webnovel

GALAU

Karin merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamar nya sambil memejamkan mata, namun pikiran nya berkeliaran ke mana mana ke jadian tadi siang di ruang CEO membuat nya harus berfikir keras mencari cara agar bisa terlepas dari laki laki yang selama ini ia hindari.

Namun di sisi lain dia ingat akan ancaman Rey padanya. Dan akhirnya Karin pun hanya bisa pasrah karena dia pun tidak mungkin mengorbankan sahabatnya demi egonya.

***

Waktu jam makan siang sudah di mulai semua karyawan berhenti dari semua pekerjaan nya untuk mengisi perut mereka sambil bercengkrama dengan teman teman kerjaan. Sampai jam makan siang tiba Rey tidak memberi kabar untuk hari ini makan siang bersama Karin.

Karin yang menunggu sedari tadi kabar dari Rey akhirnya memutuskan untuk makan siang bersama Bisma dan deniah. Entah apa yang di pikirkan laki laki itu Karin pun tak perduli, mungkin dia sedang di permainkan oleh laki-laki itu seperti beberapa tahun yang lalu. Apa lagi sekarang laki - laki itu sudah memiliki wanita yang sangat cantik dan seorang model jadi mana mungkin Rey menyukai nya. Mungkin ini hanya permainan nya saja pikir Karin. Dan Karin pun bingung kenapa pikiran nya melantur kemana mana.

Karin yang sedang sibuk dengan pikirannya di kaget kan dengan suara deniah yang bertanya padanya.

"Rin kamu mau pesan makan apa ???" Tanya Deniah .

" Aku pesan sama kaya kamu aja den " jawab Karin.

" Mas Bisma mau pesan makan apa ?? Biar sekalian aku pesenin" tanya Deniah pada bisma yang sedang duduk di samping deniah.

" Ya udah samain aja den sama kaya kalian " jawab Bisma.

" Ok, kalau gitu aku pesenin dulu makanan nya ya " deniah pun pergi meninggalkan meja mereka untuk memesan makanan yang ada di kantin kantor mereka .

Bisma yang dari tadi memperhatikan Karin yang lebih banyak diam tidak seperti biasanya, lalu Bisma pun memberanikan diri bertanya pada Karin.

"Rin, kamu ga papa kan ??"

"Eh. . .iya mas, emang aku kenapa ?" Jawab Karin dengan heran atas pertanyaan Bisma padanya.

" Abis dari tadi kamu diem aja, kamu lagi ada masalah Rin ??" Jelas Bisma pada Karin.

"Aku ga kenapa napa kok mas "

"Beneran kamu ga kenapa napa ??" Ucap Bisma dengan tatapan serius.

"Beneran mas" balas Karin dengan tatapan meyakinkan.

Saat Bisma dan Karin mengobrol berdua saja karena deniah sedang memesan makanan untuk mereka, tiba tiba ada seseorang orang yang duduk di samping karin.

Karin dan Bisma yang sedang asyik mengobrol akhirnya di kejutkan dengan laki - laki yang tersenyum kecut melihat mereka berdua.

Laki laki itu menatap Karin dengan tajam.

" Kamu ga lupa kan yang kemarin aku ucapkan sama kamu ???" Tanya Rey dengan tatapan nya yang tajam.

"Saya ga lupa kok pak, tadi_____"Karin berusaha menjelaskan tapi Rey sudah memotong penjelasan Karin.

"Terus ngapain kamu ada di sini, bukannya menunggu saya ???"

"Iya tadi_____"Karin berusaha menjelaskan lagi tapi lagi - lagi Rey memotong penjelasan Karin lagi

"Apa. . .tadi sekertaris saya nyari kamu tapi kamu ga ada di ruang kerja kamu." Ucap Rey dengan ketus. " Ayo. . . ikut saya " ucap Rey , sambil menarik tangan Karin.

Bisma yang melihat Karin tangannya ditarik oleh atasannya itu, langsung memegang tangan kanannya untuk menahan Karin agar lepas dari genggaman tangan atasannya itu.

"Rin kamu mau kemana ??? Makanana kamu belum Dateng " ujar Bisma berusaha menahan Karin.

"Dia mau makan siang sama saya " ucap Rey dengan ketus.

" Mas, maaf ya aku kemarin udah janji sama pak Rey buat makan siang bareng, maaf ya mas, buat hari ini aku ga makan sama kalian dulu" ujar Karin pada Bisma.

" Kenapa kamu ga bilang dari tadi kalau kamu udah janji makan siang sama pak Rey ???" Ucap Bisma

" Kamu tuh emang pacarnya ya ??? Dari tadi nanya Mulu" ucap Rey masih dengan nada ketus.

"Saya bukan pacar nya , cuman saya_____" Bisma berusaha menjelaskan tapi Rey memotong ucapan Bisma.

"Oohh. . .kamu bukan pacarnya, terus ngapain kamu nanya nanya Mulu ??? Ucap Rey pada Bisma dengan nada kesal.

Karin yang merasa suasana sudah tidak baik akhirnya dia memutuskan untuk pamitan pada Bisma agar laki laki yang sedang berdiri sebelah nya tidak melalakukan hal yang di luar dugaan, karena Karin tahu laki - laki yang ada di sampingnya kalau sudah marah akan melakukan hal apa pun. Tidak hanya itu saja Karin pun ingin cepat cepat pergi dari sini karena akan jadi pusat perhatian karyawan lainnya yang sedang makan di kantin.

"Mas aku pergi duluan ya "pamit Karin pada Bisma .

Setelah itu Karin pun berjalan mengikuti langkah Rey yang dari tadi menggenggam terus tangan karin.

"Pak lepasin tangan saya"

Rey yang tidak mendengarkan kata-kata Karin dia terus saja berjalan sambil menggenggam tangan Karin. Sedangkan orang - orang yang ada di sana melihat Karin dan Rey berjalan melewati mereka. Dan Karin merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian karyawan yang lainnya.

****

Setelah deniah selesai memesan makanan lalu ia pun menuju meja tempat Bisma dan Karin sedang menunggu nya. Saat deniah akan duduk di kursi tempat mereka deniah merasa heran kenapa Bisma sendirian tanpa Karin.

" Mas,, Karin ke mana, kok kamu sendirian ??? Tanya Deniah

" Dia pergi duluan " jawab Bisma dengan sedikit malas menjawab.

" Kok pergi dulua??? Kan makanan nya baru aku pesen, emang dia ga jadi makan " cicit deniah

" Iya dia pergi makan bareng sama CEO baru kita den " ucap Bisma menjelaskan pada deniah yang kesal dengan Karin yang pergi terlebih dahulu sedangkan makanan sedang ia pesan.

"APA . . .dia makan bareng sama CEO baru. . .kok bisa mas ??? " teriak deniah hampir tak percaya akan ucapan Bisma.

"Den. . . loe bisa ga suaranya di pelaminan dikit, malu tau di liatin sama orang orang"

"Iya mas , maaf . Abis aku hampir ga percaya kalau Karin makan bareng sama CEO kita." Sambil lirik kanan kiri takut masih di lihat oleh orang-orang di dekat mereka.

" Iya tadi CEO kita dateng ke sini nyariin Karin."

"Ooh. . .gitu. Mas kamu ngerasa ga sih kalau Karin itu kenal sama CEO kita itu. Apa lagi pas kita ada di parkiran muka dia sampai pucet karena kaget udah gitu ucapannya Karin yang bilang , "kamu kenapa di sini" seakan - akan mereka udah kenal sebelumnya mas " cicit deniah yang merasa aneh akan Karin pada CEOnya itu.

" Aku juga ngerasa kaya gitu den, apa lagi tadi sikapnya seperti ingin mendominasi karin."

" Masa sih mas ??? "

" Iya. . .udah makan aja dulu sampai abis, Nanti lagi ngomong nya" ujar Bisma yang tidak ingin membahas kejadian tadi sambil menyantap makanan yang sudah ada di meja.

Happy reading

Terima kasih buat kalian yang telah membaca novel ku yang pertama.

Buat kalian yang menyukai cerita novelku ini

Tolong dukung dengan cara klik 🌟

lalu klik 🔥 dukungan dari kalian akan membuat ku semakin semangat menulis.

salam sayang dari ku

Nietta 😘