webnovel

Ciuman Hangat Bos Arogan

Warning 21+ Bijaklah Dalam Memilih Bacaan! Cerita ini hanyalah fiktif belaka Kehilangan wanita yang dicintainya telah membuat hati seorang Ryan Fernandez beku. Ia mulai berubah dan mempermainkan banyak wanita untuk kesenangan semata. Hingga tak jarang para wanita itu datang ke rumahnya dan meminta pertanggungjawaban dari Ryan Fernandez. Namun suatu hari, ada seorang wanita berhasil mencairkan dan menjerat hatinya. Menghadirkan sebuah perasaan yang cukup besar, membuat sosok Ryan Fernandez benar-benar ingin memiliki wanita yang dipanggilnya 'My Angel.' "Batalkan seluruh janjimu hari ini dan temani aku semalam saja, My Angel! Aku pasti akan memberikan berapa pun yang kamu inginkan." Ryan Fernandez. "Terima kasih atas tawarannya. Saya tidak ada waktu untuk menemani Anda. Permisi!" My Angel. Siapakah sosok wanita itu? Bagaimana wanita itu bisa menjerat hati seorang pria seperti Ryan Fernandez?

Lenna_Cristy · Urban
Not enough ratings
332 Chs

Rahasia Angel?

"Ryan!" Reine mulai kesal saat pria itu tak mengacuhkan sahabatnya. Bahkan Steve juga tampak sibuk dengan ponsel miliknya.

Dengan sangat terpaksa, Ryan akhirnya membalikkan badan dan memandang takjub sosok perempuan yang sudah berhari-hari dicarinya. Rasanya tak percaya mendapati perempuan itu berdiri di hadapannya.

"Angel!" Sebuah sorotan tajam dan penuh arti terlukis begitu indah di wajah Ryan. Pria itu tersenyum hangat memandang seorang perempuan yang berpenampilan sebagai seorang dokter yang sebenarnya.

Angel membelalakkan mata dalam ketidakberdayaan dan juga keterkejutan yang mengguncang dirinya. Rasanya seperti mimpi buruk yang menjadi nyata menyapa dirinya.

"Apakah kalian berdua sudah saling mengenal?" Bukan hanya mereka berdua yang sangat terkejut. Reine juga cukup terkejut saat mendengar mereka berdua saling mengetahui nama mereka masing-masing.

Tak hanya itu saja, Steve juga langsung membalikkan badan dan melihat sendiri seorang perempuan yang sudah membuat sepupunya hampir gila. Memang sangat sulit untuk dipercaya. Takdir benar-benar tak bisa diduga dan sangat mengejutkan bagi mereka.

'Mungkinkah mereka berdua berjodoh?' tanya Steve di dalam hatinya. Terlalu banyak kebetulan yang terjadi di antara mereka berdua. Hal itu membuat pria itu berpikir jika Ryan berjodoh dengan sosok perempuan bayaran yang telah disewanya.

"Ryan Fernandez adalah salah satu pasienku." Angel tak pernah memberitahu Reine jika dirinya memiliki pekerjaan sampingan selain menjadi seorang dokter. Hal itu tentunya menjadi rahasia kecil di dalam dirinya.

'Pasien?' Ingin rasanya Ryan menertawakan jawaban itu. Jelas-jelas dia adalah seorang pria yang menyewa Angel untuk menghabiskan waktu dengannya. 'Apa yang sebenarnya disembunyikan oleh perempuan itu?' tanya Ryan di dalam hatinya.

Terlalu banyak hal yang telah disembunyikan oleh Angel pada mereka semua. Bahkan perempuan itu juga tak jujur pada sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Ryan semakin penasaran akan sebuah rahasia yang sengaja disembunyikannya.

"Bagaimana kamu bisa memanggil Evelyn dengan sebutan 'Angel'?" tanya Reine sangat penasaran. Perempuan itu memang sangat mengetahui nama panjang dari sahabatnya itu. Namun sangat jarang orang lain yang mengetahui nama lengkap dari Angel, Evelyn Angel Zhou.

"Tanyakan saja pada sahabatmu itu!" Ryan tak ingin membuka identitas lain dari sahabat adik perempuannya. Dia sengaja membiarkan Angel menjelaskan sendiri pada sahabatnya.

Sebisa mungkin, Angel mencoba bersikap setenang mungkin. Bersikap seolah hubungan dan Ryan benar-benar sangat baik. Meskipun pada kenyataannya, ia sama sekali tak ingin kembali bertemu dengan sosok pria yang pernah menyewanya itu.

"Aku menggunakan nama 'Angel' saat kembali ke sini. Kupikir nama 'Evelyn' kurang menjual," kilah seorang perempuan yang memiliki banyak kehidupan yang tak terduga. Mulai dari seorang dokter, DJ bahkan seorang perempuan bayaran yang menjual jasanya.

Terlihat kecanggungan di wajah Angel. Dia masih tak percaya jika kakak laki-laki dari Reine adalah Ryan Fernandez. Sepertinya dia telah melupakan hal penting atas mereka berdua, Ryan dan Reine memiliki nama belakang yang sama. Angel terlalu ceroboh hingga melupakan hal sepenting itu.

"Bisakah aku memulai konseling dengan kakakmu?" Bukan karena Angel sudah tak sabar, dia ingin membicarakan hal serius pada pria itu. Tentu saja dia tak ingin jika sahabatnya itu sampai mengetahui beberapa pekerjaannya selain menjadi seorang psikiater.

"Tentu saja. Lebih cepat justru lebih baik," sahut Reine yang tampak lega saat mengetahui mereka berdua saling mengenal satu sama lain.

Akhirnya ... Angel dan juga Ryan berjalan ke arah bangunan yang tampak luas dengan desain minimalis itu. Memang bukan sebuah bangunan mewah yang megah, namun cukup nyaman bagi setiap orang yang akan melakukan rehabilitasi di sana.

Setelah berjalan tak terlalu jauh, Angel mengajak Ryan untuk duduk di sebuah aula kosong yang nampak senyap. Tak ada pasien ataupun perawat yang nampak di sekitar sana.

"Kuharap kamu tak mengatakan apapun mengenai pekerjaanku di night club. Apalagi menjadi seorang wanita sewaan pada Reine," ucap Angel dengan nada datar namun penuh tekanan dalam setiap kata yang diucapkannya. Dia tak ingin sahabatnya itu mengetahui sisi gelap dalam dirinya.

"Apakah kamu malu pada Reine? Atau kamu justru ingin terlihat seperti malaikat di hadapan adik perempuanku itu?" cerca Ryan dengan sebuah tuduhan yang cukup menyudutkan dokter cantik yang duduk tak jauh darinya.

Angel tersenyum kecut mendengar tuduhan pria itu. Tak sepenuhnya salah namun juga tak semuanya benar. Hanya saja ... ada sebuah rahasia yang tak pernah dikatakan oleh Angel pada Reine. Meskipun mereka berdua berbagi kehidupan yang sama, satu hal itu hanya tersimpan di dalam hatinya.

"Anggap saja semua benar, Ryan. Mari kita mulai konseling sekarang. Coba ceritakan, apa yang sudah membuat kamu tak pernah serius dengan banyak perempuan?" Sebuah pertanyaan awal yang cukup mengejutkan bagi Ryan. Pria itu harus membuka sisi gelap di dalam dirinya.

"Tapi aku sangat serius padamu, Angel," sahut Ryan tanpa memberikan sebuah jawaban yang tepat atas pertanyaan Angel.

Perempuan itu langsung bangkit dari tempat duduknya. Ryan sama sekali tak bisa diajak berbicara serius sama sekali. Hal itu membuatnya sedikit kesal. Andai pria itu bukan kakak dari Reine, Angel tak mau memaksakan diri untuk lebih bersabar.

"Tidak bisakah kamu bersikap seperti seorang pasien? Setidaknya sampai konseling ini selesai beberapa sesi." Angel sudah sangat yakin jika menghadapi Ryan tidaklah mudah. Seorang pria kaya dengan kekuasaan tak terbatas, dikagumi oleh banyak perempuan dari berbagai kalangan. Sosok Ryan Fernandez yang sangat diidamkan oleh banyak orang.