1 Perburuan Harta

"Dasar kakek tua sialan!!". Terlihat seorang pemuda berambut jabrik mengenakan sebuah kalung cakar yang malah dililit di pergelangan tangan kirinya sedang berjalan sambil berteriak kesal di tengah kota. Orang-orang sekitarnya memandang dengan heran kepadanya namun tak dihiraukan oleh pemuda tersebut.

"Padahal aku tidak tertarik untuk mengikuti perburuan harta, tapi dia malah memaksaku untuk mencobanya". Gumamnya dengan nada bicara yang lebih pelan. Sang pemuda tersebut terus berjalan menyusuri jalanan kerajaan menuju ke arah gerbang perbatasan kerajaan.

"Brukk". Tiba-tiba seseorang menabraknya dari belakang lalu ia berbalik "Hei hati-hati kalau ja....lan". Terlihat seorang gadis cantik berambut coklat yang terduduk di tanah sambil memegang hidungnya karena kesakitan setelah menabrak pemuda tersebut.

"Ma-maafkan aku, aku tidak sengaja karena sedang terburu-buru". Ucap gadis tersebut kepada sang pemuda.

"A-ah tidak apa-apa, kau baik-baik saja?". Tanya si pemuda sambil mengulurkan tangannya, lalu disambut dengan baik oleh si gadis

"Ya, terimakasih, sekali lagi aku minta maaf". Ucap si gadis sambil membungkukan badannya.

"Hahaha tidak usah dipikirkan".

"Ka-kalau begitu aku duluan".

"Tunggu, boleh aku tau siapa namamu?". Tanya si pemuda

"Iris, namaku Iris".

"Aku Claw, senang bertemu denganmu". Balas si pemuda sambil tersenyum lebar.

"Aku juga senang bertemu denganmu, kalau begitu aku pergi dulu". Ucap si gadis sambil berlari dan melambaikan tangan.

"Ahh semoga saja ada banyak gadis cantik sepertinya di perburuan harta nanti". Ujar Claw. Claw pun melanjutkan perjalanannya menuju gerbang kerajaan. 15 menit kemudian Claw sampai di gerbang kerajaan.

" Waw, ternyata banyak sekali orang yang berpartisipasi". Terlihat banyak orang sedang menunggu di depan gerbang kerajaan. Mereka adalah orang yang akan ikut serta pada perburuan harta.

Tak lama kemudian datang rombongan orang-orang yang menunggangi kuda dan mengenakan zirah militer kerajaan. Lalu muncul seorang pria yang mengenakan zirah berwarna putih dari kerumunan orang-orang yang datang tersebut.

"Baiklah sepertinya semua sudah berkumpul disini, kami akan memandu kalian menuju Pohon Sihir, semuanya ikuti aku". Ucap orang yang baru muncul tersebut. Sesuai dengan katanya, ia memandu para peserta menuju tempat dimana Pohon Sihir berada. Mereka berjalan beriringan melewati hutan sambil dipandu pasukan kerajaan.

Sekitar 30 menit perjalanan sampailah mereka ke tujuan. Semua orang terkagum-kagum melihat sesuatu yang disebut sebagai Pohon Sihir tersebut. Terlihat dua pohon yang menjulang tinggi lebih dari 30 meter dengan batang pohonnya yang sangat besar.

"Waah, ini kali pertama aku melihatnya secara langsung, sebelumnya aku hanya tau pohon ini dari buku". Claw masih terpaku melihat besarnya kedua pohon ini, lalu Claw tidak sengaja melihat sosok yang ia kenal dari kejauhan. "Ah ternyata Iris ikut serta dalam perburuan harta, aku jadi sedikit bersemangat dalam perburuan harta ini hehehe".

"Semuanya tolong berbaris!!". Teriak si orang berzirah putih yang telah memandu para peserta tadi. Semua orang pun mulai berbaris mengikuti perintah orang tersebut.

"Perhatian semuanya, namaku Zeld, aku adalah orang yang bertanggungjawab pada perburuan harta tahun ini. Mungkin kalian semua sudah tau apa itu perburuan harta, tapi aku akan tetap menjelaskan secara singkat apa itu perburuan harta. Perburuan harta bertujuan untuk menemukan sebuah senjata sihir yang cocok bagi kalian, senjata ini mampu meningkatkan sihir kalian hingga berkali-kali lipat. Bahkan orang yang tidak mempunyai sihir pun bisa memiliki sihir jika mempunyai senjata sihir ini dan kalian harus mencari senjata sihir kalian masing-masing di dalam hutan yang ada dibalik Pohon ini". Tunjuknya ke arah Pohon Sihir tersebut.

"Kalian lihat, dibalik Pohon Sihir ini ada kabut tebal yang menyelimuti hutan di baliknya. Kabut tersebut muncul setiap tahunnya pada pertengahan musim panas dan menandakan bahwa hutan tersebut sedang dipenuhi oleh harta-harta yang yang tak lain adalah senjata sihir. Namun terkadang kalian bisa mendapatkan harta pendukung selain senjata sihir, itu pun jika kalian beruntung". "Kalian bisa mencari harta yang cocok untuk kalian selama waktunya belum habis, tanda ketika waktunya habis ialah ketika kalian mendengar suara terompet. Ketika suara terompet sudah terdengar, itu tandanya waktu kalian hampir habis lalu kabut di hutan akan menghilang beserta harta yang tersisa, jadi manfaatkanlah waktu kalian sebaik mungkin. Sebelum kalian masuk, aku akan memberikan kalian masing-masing sebuah pedang, kalian akan tau apa kegunaannya ketika kalian sudah masuk". Ucap orang tersebut lalu para pasukan kerajaan mulai membagikan pedang pada tiap peserta.

"Baiklah, karena kalian semua sudah punya senjata mari kita mulai acaranya, semoga kalian beruntung". Seringai orang tersebut sambil mempersilahkan para peserta untuk masuk ke hutan yang dipenuhi kabut itu yang berada di balik Pohon Sihir. Para peserta pun mulai berjalan beriringan memasuki hutan melewati tengah kedua Pohon Sihir di depan mereka.

"Andai saja aku bisa mendapatkan pedang legendaris Excalibur yang pernah dipakai oleh Raja kedua". Gumam Claw sambil memasuki hutan bersama peserta lainnya. Setelah memasuki hutan tersebut Claw terkejut karena tidak melihat satu orang pun peserta lainnya, padahal tadi ia berjalan beriringan bersama yang lainnya.

"Hahh pasti gara-gara kabut ini kita semua jadi terpisah". Claw memutuskan untuk menjelajahi hutan tersebut sendirian sambil mencari harta yang cocok untuknya. Claw mencoba setiap harta yang cocok untuknya namun tidak satu pun harta yang cocok dengan claw, mulai dengan pedang, busur, tombak, bahkan hingga tongkat sihir tidak ada yang cocok samasekali.

Ciri harta yang cocok dengan penggunanya ialah harta tersebut akan mengalirkan sejumlah mana kepada si pengguna ketika si pengguna memegangnya.

"Sial!, ini sebabnya aku tidak berminat mengikuti perburuan harta. Dasar kakek tua sialan, ini hanya membuang-buang waktuku. Apalagi aku hanya bisa melakukan sihir percepatan karena manaku sangat sedikit".

Aku harus mencari harta legendaris agar manaku bisa meningkat drastis, tapi mana mungkin orang sepertiku bisa menemukannya, arggh!". Umpat Claw kesal karena tidak ada harta yang cocok dengannya.

Tengah asik mengeluarkan kekesalannya tiba-tiba seekor babi hutan menerjang ke arah Claw dari dalam semak-semak. Beruntung Claw reflek untuk mengindar dengan menggulingkan dirinya ke samping. "Kau memilih lawan yang salah babi jelek!, aku sudah sering memburu makhluk sepertimu di hutan bahkan tanpa senjata sekalipun whahaha". Ucap Claw bangga akan dirinya.

"Babi hutan tang merasa terprovokasi itu pun segera menyeruduk Claw dengan kekuatan penuh. Claw menahan serangan babi tersebut menggunakan pedang yang dia bawa. Meskipun serangan babi tersebut sudah ditahan Claw, Claw tetap terlempar beberapa meter dan menghantam pohon yang ada di belakangnya. "Arghh, apa-apaan babi itu? Kekuatannya lebih besar dari babi hutan biasa". Claw terkejut dengan kekuatan babi hutan tersebut. Babi hutan itu pun terlihat berpose seperti bangga akan dirinya.

" Dasar babi jelek sialan". Muncul perempatan di dahi Claw yang menandakan ia sangat kesal. "Ah aku tau, mungkin karena pengaruh kabut ini yang membuat hewan-hewan di hutan menjadi sangat kuat. Sekarang aku tau kenapa mereka memberi pedang kepada para peserta". "Kali ini aku akan mulai serius". Claw memasang kuda-kuda sambil memegang pedang di tangan kanannya.

Babi itu pun menyerang Claw lagi dengan cara yang sama yaitu dengan menyeruduknya. Claw menunggu babi tersebut hingga cukup dekat sambil memundurkan kaki kanannya, ketika babi itu sudah di depannnya Claw memutar tubuhnya searah jarum jam sambil menghunuskan pedangnya ke tubuh bagian kanan babi tersebut. Tubuh babi itu terluka cukup dalam lalu tersungkur setelah menerima serangan Claw, babi itu pun mati seketika. "Haha sekarang siapa bosnya?". Ucap Claw bangga setelah berhasil membunuh babi tersebut.

Claw melanjutkan pencariannya ke dalam hutan yang lebih dalam. Dari kejauhan Claw mendengar seseorang berteriak minta tolong. Claw mendekat ke arah suara tersebut dan suaranya jadi makin terdengar jelas "Seseorang tolong aku!!". Claw semakin mempercepat langkahnya dan akhirnya menemukan sumber dari suara tersebut.

Claw terkejut melihat seorang gadis sedang terpojokan oleh sesosok makhluk tinggi besar dengan mata merah menyala berbulu putih yang setajam duri dan bercakar panjang, ia terkejut kenapa White Bear bisa ada di hutan saat musim panas karena pada dasarnya mereka hanya hidup di saat musim dingin dan berhibernasi di musim lainnya sepanjang tahun. "Iris!!". Teriak Claw kepada si gadis yang ternyata itu adalah orang yang ia kenal. Gadis itu pun menoleh ke arah Claw sambil menangis "Hiks... Cla-". "Crattt..". Belum sempat Iris menyebutkan nama si pemuda, beruang besar itu menusukan cakar besarnya ke dada Iris. "IRISS...!!". Teriak Claw pecah. Claw terkejut melihat kejadian di depannya dan emosi Claw membeludak "BERUANG SIALAN!! AKAN KUBUNUH KAU". Teriak Claw sambil berlari menyerang beruang tersebut.

Beruang itu dengan mudah menahan serangan pedang Claw dan menghempaskannya. "Sial, pedangku patah". Claw melemparkan pedang patahnya lalu segera berdiri bersiap untuk menyerang lagi walau tanpa senjata. Belum sempat Claw memasang kuda-kuda, beruang itu menyeruduk Claw hingga Claw terlempar cukup jauh "Arghh, itu sakit sekali sialan". Claw segera bangkit sambil memegang perutnya. "Sepertinya tulang rusukku patah" Ujar Claw kesakitan. Claw mencoba bangkit kembali sambil tertatih-tatih "Waaa". Baru saja Claw melangkahkan kakinya, ia tersandung dan terperosok ke dalam akar-akar pohon rapuh yang ada di sampingnya. Claw sempat pingsan benerapa menit setelah terjatuh sebelum akhirnya ia sadar kembali.

"Dimana aku?". Tanyanya entah pada siapa sambil melihat ke sekitar. "Sial ternyata aku jatuh di lubang yang sangat dalam. Claw berniat mencari jalan keluar lain di dalam lubang tersebut karena tidak memungkinkan baginya untuk memanjat dalam keadaan tubuhnya yang seperti ini.

Belum sempat ia melangkahkan kakinya Claw terhenti oleh kalung di pergelangan tangannya yang bersinar dan tiba-tiba kalung tersebut bergerak seperti mengarah ke sesuatu di belakang Claw. Claw berbalik dan ia melihat suatu benda yang tersinari oleh sinar matahari dari atas lubang tempat ia terjatuh dan benda itu terlilit oleh akar yang ada di bawah tanah.

"Apa ini?" Claw heran melihat benda yang dililiat akar tersebut. "Apakah ini sebuah pedang harta? Tapi rasanya sedikit berbeda dengan pedang pada umumnya. Kenapa ada di dalam tanah seperti ini". Claw menyentuh pegangan benda tersebut dan tiba-tiba pedang tersebut mengalirkan sejumlah kecil mana ke tubuh Claw.

Claw terkejut akhirnya ada harta yang cocok untuknya, tapi ia heran harta jenis apakah ini. Claw mencabut benda-benda tersebut dari akar-akar yang melilitnya. Claw menarik benda tersebut dari sarungnya. "Ini terlihat seperti sebuah pedang namun ini lebih panjang dan sangat tipis, mungkin ini hanyalah benda aneh".

Claw memperhatikan keseluruhan benda tersebut dan ia melihat satu kata yang terukir dari bilah benda tersebut, disitu terlulis kata 'Katana'. "Katana? Apakah itu nama benda ini? Sungguh nama yang aneh". Ucap Claw setelah melihat ukiran di bilah benda tersebut. "Pastinya ini hanya benda sampah, bentuknya aneh dan hanya memiliki sedikit sekali mana. "Sepertinya aku harus mencari benda lain". Ucap Claw sambil berniat menyimpan kembali benda tersebut.

"Ini gara-gara beruang itu, ia membuatku terluka parah dan sudah membunuh Iris. Aku akan membunuhmu suatu hari nanti". Sumpah Claw pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba terdengar suara terompet yang menandakan perburuan harta akan segera berakhir. "Sial, tidak ada waktu untuk mencari harta yang lain". Claw akhirnya memutuskan membawa benda yang tadi ia temukan dan segera mencari jalan keluar. Setelah berhasil keluar dari lubang, Claw memutuskan mencari mayat Iris sebelum keluar dari hutan, namun sayang yang ia dapatkan hanya sisa darah yang berceceran di lokasi kejadian dimana Iris dibunuh oleh White Bear. "Aku bersumpah akan membunuhmu White Bear sialan!" Sumpah Claw yang kedua kalinya sambil memegang erat katana yang akan ia jadikan sebagai senjata sihirnya.

avataravatar
Next chapter