webnovel

Archive 05: Uang itu (sangat) penting: part 2

Terlihat pantheon, flora, dan sphere baru saja keluar dari gang yang tadi dilewati oleh ender dan ouro.

"Coba lihat itu" ucap flora sambil menunjuk sesuatu

Pantheon dan sphere melihat kumpulan orang-orang yang sudah terinfeksi oleh teufel jenis parasit yang telah merubah bentuk tubuh mereka menjadi mengerikan.

"Cepat bunuh monster itu. Kita harus membebaskan mereka dari rasa sakit" ucap sphere

Pantheon, sphere, dan flora segera menembaki teufel itu hingga tak tersisa.

"Dengan begini mereka terbebas dari rasa sakit" ucap sphere dengan nada lega

Sudut pandang sphere.

"...."

Kalau ouro dan ender melewati jalan ini dan melihat mereka seharusnya mereka berdua langsung membunuhnya. Dasar 2 orang gila itu.

Sphere melihat ke arah mayat yang terinfeksi parasit.

Mereka adalah orang-orang yang malang, terjebak oleh rasa sakit yang tak terbendung, tetapi tidak bisa meneriakkan meminta tolong.

Yang hanya bisa dikeluarkan hanyalah suara aneh yang merupakan suara penderitaan dari dalam lubuk hati mereka.

Meskipun teufel ini berbentuk parasit mereka sama berbahayanya dengan teufel yang memiliki fisik, iblis kecil ini mencari inang setelah menemukan inang yang pas iblis ini menjadikannya sebagai rumahnya mulai mengendalikan tubuh dan merubah bentuknya.

Akibatnya pemilik tubuh asli tersingkirkan dan terjebak kedalam kesadaran mereka sendiri dan terpaksa harus merasakan rasa sakit yang luar biasa.

Tiba-tiba terdengar suara tembakan, asal suara tersebut tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

*Dor*

"Ayo kesana" ucap flora

Pantheon mengangguk kepalanya.

Mereka bertiga segera pergi ke asal suara tersebut.

Saat berlari sphere menyempatkan waktunya untuk melihat kebelakang, melihat kembali mayat yang terinfeksi parasit.

"Beristirahatlah dalam damai dan semoga Tuhan berada di sisi kalian" ucap sphere didalam hatinya

"𝓣𝓮𝓻𝓲𝓶𝓪 𝓚𝓪𝓼𝓲𝓱"

Sphere memberhentikan langkahnya setelah mendengar suara misterius, saat dia melihat kebelakang dia hanya melihat bunga anyelir putih yang berterbangan.

"Sphere jangan diam saja" teriak flora

"Ah ya... Aku akan segera kesana"

Asal dari suara tembakan tersebut berasal dari suara pistol milik ouro, sedangkan ender menghabisi semua musuhnya menggunakan senjata phantasma yang berbentuk sabit.

"Ahahaha, apa ada lagi?"

Ouro terlihat sedang mengisi pistolnya kembali dan magasin sebelumnya diletakkan didalam tasnya.

Ouro melepas topeng gasnya dan mulai menyalakan rokoknya lalu menghisapnya.

"Fuuhh.."

Ender memeriksa kembali uang yang mereka dapatkan dan mulai menghitungnya, sedangkan ouro berbaring santai sambil menghisap rokok.

Tidak lama kemudian setelah ender selesai menghitung uang dan memasukkannya kembali dan ouro yang sudah selesai merokok mereka berdua bertemu dengan 5 anggota mekhanation yang terpisah dari kelompoknya.

Kelima anggota itu langsung mengarahkan senjatanya ke arah ouro dan ender membuat mereka berdua tidak ada pilihan lain selain mengangkat tangannya.

"Serahkan semua barang yang kalian miliki dan jatuhkan setiap senjata yang ada di tubuh kalian!" teriak salah satu orang

Tanpa mereka sadari, ouro diam-diam menyembunyikan pisau dibelakangnya dan menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.

Ouro dan ender saling melihat satu sama lain lalu menganggukan kepalanya seolah memberikan isyarat.

Sekarang!

Ouro beranjak bangun dan berlari ke salah satu musuh dan menancapkan pisaunya di lehernya lalu dengan sigap menggorok lehernya.

"Kugh! Urghhh..."

Belum sampai itu, dia meraih rambutnya lalu menendang tubuhnya dan menarik kepalanya seketika membuat kepalanya terlepas dari tubuhnya.

Ouro segera melempar kepala yang dipegang ke salah satu musuh yang sudah bersiap untuk menembaknya, namun tembakannya meleset dan hanya menggores bahu kanan ouro dikarenakan kepalanya terbentur dengan kepala yang ouro lempar.

Ouro segera mengambil senjata dari orang yang tadi dia bunuh kemudian menembak pria yang tadi mengerahkan senjata ke arahnya.

Tembakan itu mengenai kepalanya seketika langsung membunuhnya di tempat.

Sementara ender melompat ke arah musuh, sedangkan musuh yang lainnya mengarahkan senjatanya dan menembaknya. Ender menggunakan sanderanya sebagai perisai daging, dia mendorong sandernya ke arah orang yang sedang menembakinya membuatnya terjatuh karena bertubrukan.

Ender menggunakan kesempatan itu untuk mengambil senjata phantasmanya. Dia menodongkan senjata phantasmanya kepada orang yang tertimpa mayat temannya.

"Yo. Katakan halo pada temanku, elgatte"

Ouro langsung mengayunkan sabitnya dan menebas kepala orang tersebut. Darah dari orang yang dia bunuh menggunakan elgatte terhisap masuk kedalam senjata itu untuk mempertajam sabitnya.

Sementara itu 1 orang yang selamat melarikan diri dengan membawa tas yang isinya adalah uang yang tadi dia rampas dari ouro dan ender.

"Sial..." ucap ender

"Kita harus segera mengambilnya!" ucap ouro dengan nada kesal

Mereka berdua memakai kembali perlengkapannya dan mengejar orang yang mengambil uang mereka.

Saat pantheon, flora, dan sphere sampai di bank dyal mereka bertiga melihat seseorang berlari sambil membawa tas yang dikejar oleh ender dan ouro.

"Eh?" ucap mereka bertiga kebingungan