanku untuk memanggilmu. "

Jawab Alpree membuat mata Aurice melebar, lalu ia dengan cepat kembali bertanya.

" Slark dan yang lain sudah pulang dari raid mereka ??? "

" Um "

Mendengar konfirmasi itu, Aurice berdiri dan berjalan keluar, namun ia berhenti, dan berbicara.

" Oi kalian berdua ikuti aku, Alpree lepaskan ikatan mereka ! "

" Laksanakan "

Saat Alpree mendekat dan melepaskan ikatan Rex dan Artas, mereka berdua menghela napas bersamaan.

" Hah ~ "

Rex malahan berpikir.

' Kenapa aku sial sekali, dan juga, KENAPA DIALOGKU SEDIKIT SEKALI, AKU MCnya AUTHOR B@#&$AT, Agggggghhhh !!!! '

Sorry telat, Ada sedikit kendala !!! (^~^) Selamat menikmati.

Aerercreators' thoughts