IV-301. Aku Butuh Teman

"ada satu tempat yang lebih baik untukmu dari pada tempat ini, satu tempat yang akan membuatmu aman, tanpa perlu menghemat uang tunjangan dan berharap bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji layak untuk keberlangsungan keluargamu," tutur Juan. 

"jangan berbelit! katakan saja!!" gadis berambut sebahu tersebut memprotes pria yang masih memasang senyumannya. 

senyumannya selalu mengerikan untuk dilihat. begitulah benak kihrani menamatinya. dia yang ada di hadapannya bukan manusia yang hidupnya mudah. lebih tepatnya sama mengerikannya dengan dirinya. anehnya lelaki ini selalu bisa memanipulasi wajahnya. memanipulasi senyumannya. jauh berbeda dengan dirinya –kihrani– yang cenderung menampilkan ekspresi yang sama antara wajah dan isi hatinya.

"Rumah induk, tempat itu rumah induk…" jawab juan. 

seketika bibir gadis tersebut terbuka sekian inci, "bagaimana bisa rumah induk bisa menerimaku lagi?"