webnovel

oasis

awalnya salsa hanya tak acuh dengan apa yang sedang terjadi, dan hanya menerka-nerka tanpa memastikan kejadian tersebut adalah kejadian kriminal dan tak ingin mengetahui lebih lanjut.

hingga terdengar suara khas beberapa waktu yang lalu sangat familiar di telinganya.

"akulah keduanya dari nama itu"

"sepertinya perkenalan kita tak berjalan dengan lancar"

sal... kayanya kamu perlu periksa ke RSJ deh....(Rumah sakit jiwa) mau aku anterin??

"nuh....!??"

lirih salsa seraya memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas merah miliknya.

"pak... saya gak salah pak... bapak harus percaya sama saya...!!!"

"saya gak salah pak... saya gak salah...!!!"

ujar nuh yang di pegangi oleh enam petugas bandara di bawa ke tempat keamanan.

terlihat para petugas yang begitu kewalahan mengimbangi nuh yang meronta-ronta.

salsa yang sadar akan hal itu tak tinggal diam langsung menghampiri gerombolan petugas bandara yng membawa nuh tersebut.

sedang lolly dan pak rocklie yang tersadar klien keduanya meninggalkan mereka, langsung membuntuti salsa yang sudah berlari kencang.

"pak hukum dia dengan setimpal kalau perlu polisikan saja... (laporkan polisi)!!!!"

'saya nggak terima dengan perlakuanya pada pacar saya..."

tiba-tiba suara keras itu terdengar di dalam bilik keamanan setelah salsa datang.

nuh yang mendengar ketidak terimaan seorang laki-laki yang marah hanya karena kekasihnya sempat di pegang tanganya oleh nuh,saat ingin memasuki taksi.

kalau saja nuh tak se-sembrono itu yang asal mengira seorang wanita dengan tas merah jaket hitam dan rambut terurai itu adalah salsa. mungkin akan berbeda kejadianya.

nuh kembali merasakan kepedihan mendalam saat ia merasakan ketidak berdayaanya membuktikan bahwa dirinya tak sepenuhnya salah

karna pada saat ia menyentuh dan menyadari tangan wanita tersebut bukanlah wanita yang ia ingin temui, ia sudah meminta maaf dan si wanita tersebut telah memaafkanya.

hingga sang kekasih wanita tersebut melayangkan

pukulan pipi nuh, danmembuat nuh terjatuh.

nuh yang kala itu sedang di fase terbawah ikut tersulut amarah atas tindakan laki-laki yang perawakanya tak begitu tinggi.

hal itu membuat memudahkan nuh yang hanya sekedar ingin membalas pukulan sebelumnya bahkan lebih.

nuh benar-benar hilang kendali bahkan meski lawanya tersebut mempunyai tekhnik beladiri tak menyulitkanya sedikitpun untuk mendaratkan pukulan di wajahnya, lima kali tanpa balas.

sebenarnya laki-laki tersebut sudah mengeluarkan semua kemampuanya dari jurus bahkan tendangan namun hal tersebut hanya membuat nuh makin panas karna ia menyadari hal tersebut tak akan berhenti dengan cepat bila tak ada yang mengalah di antara keduanya.

nuh yang awalnya lebih dominan menangkis

kembali tenggelam dalam ingatanya saat sebelumnya di bandara Tanjung Pinang

jangan pikirkan orang lain mas.... berbahagialah!!! move on..!!! (ujar suara suami nana) yang kini terkesan meledek di benaknya bahkan entah bagaimana kata-kata itu kini lengkap dengan kekehan angkuh yang semakin menyulut kemarahan nuh.

"move on... HHHH!!!!! move on... HHHH!!!!! move on HHHH!!!!"

bahkan tanpa di sadari nuh mengatakan hal yang tak berkaitan dengan suasana yang sedang terjadi.

"move on apanya!!!!...."

ujar nuh yang kini berubah dari menangkis berubah berbalik melayangkan pukulan pada laki-laki tersebut.

satu demi satu pukulan tersebut tertuju dan mendarat tepat pada muka kepanikan semua orang di sekitaran nuh dan sepasang kekasih tersebut tak 'ter elakkan'.

petugas keamanan bandara datang melerai bahkan sampai setidaknya sepuluh orang.

bahkan kejadian tersebut sempat membuat beberapa tentara di sekitaran bandara termasuk lucky penasaran. namun rasa penasaran tersebut hilang saat beberapa petugas keamanan menghampiri kerumunan tersebut.

dan mereka kembali dalam perbincangan,pasalnya lucky sedang menunggu kawanya yang sedang dalam penjemputan.

kini nuh benar-benar pasrah dengan apa yang ia alami sekarang, bak seseorang yang sudah berjalan berkilo-kilo meter di padang pasir dan belum menemukan air walau setetes.

ia benar-benar pasrah tanpa sedikitpun pembelaan. ia hanya tertunduk dan menunggu keputusan dari pihak keamanan yang sejak tadi entah kenapa seolah suara mereka terdengar aneh dan menjadi samar. bahkan ia tak tahu bilakah ia di tahan atau harus mengganti rugi.

salsa yang dari awal mendengar nuh yang dengan bodohnya terdiam dalam renunganya menjadi gemas di luar bilik.

"bisa-bisanya si badan besar itu diam".

"setidaknya katakan sesuatu. huh haruskah aku masuk??"

ketus salsa yang posisinya berdiri tepat di depan bilik dengan telinga yang berada dekat pada pintu.

menyadari keadaan yang semakin tak menjadi baik salsa ingin menyelamatkan nuh.

"ok... kali ini kamu berhutang padaku..."

lirih salsa seraya membuka pintu dengan begitu kerasnya.

bahkan membuat petugas keamanan bandara bahkan sepasang kekasih terkaget, namun tidak dengan nuh yang masih tertunduk entah mengapa.

"pak... saya tidak setuju bahwa pria ini harus mengganti rugi dan di penjarakan!!!".ujar salsa dengan lantangnya

"anda siapa beraninya masuk tanpa permisi..??."

ujar petugas keamanan yang kini berdiri dengan garangnya.

salsa yang berperawakan tak begitu tinggi hanya menatap tajam pada petugas tersebut.

sebenarnya salsa sempat merasakan gugup karena masalah yang sedang ia campuri tak begitu jelas ia ketahui kronologinya.

yang ia tahu nuh gak mungkin semena-mena memukul, di lain sisi ia pun ingin tertawa dan gusar karena melihat wajah laki-laki yang menjadi korban pukulan nuh yang membiru.

"aku gak percaya si besar ini menghajarnya" gumam salsa menahan tawa setelah sempat melihat wajah laki-laki itu.

"em gini pak... kenapa kita nggak cek cctv saja??'biar kita tahu siapa yang patut di hakimi?"

ujar salsa yang asal ceplos.

bahkan ia tak begitu tau apa yang ia katakan akan membantu ataukah malah membuat nuh di penjara.

"mba... sudah jelas dia salah menyentuh tangan pacar saya dan ddan lihat wajah saya ini atas perlakuanya... dia pantas di penjara mba..."

ujar laki-laki itu berkelit dan bersikukuh untuk memenjarakan nuh.

salsa hanya terdiam tanpa menoleh pada laki-laki tersebut.

baiklah kita cek cctv

ujar petugas yang menangani kasus mereka menghentikan pertikaian.

"wah... ternyata seperti ini kejadianya...

bahkan sodara ini sudah sempat meminta maaf dengan kekasih anda dan di maafkan".

ujar petugas itu menunjuk nuh yang terduduk di lantai setelah beberapa saat mengamati cctv.

"wah saya berterima kasih pada mba., karna membantu penyelesaian masalah', 'lalu sebaiknya kita akhiri pertikaian ini dengan secara 'kekeluargaan' atau malah akan merugikan mas yang karena tindakan mas yang memukul duluan atas mas ini".

"lllllah pak.... nnggak bisa gitu donk...!!!!?"

ujar laki-laki yang berwajah membiru bekas tangan nuh.

"emmmm terima kasih pak...!!! kami meminta maaf sebesar-besarnya terutama pada mas dan mba".

saya minta maaf atas perlakuan pacar saya pada pacar mba...

kami mohon diri tiba-tiba kekasih laki-laki babak belur itu menyudahi kesalah pahaman seraya menarik lengan kekasihnya keluar dari bilik keamanan dengan buru-buru karena malu.

"terima kasih pak karna telah berlaku adil pada kekasih saya!!!"

ujar salsa yang tersenyum kala itu, entah mengapa hatinya berdebar-debar mengucapkan kata kekasih.

pada nuh yang masih termenung.