webnovel

III-282. Pria Tampan Terlalu Narsis

"Bisa tidak?! istriku memanggilku 'Pria tampan'??" ada mata lelaki menatap perempuan yang detik ini meletakkan satu tangannya pada pinggang dan tangan lain menyibak rambut kebelakang, "Lihatlah, betapa tampannya suamimu," 

"Hais," Aruna mendesis "Apa kamu yang meminta pelayan menyiapkan makanan itu?"

"Iya, kenapa?" jawab Hendra ringan. 

"Apa kamu sudah bangun saat mereka menata meja sarapan kita semewah itu?" meja makan di hadapan suami istri tersebut begitu indah dengan susunan peralatan makan, sajian dan ornamen-ornamen bunga yang demikian detail. Aruna tahu itu dulu di Surat Ajaib, dia dan teman-temannya sering mendapatkan orderan desain wardrobe semacamnya. 

"Iya, aku sudah bangun," Hendra menganggukkan kepalanya, polos. 

"Oke," ada perempuan mencoba membuang nafas menahan gejolaknya, "Apa kamu tak merasakan ada yang perlu dirapikan sebelum mereka memasuki kamar kita??" 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter